Tes Assessment Hari Kedua, Capim KPK diuji Tingkat Stres dan Kepemimpinan
Merdeka.com - Pagi ini, Jumat (9/8), Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) melanjutkan proses penyaringan calon pimpinan lembaga antikorupsi itu. Bertempat di lantai 6 Gedung Panca Gatra, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta Pusat dan dimulai pada pukul 7.30 WIB.
Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih menyampaikan bahwa assessment pada hari kedua ini akan menggali potensi kepemimpinan para calon. Selain juga profesionalismenya.
"Termasuk tingkat kestresannya," kata Yenti di tempat.
-
Bagaimana proses seleksi Capim KPK dilakukan? Ghufron menjelaskan bahwa Presiden Ke-7 RI Joko Widodo membentuk Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 sudah sesuai dengan ketentuan, yang mengharuskan terbentuknya pansel enam bulan sebelum masa jabatan pimpinan KPK 2019-2024 habis.
-
Kenapa pansel Capim KPK dibentuk di periode sebelumnya? 'Salah satu alasan, bahwa untuk menjaga independensi pimpinan KPK adalah dengan cara setiap periode pimpinan KPK diusulkan dan diproses oleh Presiden yang berbeda. Untuk apa? Supaya keterikatan relasinya itu tidak dua kali, tidak berlanjut,' ujarnya.
-
Kapan Panwascam Pilkada 2024 mulai bekerja? Masa Kerja Panwascam Pilkada 2024 dimulai sejak pelantikan jabatan, yaitu tanggal 24 Mei 2024.
-
Kapan Pantarlih Pilkada 2024 mulai bekerja? Masa kerja Pantarlih Pilkada 2024 adalah satu bulan lamanya. Masa kerja ini terhitung mulai dari 24 Juni setelah pelantikan, hingga 25 Juli 2024.
-
Kapan Jokowi melantik Ketua KPK sementara? Pelantikan ini dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/11).
Mereka, kata Yenti, akan diminta untuk memaparkan dan juga partisipatoris. Di tambah juga simulasi kelompok dan wawancara.
Secara umum, kata Yenti, pada hari ini Pansel akan menggali kondisi dan kemampuan psikologis para capim KPK. Hal ini perlu dilakukan karena KPK bukanlah lembaga yang kecil. Oleh karenanya perlu pimpinan yang matang secara psikologis.
"Mungkin nanti ada lompatan status, jadi jangan sampai nanti tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan dari seorang pimpinan," papar Yenti.
Menurut pakar hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) itu, dalam assessment ini tidak ada persentase untuk menentukan kelulusan. "Kita tidak ada persentase ya," katanya.
Pada assessment kali ini, lanjut Yenti, peserta dibagi menjadi 6 kelompok. Dan setiap kelompoknya terdiri dari enam sampai delapan orang.
"Karena kita ada 40 dibagi 6 itu 6 sampai 8," jelas Yenti.
Dari keempat puluh capim ini, jelasnya, akan diserahkan kepada presiden pada tanggal 2 September nanti hanya 10 orang.
"Kita tidak umumkan, yang pasti tanggal 2 nanti kita serahkan ke presiden," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
tes tertulis diselenggarakan di Pusdiklat Kemensetneg, Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (31/7)
Baca SelengkapnyaUntuk tes wawancara kali ini, Pansel akan menguji sebanyak 10 orang terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaBuka Pendaftaran 26 Juni-15 Juli 2024, Pansel Cari Calon Pimpinan KPK Berintegritas Tinggi
Baca SelengkapnyaDeputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan mengatakan, masukan pimpinan, dewas, hingga pegawai penting demi pimpinan KPK berintegritas.
Baca SelengkapnyaMasa jabatan pimpinan KPK dan Dewan Pengawas lembaga antirasuah akan berakhir pada Desember 2024.
Baca SelengkapnyaMasing-masing dari 10 capim dan cadewas lembaga antirasuah tersebut menjalani fit and propertest atau uji kelayakan.
Baca SelengkapnyaTes tersebut dilangsungkan di gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Kesekretariatan Negara (Kemensetneg).
Baca SelengkapnyaPansel juga berencana menemui aparat penegak hukum dan lembaga tinggi negara
Baca SelengkapnyaDari 230 orang yang mengikuti tes tertulis, sebanyak 40 orang dinyatakan lulus tes tertulis calon pimpinan KPK
Baca SelengkapnyaHanya tercatat nama Harjono saja yang ingin kembali menduduki jabatan Pimpinan Dewas KPK.
Baca Selengkapnya20 peserta dinyatakan lolos tersebut akan dilanjutkan mengikuti tes Wawancara serta Tes Kesehatan Jasmani dan Rohani.
Baca SelengkapnyaSebelum mengikuti fit and proper test, para capim dan cadewas mengaku sudah mempersiapkan diri untuk diuji oleh Komisi III DPR.
Baca Selengkapnya