Tewas diserang kelompok bercadar, Adnan terluka hingga tembus ginjal
Merdeka.com - Adnan Wirawan Ardiyanta (16) pelajar kelas X IPS 2 SMA Muhammadiyah 1 (Muhi) Yogyakarta meninggal pada Selasa (13/12) pukul 19.30 WIB. Adnan meninggal setelah menjadi korban pembacokan rombongan bercadar yang terjadi di Jalan Imogiri-Panggang, Senin (12/12).
Menurut ayah almarhum, Agus Riyanto, Adnan meninggal karena luka tusukan di perutnya. Luka tusukan itu merobek ginjal Adnan dan menyebabkan pendarahan hebat di ginjal.
"Adnan awalnya dirawat di RS Nur Hidayah Jetis. Lalu kami pindah ke JIH dan terakhir ke Panti Rapih. Tapi, ginjalnya terus berdarah," kata Agus ditemui di rumah duka di Dusun Bayen Purwomartani Kalasan, Sleman, Rabu (14/12).
-
Apa yang membuat ginjal terganggu? Kondisi ini terjadi ketika tubuh mengalami dehidrasi. Ketika dehidrasi terjadi, fungsi ginjal Anda akan terganggu.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa penyebab Ali gagal ginjal? 'Dia kan divonisnya lambung akut di RS Hermina, tapi tiga hari kemudian dia koma. Masuk di Hermina tapi di sana alat tidak lengkap jadi mereka merujuk ke RSCM.' Dari keterangannya, obat parasetamol yang terindikasi menjadi penyebab Ali mengalami gagal ginjal sempat viral dan membuat banyak korban berjatuhan.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang terluka dalam eksekusi tersebut? Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
Agus menambahkan, sebelum mengembuskan nafas terakhir, Adnan sempat meninggalkan pesan. Anak bungsu dari dua bersaudara ini minta bersalaman dengan saudaranya dan beralasan mau pergi jauh.
"Seminggu lalu, Adnan minta salaman sama saudara-saudaranya. Katanya mau pergi lama, jauh. Tapi kita tak sadar maksud dia ternyata begini," kata Agus.
Agus berharap agar aparat keamanan dan pemerintah meningkatkan pengamanan usai kasus ini. Sebab, tindakan pembacokan dan penyerangan dengan senjata tajam kini marak terjadi dan menimbulkan meresahkan.
"Sekarang siswa banyak yang takut pakai baju seragam sepulang sekolah karena takut diserang tiba-tiba oleh rombongan lain," kata Agus.
Menurut rencana Adnan akan dimakamkan di TPU Bayen, Purwomartani, siang ini. Hingga kini ratusan orang silih berganti datang ke rumah duka.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rombongan pelajar SMA Muhi menjadi korban penyerangan dan pembacokan oleh serombongan orang tak dikenal di Jalan Imogiri-Panggang. Para pelajar SMA Muhi ini diserang saat dalam perjalanan pulang usai berlibur di Pantai Ngandong, Gunungkidul. Sejauh ini pihak Polres Bantul sudah menangkap lima orang pelaku.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata terdapat fakta baru usai dilakukan visum, dokter menemukan luka lubang di dada kiri korban.
Baca SelengkapnyaDirinya kenal dengan Serda Adan saat masih sekolah di pesantren pada 2012 silam.
Baca SelengkapnyaSejak 2022 hingga Maret 2024, Serda Adan telah meminta uang kepada keluarga korban sebanyak Rp221 jutaa
Baca SelengkapnyaPeristiwa penganiayaan dan pengeroyokan bermula ketika korban APS dan AP sedang duduk-duduk di area masjid.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaUntuk proses hukum Muhammad Alvin akan diserahkan kepada Polres Sawahlunto.
Baca SelengkapnyaDiduga, Tirza tewas usai dibacok segerombolan orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapat pertolongan di RSUD Kabupaten Bekasi. Namun tidak lama, korban mengembuskan napas terakhir.
Baca SelengkapnyaTNI mengungkapkan hasil autopsi Imam Masykur korban penganiayaan anggota Paspampres Praka Riswandi Manik dan dua prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaPelaku utama hanya satu inisial AS (22) dan saat ini sudah diamankan.
Baca SelengkapnyaDari pengakuan, pelaku telah menghilangkan nyawa Iwan pada 24 Desember 2022 sore.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnya