Tim SAR Lanjutkan Penyisiran di Lokasi Terbakarnya KM Santika Nusantara
Merdeka.com - Tim SAR terpadu yang terdiri dari Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Laut, Basarnas, Polair dibantu kapal-kapal tradisional dan nelayan, hari ini (24/8) kembali melanjutkan proses penyisiran di lokasi kejadian terbakarnya kapal KM Santika Nusantara di Perairan Masalembo, Jawa Timur.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) saat ini telah menurunkan tim investigatornya untuk menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran Kapal KM. Santika Nusantara tersebut.
Diketuai oleh Nico Maris, sambil menunggu steril lokasi kejadian, Tim KNKT saat ini sedang melakukan pengumpulan data awal, wawancara dengan penumpang kapal KM. Santika Nusantara dan juga ABK.
-
Kapan Tim SAR menangani korban laka laut di Parangtritis? Arif mengatakan, salah satu pengalamannya paling berkesan saat bertugas di Pantai Parangtritis adalah saat menangani korban laka laut di tahun 2014.
-
Dimana kebakaran kapal itu terjadi? Kebakaran itu diketahui terjadi di Dermaga 3 PPS Cilacap sekitar pukul 18.45 WIB.
-
Dimana Tim SAR Parangtritis bertugas? Arif Nugraha, Koordinator Satlinmas Rescue Pantai Parangtritis, berbagi pengalaman saat bertugas menjaga kawasan tempat wisata itu.
-
Kenapa kapal terbakar di Cilacap? Ia mengatakan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.
-
Bagaimana kebakaran kapal di Cilacap terjadi? Akan tetapi berdasarkan informasi dari sejumlah saksi mata, tiba-tiba saja terlihat kobaran api di Kapal Mulia 16 GT 50 dan selanjutnya merambat ke kapal-kapal lainnya.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
Adapun pagi ini (24/8) pukul 03.30 WIB kapal patroli Pangkalan PLP Surabaya, KNP Chundamani sudah diberangkatkan dari Pelabuhan Masalembo menuju Pelabuhan Tanjung Perak dengan mengangkut para korban kapal KM. Santika Nusantara sebanyak 52 orang yang telah dievakuasi selamat dan 3 orang jenazah.
Posko Penanganan Terbakarnya kapal KM Santika Nusantara yang berlokasi di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menyebutkan jumlah total pelayar yang berhasil dievakuasi sebanyak 296 orang dengan data rincian evakuasi dari Basarnas adalah kapal KMP Dharma Ferry VII tiba kemarin malam (23/8) pukul 19.00 WIB di Pelabuhan Tanjung Perak membawa 64 orang, kapal KM. SPIL Citra tiba di Pelabuhan Tanjung Perak dini hari tadi (24/8) pukul 01.00 WIB sejumlah 23 orang, penumpang yang dievakuasi kapal nelayan ke Pulau Masalembo kemarin (23/8) sejumlah 55 orang di mana 3 orang di antaranya meninggal dunia, kapal KMP. Putra Tunggal 8 mengevakuasi 152 orang ke Pelabuhan Kalianget dini hari tadi dan kapal nelayan mengevakuasi 2 orang ke desa Pasosongan kemarin malam.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad menguraikan kronologi kejadian terbakarnya kapal KM. Santika Nusantara milik PT. Jembatan Nusantara pada Kamis (22/8). Sekitar pukul 20.45 WIB Petugas Jaga Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak menerima laporan kapal kebakaran dari perusahaan pelayaran bahwa KM. Santika Nusantara mengalami kebakaran di buritan kapal (car deck) pada posisi koordinat 05,736 LS, 114,368 BT.
©2019 Merdeka.comKemudian Perwira Jaga berkoordinasi dengan Stasiun Vessel Traffic Service (VTS) Surabaya untuk menyebarkan informasi agar kapal-kapal yang berada di sekitar Pulau Masalembo memberikan pertolongan.
Selanjutnya dilakukan koordinasi dengan Basarnas, Unit Penyelenggara Teknis (UPP) Kelas III Masalembo dan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Perak untuk memberikan pertolongan.
Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak juga berkoordinasi dengan PT. Dharma Lautan Utama agar memerintahkan KM Dharma Ferry VII merapat ke lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan dan bantuan serta koordinasi dengan nakhoda kapal yang berada di sekitar kejadian, seperti KMP. Bintang Samudera, kapal KM Spill Citra, KM Sumatra Leader dan KM Selatan Damai, MV Asia Vision dan TB Bintang Mutiara.
Beberapa kapal yang melintas di lokasi tersebut, seperti KM Dobonsolo, KM Sinabung, KM. Swarna Bahtera, KM Gading Nusantara dan KM Mila Utama juga diminta untuk dapat membantu evakuasi para penumpang kapal KM. Santika Nusantara.
"Kami juga mengerahkan kapal patroli KPLP KNP Chundamani Pangkalan PLP Surabaya serta KN SAR Laksmana Kantor SAR Banjarmasin juga turut dikerahkan ke lokasi kejadian," imbuh Ahmad.
Selain itu, evakuasi para penumpang kapal juga dibantu oleh kapal-kapal tradisional dan juga kapal rakyat setempat.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaPenyebab kebakaran masih diselidiki termasuk nilai kerugian dari peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaAda 45 personel yang turun berjibaku memadamkan api.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab kemunculan asap di dalam KM Umsini.
Baca SelengkapnyaDipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaProses pemadamannya dilakukan oleh lima unit tug boat pemadam milik PT. PELINDO Semarang.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya