Tim independen minta Menkum HAM gelar Nobar video testimoni Fredi
Merdeka.com - Tim independen Polri merampungkan tugasnya mengumpulkan fakta-fakta terkait testimoni Fredi Budiman. Tidak ditemukan adanya aliran dana Rp 90 miliar ke petinggi di Korps Bhayangkara.
Dalam video testimoni diakui jika Fredi sempat menyebut nama sejumlah nama aparat, tetapi dikatakan tak berkaitan dengan uang. Tim juga menolak membeberkan asal aparat tersebut.
Anggota tim, Poengky Indarti beralasan tak bisa membuka video itu ke publik karena milik divisi Humas Kemenkum HAM. "Kami izin minta Kemenkum HAM akan tetapi izin publikasi itu domain Kemenkum HAM. Makanya sampai sekarang kami tidak share," ujarnya di PTIK, Kamis (15/9).
-
Apa yang diklaim video tersebut? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
-
Bagaimana Cek Fakta memeriksa video tersebut? Penelusuran Cek fakta merdeka.com, mula-mula melakukan penelusuran dengan mengunggah thumbnail ke situs Yandex. Hasilnya, foto Anies yang memakai rompi orange merupakan hasil editan.
-
Bagaimana cara cek fakta video tersebut? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan aslinya Anies Baswedan yang diunggah akun YouTube medcomid pada 11 November 2022.
-
Apa yang diklaim dalam video? Viral unggahan video di Reels Facebook yang mengklaim jika kacamata hitam dapat menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit. Pembicara dalam video tersebut menilai, bahwa memakai kacamata hitam justru meningkatkan bahaya dari radiasi ultraviolet matahari untuk mengurangi risiko kanker kulit.
Anggota lainnya, Effendi Ghazali tak ingin video testimoni Fredi terus menerus menjadi polemik. Untuk itu dia berharap Kemenkum HAM selaku pemilik video bersedia menggelar 'nonton bareng'
"Menurut tim harusnya video itu bisa disaksikan media, tapi video itu properti Kemenkum HAM. Mudah-mudahan pak Kemenkum HAM kalau dari tim bisa ditonton alangkah baiknya bisa ditonton media dan civil society secara terbatas," tuturnya.
Selain itu, kata Effendi, ada juga video yang diambil khusus oleh pihak keluarga pada Kamis 28 Juli. Tim sudah mencoba berkomunikasi tetapi masih menemukan jalan buntu.
"Adik Fredi juga ada surat wasiat, itu belum bisa kami kejar," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konten itu, lanjut Fatia juga demi menguji keterbukaan negara ihwal dugaan keterlibatan bisnis ekstraktif yang dianggap berdampak pada situasi HAM di sana.
Baca SelengkapnyaIrjen Sandi Nugroho membantah isu Kapolri memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon tertentu dalam Pemilu
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud mendapatkan video yang menarasikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaWanita tersebut bernama Helmi Herawati yang kini tak lagi sedih
Baca SelengkapnyaKubu pelaku telah melaporkan pengacara dan keluarga korban dengan ancaman Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) dan pidana umum KUHP.
Baca SelengkapnyaAiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.
Baca SelengkapnyaProtes keras ini disampaikan oleh pengacara keluarga korban, Dimas Yemahura.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman tak berkomentar lebih meskipun banyak kader Gerindra dalam video tersebut.
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Mahfud MD dan DPR Bongkar Kebusukan Hakim MK di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaAiman Witjaksono resmi melayangkan perlawanan terhadap penyidik Polda Metro Jaya buntut penyitaan handphone
Baca SelengkapnyaArsjad Rasjid menanggapi soal rektor Unika yang mengaku dihubungi polisi untuk membuat video apresiasi kinerja Jokowi
Baca Selengkapnya