Testing Meningkat, Kasus Positif Covid-19 Naik dalam Tiga Pekan Terakhir
Merdeka.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohamad Syahril mengatakan peningkatan angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam tiga pekan terakhir turut dipengaruhi oleh laju testing terhadap penduduk yang mengalami kontak erat dengan pasien.
"Standar testing Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) adalah 1 per 1.000 penduduk yang kontak. Jadi, tidak semua penduduk ditesting. Posisi Indonesia sekitar 20.000-an yang harus kita lakukan testing," kata Mohamad Syahril yang dikonfirmasi melalui telepon di Jakarta, Kamis (9/6).
Syahril mengatakan peningkatan angka kasus Covid-19 sebesar 31 persen dalam kurun tiga pekan terakhir di Tanah Air juga turut dipengaruhi oleh capaian testing terhadap penduduk yang mengalami kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana kasus cacar air meningkat signifikan? Di Indonesia, khususnya di Tangerang Selatan, jumlah kasus cacar air (Varicella) mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, mencapai total 75 kasus.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
"Faktor lain adalah perilaku masyarakat yang kurang disiplin terhadap protokol kesehatan yang disarankan para pakar," ujarnya.
Data yang dilansir dari Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan tren kasus mingguan di Indonesia kembali naik, yakni sebesar 31 persen. Data pada 22 Mei 2022, kasus positif berjumlah 1.814 kasus, namun kini naik menjadi 2.385 kasus.
Kasus aktif harian juga ikut mengalami peningkatan sebesar 328 kasus atau 10 persen. Dari kasus aktif harian yang terlaporkan pada 2 Juni 2022, yakni 3.105 kasus, sekarang bertambah menjadi 3.433 kasus.
Terdapat lima provinsi yang menjadi penyumbang kenaikan kasus Covid-19 tertinggi, dalam sepekan terakhir, yakni DKI Jakarta (30 persen), Banten (38 persen), Jawa Barat (18 persen), DI Yogyakarta (45 persen) dan Jawa Timur (37 persen).
Syahril yang juga menjabat sebagai Dirut RSPI Sulianti Saroso itu mengatakan kegiatan survailens berupa testing maupun pelacakan kasus kontak pada saat ini tidak semasif yang dilakukan pada situasi pandemi sebelumnya.
"Survailens saat ini tidak masif, tapi tetap dilakukan, terutama pada pasien kontak. Tidak masif karena angka indikatornya rendah," ungkapnya seperti dilansir dari Antara.
Situasi terkendali berdasarkan ketentuan WHO dari indikator angka positivity rate ditetapkan di bawah 5 persen, keterisian tempat tidur rumah sakit (bed occupancy rate/BOR) di bawah 5 persen, angka kematian di bawah 3 persen, dan testing 1 per 100.000 penduduk yang mengalami kontak.
"Kenaikan kasus di Indonesia dalam tiga pekan terakhir ini masih dalam batas yang sangat terkendali," jelasnya.
Syahril menambahkan kebijakan Presiden Joko Widodo dengan pelonggaran bermasker merupakan sinyal bahwa pandemi di Indonesia sudah terkendali.
"Tapi tetap ada pembatasan dengan maksud kita tidak bebas. Banyak negara lain yang membebaskan semuanya, lalu terjadi lonjakan kasus dan lockdown lagi," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di DKI Jakarta kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnya