Tim DVI Polda Jateng Dikerahkan Bantu Identifikasi Korban Erupsi Gunung Semeru
Merdeka.com - Polda Jawa Tengah mengirimkan tim dokter DVI untuk membantu proses tiga fase identifikasi jenazah yang masih tertimbun abu vulkanik erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Total 16 dokter dari Jawa Tengah yang terdiri dari seorang dokter gigi forensik, empat dokter spesialis forensik dan sisanya dokter umum. Mereka ditugaskan untuk mencari keterangan identitas jenazah sekaligus memeriksa jenazah yang sudah dibawa ke kamar mayat.
Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti mengatakan tim yang diterjunkan diberi waktu oleh Mabes Polri untuk lacak identitas jenazah korban erupsi Semeru lewat sidik jari, sampel gigi dan DNA.
-
Siapa yang melakukan tindakan medis? Dewi Perssik mempercayakan Rumah Sakit Brawijaya Antasari, Jakarta Selatan, sebagai tempat penyimpanan sel telurnya.
-
Bagaimana ilmuwan mengungkap identitas korban? Dilansir dari laman the Guardian, dalam jurnal Current Biology, para ilmuwan Italia, Jerman dan Amerika melakukan ekstraksi DNA nuklir dan mitokondria purba dari sampel fragmen tulang yang dicampur dengan plester saat sedang menjalani restorasi.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Kalau dari sidik jarinya tidak ketemu, maka kita harus ambil sampel dari gigi korban. Itu jadi tugas khusus dari dokter gigi forensik. Tapi kalau masih kesulitan, jalan satu-satunya kita ambil sampel dari DNA-nya," kata Sumy Hastry, Sabtu (11/12).
Sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan jumlah jenazah yang diperiksa oleh tim forensik. Sebab, setiap hari para relawan selalu datang membawa jenazah dari desa-desa yang terdampak erupsi Gunung Semeru.
"Di kamar mayat banyak sekali jenazahnya. Kita tidak bisa hitung satu persatu. Karena setiap hari selalu saja ada jenazah yang dibawa oleh relawan," ungkapnya.
Pihaknya bersama tim perlu bekerja keras untuk bisa memeriksa jenazah dari erupsi Gunung Semeru. Banyaknya jenazah yang tertimbun abu vulkanik, reruntuhan tanah dan puing - puing bangunan rumah menjadi hambatan terberat saat berada di Lumajang.
"Jadi butuh proses untuk memeriksa jenazah di kamar mayat. Karena mayoritas jenazah sudah tertutup debu abu vulkanik bahkan ada yang telah membusuk," jelasnya.
Nantinya hasil identifikasi biasanya diserahkan kepada Polda Jawa Timur untuk selanjutnya diumumkan kepada keluarga korban. "Semua hasil identifikasi tim DVI dilaporkan ke Polda Jatim untuk diteruskan kepada keluarga korban," tutup Sumy.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaProses identifikasi satu jenazah membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban erupsi Gunung Marapi ada yang merupakan warga Jambi dan Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaSampai saat itu, penyidik Polda Jawa Tengah sudah memeriksa 17 saksi.
Baca SelengkapnyaArtinya, tujuh mayat yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi semuanya sudah teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Barat (Sumbar) melakukan ekshumasi atau menggali ulang makam jasad seorang remaja bernama Afif Maulana pada Kamis, 8 Agustus, 2024, pagi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaDari total 12 jenazah, tujuh di antaranya laki-laki dan 5 perempuan.
Baca Selengkapnya