Timses: Bukan hanya pemerintahan Jokowi diwarisi pelanggaran HAM masa Lalu
Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai 4 tahun pemerintahan Jokowi-JK masih terdapat kasus pelanggaran HAM khususnya intoleransi dan hak kebebasan berekspresi belum diselesaikan. Menurut dia, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf bukan hanya pemerintahan Jokowi mewarisi masalah HAM masa lalu.
"Kita semua tahu, bukan hanya pemerintahan Jokowi, tapi sebelumnya juga diwarisi pelanggaran HAM di masa lalu," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, di Posko Cemara, Jakarta, Sabtu (20/10).
Dia menggarisbawahi, kenapa banyak kasus yang terselesaikan. Lantaran kasus pelanggaran HAM itu tidak gampang diselesaikan.
-
Apa gugatan yang dilayangkan ke Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
"Artinya faktual, prosesnya terhambat, tersendat tidak maju, dan lain-lain," kata Arsul.
Pria yang duduk sebagai Anggota Komisi III DPR ini, menuturkan, soal penegakan HAM itu bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah semata. Sebab, para aparat keamanan, yang biasanya bersangkutan dengan ini, tak bisa kerja dengan diintervensi.
"Terkait dengan pelanggaran HAM masa lalu itu kan persoalannya tidak bisa disalahkan hanya pada Jokowi saja. Di sana ada persoalan dengan Komnas HAM, Jaksa Agung dan DPR. Jadi tidak bisa diselesaikan begitu saja," ungkap Arsul.
Meski demikian, Sekretaris Jenderal PPP ini, mengatakan, pihaknya tetap sepakat ini harus menjadi atensi khusus. Terlebih di sisa satu tahun terakhir ini.
"Kami sepakat bahwa ini tetap harus menjadi atensi. Dan kita berharap bahwa di sisa satu tahun terakhir masa pemerintahan Jokowi ini, ada atensi khusus akan hal itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Komnas HAM menilai, komitmen pemerintahan Jokowi-JK dalam menuntaskan kasus intolerasi masih lemah. Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik memberikan nilai kurang dari 50 untuk kinerja pemerintah dalam hal penuntasan kasus intoleransi."Tidak sampai 50 nilai yang diberikan untuk kinerja Jokowi-JK. Tetapi kalau kasus intoleransi dalam berbagai kasus ada penyikapan yang cepat," kata Damanik.
Dia memberikan beberapa catatan kepemimpinan Jokowi-JK terkait kasus intoleransi. Salah satunya karena aktor utama kasus intoleransi tidak pernah diseret ke pengadilan. Dirinyamemberikan contoh peristiwa penyerangan terhadap Jamaah Ahmadiyah di NTB dan peristiwa serupa di beberapa wilayah.
Menurut Damanik, pemerintah seharusnya menetapkan skala prioritas penyelesaian kasus. Sehingga kasus-kasus tersebut tuntas sesuai dengan pelaksanaan dari UUD 1945.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suarlin menjelaskan ada dua indikator penilaian dalam pemenuhan HAM.
Baca SelengkapnyaAktivis Aksi Kamisan ke-836 menyoroti tidak terealisasinya janji-janji keadilan bagi korban pelanggaran HAM selama 10 tahun berkuasa.
Baca SelengkapnyaEks Ketua Komnas HAM mengatakan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu bukan isu lima tahunan yang kerap muncul ketika Pemilu.
Baca SelengkapnyaBanyak pelanggaran terjadi termasuk, pembubaran organisasi masyarakat hingga diskriminasi kelompok LGBT
Baca SelengkapnyaAktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
Baca SelengkapnyaAdik Wiji Thukul mengaku kecewa dengan masa kepemimpinan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi menanggapi santai soal kritikan dari BEM UGM soal dirinya dinobatkan jadi alumni paling memalukan
Baca SelengkapnyaTim Hukum Nasional AMIN sudah menyiapkan format laporan terkait pernyataan Jokowi ke Bawaslu.
Baca SelengkapnyaIsu pelanggaran HAM kembali dimunculkan dan dikaitkan dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaWiranto Heran dengan Isu Pelanggaran HAM yang Kerap Dimunculkan Jelang Pilpers
Baca SelengkapnyaKepemimpinan Presiden Joko Widodo selama dua periode mendapat sorotan dari dunia internasional.
Baca SelengkapnyaBerharap para capres tidak hanya melihat isu persoalan HAM, sebagai komoditas politik lima tahunan
Baca Selengkapnya