Tidak aktif lagi, 158 koperasi di Lebak terancam dibekukan
Merdeka.com - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Lebak, bakal membekukan 158 koperasi yang dikelola oleh masyarakat Lebak.
"Kami akan membekukan koperasi yang tidak aktif itu," kata Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Lebak, Asep Wahyudin di Lebak, Senin (11/4), dikutip dari Antara.
Asep mengatakan, selama ini pertumbuhan koperasi di Kabupaten Lebak cukup bagus, sehingga memberikan dampak positif terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain itu, juga mendorong pelaku usaha berkembang sehingga dapat menyerap lapangan pekerjaan.
-
Siapa yang terdampak kekeringan di Lebak? 'Di Rancabaok ada 40 rumah yang kekeringan, karena sumur-sumur timba itu pada kering,' jelas Sumiati. Terjadi Setiap Musim Kemarau Ditambahkan Sumiati, bahwa tidak ada pilihan lain bagi warga selain mengambil dari sungai-sungai yang masih teraliri air. 'Nggak ada pilihan, mau ngebor juga mahal,' tambahnya.
-
Kenapa kampung mati lebak ditinggal? Kabarnya, kampung ini ditinggalkan warga karena akan dijadikan sebagai bendungan. Proses pengosongan sudah berlangsung cukup lama, hingga kawasan tersebut berubah menjadi hutan.
-
Kapan kekeringan di Lebak terjadi? Setiap harinya puluhan ibu-ibu di Kampung Rancabaok, Desa Tamanjaya, Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air. Walau kondisinya tidak jernih, aliran tersebut terpaksa digunakan karena tidak ada pilihan lain.'Nyari air ke kali sini, karena di rumah nggak punya air,' kata warga setempat bernama Sumiati, mengutip YouTube SCTV Banten, Rabu (31/7). Rela Berjalan Jauh Sejak pagi, mereka terbiasa berjalan jauh sejak sebulan terakhir.
-
Kenapa kebun kopi De Karanganjar berhenti beroperasi? Sempat berhenti beroperasi saat Jepang menduduki Indonesia.
-
Kapan kekeringan terjadi di Lebak? Musim kemarau melanda sejumlah daerah di wilayah Banten.
-
Dimana kampung mati lebak? Kabarnya, kampung ini ditinggalkan warga karena akan dijadikan sebagai bendungan. Empat keluarga memilih bertahan untuk tinggal di kampung mati Susukan dan Karian, Desa Calungbungur, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten.
Namun, pihaknya akan membekukan koperasi yang tidak aktif jika sudah tidak ada lagi kegiatan. Asep menyebutkan, saat ini tercatat 158 dari 791 koperasi di Lebak dilaporkan sudah tidak aktif dan hanya tinggal nama.
Pemerintah daerah memberikan tenggang waktu beberapa bulan ke depan jika koperasi itu tidak ada kegiatan kemungkinan dibekukan.
Dia menambahkan, pembekuan lembaga koperasi bisa dilakukan melalui dua cara, yakni ditutup pemerintah atau ditutup sendiri oleh koperasi dengan persetujuan pemerintah.
"Saya berharap koperasi yang masih aktif agar bisa bertahan dan dapat membantu ekonomi masyarakat," imbuh Asep.
Menurut Asep, pihaknya pada masa mendatang akan melakukan pengawasan koperasi, termasuk pembinaan, pemodalan, dan pengembangan usaha.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan mengintensifkan pembinaan sumber daya manusia (SDM) koperasi agar mereka bisa mengelola lembaga ekonomi masyarakat itu secara profesional.
Sebab lembaga koperasi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui unit usaha mereka.
"Kami berharap koperasi di Lebak makin tumbuh jika dilakukan pembinaan dan pengawasan secara maksimal," kata Asep.
Ketua Koperasi Simpan Pinjam Tekad Waras Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Suhandi Syarif mengatakan, saat ini jumlah anggotanya sebanyak 4.500 orang dengan uang bergulir mencapai Rp 15 miliar.
Dia menuturkan, selama ini koperasi yang dikelolanya mampu menyejahterakan para anggotanya. Karena dari modal Rp 20 juta tahun 1985 kini dana yang bergulir Rp 15 miliar.
"Dengan meningkatnya dana bergulir itu kami meraih prestasi terbaik di tingkat nasional," kata Suhandi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun dari segi jumlah mengalami penurunan, namun dari segi permodalan koperasi mengalami peningkatan dari Rp200,66 triliun menjadi Rp254,17 triliun.
Baca SelengkapnyaJumlah bank bangkrut pada tahun ini telah mengalami peningkatan pesat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaJumlah bank bangkrut pada tahun ini telah mengalami peningkatan pesat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM akan terus melakukan pendataan K-UMKM meski kabinet pemerintahan segera berakhir.
Baca SelengkapnyaOJK telah melakukan pencabutan izin kepada sejumlah bank di daerah.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang dihadapi BPR ataupun BPRS membuat OJK menyusun peta jalan agar tidak ada lagi masalah serupa di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaPenutupan dilakukan karena di tahun ini tidak ada lagi orderan atau pemesanan yang masuk dari vendornya.
Baca SelengkapnyaDi masa kepemimpinannya sebagai Menteri Investasi, Bahlil mengklaim telah melanjutkan investasi mangkrak senilai Rp600 triliun.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2020-2021 terjadi peningkatan aduan tindak pidana transaksi keuangan.
Baca SelengkapnyaPembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca SelengkapnyaRinciannya, dari 14.072 penyelenggara negara tercatat bidang Eksekutif (pusat dan daerah) sejumlah 9.111 dari total 323.651 WL.
Baca SelengkapnyaPencabutan izin usaha PT BPR Lubuk Raya Mandiri merupakan bagian tindakan pengawasan yang dilakukan OJK.
Baca Selengkapnya