Tim Labfor menemukan sejumlah paku yang masih menancap di kerbau
Merdeka.com - Polres Bantul bersama dengan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah melakukan pemeriksaan terhadap kerbau milik Bardi Barto Atmojo yang mati setelah menginjak bom rakitan di Dusun Sawahan, Desa Sumber Karangnongko, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, DIY, Rabu (2/11).
Setibanya di kandang kerbau, anggota tim Labfor Polda Jateng memeriksa sejumlah bagian badan anak kerbau jantan yang mati. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tim Labfor masih menemukan sejumlah paku yang menancap.
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Umum (Kasat Reskrimum) Polres Bantul, AKP Anggaito Hadi Prabowo, hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim Labfor masih akan terus didalami. Sehingga tim Labfor saat ini belum bisa memberikan kesimpulan.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Apa yang ditemukan KPK di Basarnas? Lembaga antirasuah mengungkap kasus dugaan korupsi di Basarnas.
-
Mengapa replika kapak batu diuji dengan menebang pohon? Seluruh 53 replika tersebut digunakan untuk 10 aktivitas 'penggunaan', termasuk penebangan pohon, pengamplasan kayu, pengikisan kayu, pengikisan tanduk, mengamplas tanduk, pengikisan tulang, mengikis tulang, mengikis kulit, dan memisahkan bangkai.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Bagaimana paku merusak pohon? Ketika ditancapkan paku ke pohon, jaringan luar yang ada di batang pohon yang seharusnya berguna untuk melindungi jaringan dalam pohon, lama-kelamaan bisa membuat bakteri masuk.
"Akan didalami lebih dulu. Kami (Polres Bantul) akan membantu mendalami dengan memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan informasi sebagai pendukung," ujar Anggaito.
Sedangkan menurut seorang dokter hewan Puskesmas Jetis yang sempat memeriksa kerbau, drh. Sinta Dewi mengungkapkan kerbau yang terkena bom tersebut dalam kondisi memprihatinkan. Kerbau tersebut diduga kuat mati karena tertusuk paku lebih dari 50 buah.
"Saya tak bisa menjelaskan penyebab spesifik kenapa kerbau tersebut mati. Bisa saja ada paku yang menusuk dan menancap hingga bagian organ dalam. Kalau pengen tahu secara jelas, butuh dirontgen dan harus dilihat juga dengan menggunakan proses medis," jelas Sinta.
Sinta menambahkan setelah membantu mencabut paku yang menancap di perut dan kaki kerbau, dirinya juga memberikan obat antibiotik, antitetanus dan vitamin.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ledakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.
Baca SelengkapnyaLokasi ledakan di Markas Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang terlihat sudah dipasangi gari polisi atau police line.
Baca SelengkapnyaTercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa temuan bahan peledak yang belum dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaAksi Aparat Gerebek 'Sarang' KKB di Dekai, Dua Anak Buah Kopi Tua Heluka Tewas
Baca SelengkapnyaAkibat ledakan itu, satu orang mengalami luka cukup parah sehingga harus diamputasi.
Baca SelengkapnyaPenyidik yang menggelar Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan hari ini menyita sejumlah barang bukti.
Baca SelengkapnyaWarga menemukan dua pucuk senjata api laras panjang yang terkubur di dalam tanah di areal kolam warga
Baca SelengkapnyaKKB menyerang pos tower satgas tindak belukar ODC-2024 di Dusun Tigamajigi
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kronologi meledaknya benda berwarna putih di kawasan padat penduduk, Guntur Setiabudi
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI-Polri melumpuhkan lima anggota KKB di Pegunungan Bintang.
Baca Selengkapnya