Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tinggal di gubuk reyot, kakek Juan pilih sumbang musala dan pergi haji

Tinggal di gubuk reyot, kakek Juan pilih sumbang musala dan pergi haji Kakek Juan. ©2018 Merdeka.com/Mochammad Andriansyah

Merdeka.com - Juan (75), calon haji (Calhaj) kelompok terbang (Kloter) 28 asal Probolinggo, Jawa Timur dikenal senang bersedekah. Meski hanya tinggal di gubuk reot dengan penghasilan ala kadarnya sebagai buruh tani.

Bahkan, usai menutup biaya Ongkos Naik Haji (ONH), Juan lebih tertarik menggunakan uangnya untuk merenovasi musolah ketimbang memperbaiki rumahnya.

Menurut teman sekamar Juan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) di Sukolilo, rumah bapak delapan anak itu terbuat dari anyaman bambu berlantai tanah. "Rumahnya layak mendapat program bedah rumah dari pemerintah," kata rekan sekamar Juan, Kamis (26/7).

Sehari-hari, kakek 75 tahun ini bekerja sebagai buruh tani mengalirkan air ke sawah penduduk, serta bekerja serabutan.

Sebelum memutuskan berangkat ke Tanah Suci, Juan sempat memelihara seekor sapi. Tapi kini sudah dijualnya untuk melengkapi biaya ONH. "Sekarang harta satu-satunya hanya sepeda ontel (sepeda angin)," lanjut teman sekamar Juan.

Sementara Juan sendiri mengaku, dari hasil bekerja mengairi sawah penduduk itu, dia mendapat upah Rp 30 ribu tiap kali panen. "Itu kalau sawah pas panen tiga bulan setengah, saya dikasih Rp 30 ribu," ungkap Juan.

Kalau ditotal upah keseluruhan dari tiap sawah penduduk yang dialirinya air, Juang mendapat upah Rp 2,5 juta tiap kali panen. "Kalau panen gagal, ya saya tidak dikasih," ucap Juan yang tinggal berdua dengan istrinya.

Terkait niatnya berhaji padahal penghasilannya itu pas-pasan, buruh tani asal Darungan, Opo-Opo Krejengan, Probolinggo ini mengaku, memang tak pernah bermimpi berangkat haji. "Karena saya tak punya uang untuk bayar ongkos haji," katanya.

Namun, karena keponakannya mengajak daftar haji dan akan dibantu saudara-saudaranya yang lain untuk urunan, Juan-pun tertarik.

Kemudian berbekal Rp 3 juta, uang tabungannya di salah satu bank di Probolinggo, Juang menemui H Saiful, pemilik salah satu Kelompok Belajar Ibadah Haji (KBIH). "Saya menitipkan uang saya ke Haji Saiful untuk mendaftar haji," ceritanya lagi.

Sementara untuk melunasi dana talangan haji, Juan mengumpulkan uang dari kerja serabutanya. Dia sering diminta orang membantu memotong kayu, membersihkan kebun, dan sebagainya. "Yang penting halal, saya ndak malu bekerja apapun," tegasnya.

Selain itu, dia juga bekerja menanam tembakau di tanah orang dengan hasil patungan. "Dari hasil itu (tanam tembakau), kalau terkumpul sedikit uang saya setor ke Haji Saipul. Untuk menutup kekurangannya, saya jual sapi. Sisanya saya pakai memperbaiki musola," tandasnya.

Juang juga mengaku kalau berangkat hanji sendirian tanpa istrinya. Karena memang biaya hajinya hanya untuk satu orang. Juang sendiri akan diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah dari Bandara International Juanda Surabaya di Sidoarjo, sore ini bersama rombongan kloter 28 yang lain.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pria Purbalingga Ini Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot Tengah Hutan, Kondisinya Memprihatinkan
Pria Purbalingga Ini Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot Tengah Hutan, Kondisinya Memprihatinkan

Pada tahun 2021, rumahnya terbakar. Sehingga dibangunlah gubuk reyot yang kundisinya sangat tidak layak itu.

Baca Selengkapnya
Kisah Kakek Berusia 100 Tahun Berangkat Haji, Setiap Hari ke Sawah dan Mengaku Capek kalau Tidak Bekerja
Kisah Kakek Berusia 100 Tahun Berangkat Haji, Setiap Hari ke Sawah dan Mengaku Capek kalau Tidak Bekerja

Ia sudah lama ingin daftar haji, tapi baru tercapai saat usianya 94 tahun.

Baca Selengkapnya
Viral Kisah Haru Ustaz Gunawan yang Tinggal di Gubuk Kecil, Mengaku Semua Hartanya di Wakafkan
Viral Kisah Haru Ustaz Gunawan yang Tinggal di Gubuk Kecil, Mengaku Semua Hartanya di Wakafkan

Viral kisah haru Ustaz Gunawan tinggal di gubuk. Semua hartanya sudah diwakafkan.

Baca Selengkapnya
Tinggal di Gubuk Reyot Beratap Daun Selama 10 Tahun, Kakek Samudi di Lebak Hidup Sebatang Kara Setelah Istri Meninggal
Tinggal di Gubuk Reyot Beratap Daun Selama 10 Tahun, Kakek Samudi di Lebak Hidup Sebatang Kara Setelah Istri Meninggal

Untuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.

Baca Selengkapnya
Kisah Haru Mbah Sulaiman, Penjual Balon Keliling Berusia 75 Tahun yang Hidup Sebatang Kara
Kisah Haru Mbah Sulaiman, Penjual Balon Keliling Berusia 75 Tahun yang Hidup Sebatang Kara

Perjuangan hidup Mbah Sulaiman, penjual balon keliling yang hidup sebatang kara dan bikin warganet sedih.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Suhriyeh, Kuli Panggul Wujudkan Impian ke Tanah Suci
Perjuangan Suhriyeh, Kuli Panggul Wujudkan Impian ke Tanah Suci

Mbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.

Baca Selengkapnya
Pulang dari Transmigrasi, Pria Gunungkidul Ini Memilih Hidup Sendiri di Gubuk Pinggir Jurang Tepi Laut
Pulang dari Transmigrasi, Pria Gunungkidul Ini Memilih Hidup Sendiri di Gubuk Pinggir Jurang Tepi Laut

Walaupun keluarganya sudah membujuknya untuk tinggal bersama mereka, namun Mbah Subeno tetap memilih tinggal menyendiri di sana.

Baca Selengkapnya
Antusias Warga Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Adi Hidayat di Banjarbaru
Antusias Warga Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Adi Hidayat di Banjarbaru

Dalam tausiahnya, UAH menyampaikan kisah seorang kakek yang merawat musala di sebuah desa.

Baca Selengkapnya
Kisah Kakek Berusia 110 Tahun Ini Viral, Penghasilan Rp16 Ribu per Hari Hidup Tanpa Listrik selama 20 Tahun
Kisah Kakek Berusia 110 Tahun Ini Viral, Penghasilan Rp16 Ribu per Hari Hidup Tanpa Listrik selama 20 Tahun

Warga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.

Baca Selengkapnya
Kisah Supartono, Pemulung dan Tukang Becak Asal Ponorogo yang Berangkat Haji Tahun Ini
Kisah Supartono, Pemulung dan Tukang Becak Asal Ponorogo yang Berangkat Haji Tahun Ini

Kisah Supartono, pemulung dan tukang becak asal Ponorogo yang berangkat haji tahun ini.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Kakek Sanusi di Lebak yang Butuh Bantuan, Hidup Sebatang Kara di Gubuk Tak Layak dan Alami Kelumpuhan
Kisah Pilu Kakek Sanusi di Lebak yang Butuh Bantuan, Hidup Sebatang Kara di Gubuk Tak Layak dan Alami Kelumpuhan

Kakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Pria Tua Tukar Dagangan Sama Beras Sedapatnya, Demi Sang Ibu Usia 103 Tahun Bisa Makan
Kisah Pilu Pria Tua Tukar Dagangan Sama Beras Sedapatnya, Demi Sang Ibu Usia 103 Tahun Bisa Makan

Sejak istrinya meninggal, Abah Ucup merawat sang ibu yang sudah berusia 103 tahun seorang diri.

Baca Selengkapnya