Tersangka Akui Aniaya Kasatreskrim Wonogiri dengan Senjata Tajam dan Kayu
Merdeka.com - Kondisi mantan Kasatreskrim Polres Wonogiri AKP Aditia Mulya Ramdhani hingga saat ini masih belum sadarkan diri. Aditia masih mendapatkan perawatan di Singapore General Hospital, sejak pertengahan bulan lalu.
"Sampai saat ini kondisi Pak Aditia masih dalam perawatan, hari ini akan dipindahkan dari ICU ke ruang perawatan. Mudah-mudahan segera pulih seperti sedia kala. Sampai sekarang masih belum sadar, tapi akan dipindahkan," ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Agus Triatmaja, saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Rabu (29/5).
Agus menjelaskan, Aditia mengalami luka di sejumlah tempat. Namun yang paling mengkhawatirkan dan berakibat fatal adalah luka di belakang telinga. Menurut Agus, ada 4 jahitan di belakang telinga.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Bagian mana di telinga yang rusak? Ketika suara dari headphone masuk ke dalam telinga, gelombang suara membuat gendang telinga bergetar dan memicu gerakan pada koklea, suatu bagian di telinga yang berisi cairan dan dilapisi oleh sel-sel rambut halus.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Telinga berdarah, apa penyebabnya? Kondisi telinga berdarah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera fisik, infeksi, atau gangguan dalam saluran pendengaran. Salah satu penyebab umum telinga berdarah adalah cedera trauma, seperti benturan keras atau tusukan pada telinga.Ketika cedera terjadi, pembuluh darah di dalam telinga dapat pecah, menyebabkan perdarahan.
-
Siapa yang cedera? Dalam laga ini, Spalletti menurunkan Calafiori sejak awal. Namun, di babak kedua, ia mengalami kontak fisik ketika Alessandro Bastoni melakukan tekel terhadap Osumane Dembele, yang membuatnya tidak dapat melanjutkan pertandingan.
-
Mengapa luka di wajah mengganggu? Luka pada wajah dapat menjadi masalah yang mengganggu, baik dari sisi penampilan maupun kenyamanan. Berbagai penyebab seperti jerawat, cedera, atau infeksi dapat meninggalkan bekas luka yang sulit dihilangkan.
Pengakuan para tersangka, luka tersebut akibat pukulan dengan kayu dan tangan kosong.
"Pengakuan para tersangka, mereka menganiaya Pak Aditia dengan menggunakan kayu, senjata tajam dan tangan kosong. Tidak ada yang menggunakan batu. Kalau senjata tajam untuk melukai bagian kaki," jelasnya.
Menurut Agus, semua pelaku ini merupakan anggota perguruan silat PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate).
Penganiayaan Aditia bermula adanya cekcok kedua perguruan PSHT dan PSH Winongo di Kecamatan Ngadirojo, pada 8 Mei lalu. Melihat adanya pergerakan massa Aditia turun dari mobil untuk menghalau, sedangkan anggota lainnya memarkirkan mobil.
Nahas, massa mengira Aditia yang berpakaian preman sebagai anggota PSH Winongo yang mereka cari. Pengeroyokan Aditia terjadi hampir 15 menit, sementara anggota lainnya tak sempat memberikan pertolongan.Sehingga Aditia menjadi korban hingga tak sadarkan diri sampai hari ini.
Seorang pelaku berinisial AP (17), mengaku datang ke lokasi kejadian setelah mendapatkan pesan dari grup Whatsapp PSHT. Pesan itu terkait adanya rencana penyerangan PSH Winongo karena dinilai telah melecehkan PSHT.
"Saya pukul kaki Kasatreskrim sebelah kanan menggunakan bambu sebanyak dua kali. Tidak tahu itu anggota polisi karena kondisinya ramai dan gelap," ucap AP warga Kecamatan Slogohimo, Wonogiri.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad korban saat ini sudah dimakamkan di kampung halamannya. Di jasadnya, ditemukan bekas luka tembak.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bripka Arif masih dalam keadaan kritis dan dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPelaku membabi-buta membacok hingga menyebabkan korban harus dilarikan ke Puskesmas
Baca Selengkapnya