Tingkatkan produksi amunisi, PT Pindad perluas pabrik senilai Rp 400 miliar
Merdeka.com - PT Pindad (persero) membangun perluasan pabrik munisi kaliber kecil (MKK) di wilayah Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Targetnya kapasitas produksi bisa meningkat menjadi 165 juta butir per tahun. Pembangunan pabrik ini dari Penyertaan Modal Negara (PNM) sebesar Rp 700 miliar.
"PT Pindad menerima PNM sebesar Rp 700 miliar, sebesar Rp 400 miliar digunakan untuk pembangunan lini Munisi Kaliber Kecil (MKK), termasuk tadi yang sudah peletakan batu pertama," kata Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose usai peletakan batu pertama perluasan pabrik munisi di PT Pindad Turen, Senin (9/10).
Kata Abraham, sisanya sebanyak Rp 300 miliar digunakan untuk pengembangan lini produksi MKB (Munisi Kaliber Besar) dan mendukung Direktorat Pengembangan.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Bagaimana sejarah PT Pindad? Didirikan Daendels di Surabaya Pada 1808 Mengutip laman resmi Pindad, kehadiran perusahaan tersebut tidak terlepas dari masa berkecamuknya perang kolonial yang terjadi di Indonesia.
-
Bagaimana Pemprov Kaltim menargetkan PPU untuk berkembang? 'Sudah saya melihat adanya perkembangan rusa sambar yang dari Api-api sudah berpindah dan saya tantang kembali dua bulan kedepan kalau rusanya segar, berkembang, dan sehat tidak ada yang mati, berarti PPU sudah bisa merawat daerahnya juga dan bisa membuat daerah ini berkembang juga,' tutup Akmal.
-
Bagaimana pabrik semen di Kaltim diproyeksikan untuk meningkatkan ekonomi daerah? Kolaborasi ini, kata dia, tidak hanya membawa manfaat ekonomi. Tetapi juga akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas infrastruktur, serta membuka peluang bagi pengembangan komoditas lain di sekitar pabrik.
-
Kenapa Balai Yasa Madiun memproduksi senjata? Menariknya dari Balai Yasa Madiun ini, pada tahun 1947 tempat ini malah memproduksi berbagai jenis senjata api dan senjata tajam.
-
Mengapa Pertamina membangun kilang baru di Balikpapan? Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan menaikkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan sebesar 100 ribu barrel per hari, yang artinya kapasitas produksi Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barrel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barrel hari.
"Karena harus beli mesin-mesin untuk mendukung teknologi pengembangan, alat simulator dan testing. Kemudian untuk membangun lini industri Direktorat Industrial," jelasnya.
Alokasi PNM sebesar Rp 700 miliar itu semuanya sudah mulai dijalankan. Khusus untuk perluasan pabrik, diharapkan akhir 2018 atau awal 2019 sudah berproduksi.
"Sehingga kapasitas PT Pindad yang sebelumnya hanya mampu produksi 165 juta butir per tahun, akan naik menjadi 275 juta butir," katanya.
Mose juga mengungkapkan tentang pengembangan PT Pindad yang sudah bisa memproduksi ekskavator, alat dan mesin pertanian Indonesia (Alsintani), serta tidak lama lagi memproduksi generator listrik.
"Karena PT Pindad juga ditunjuk untuk mendukung pembangunan infrastruktur listrik 35 ribu mega watt," katanya.
Sementara itu, peletakan batu pertama perluasan pabrik munisi di PT Pindad Turen, Kabupaten Malang dihadiri sejumlah pejabat di lingkungan TNI dan Polri. Acara yang sedianya dihadiri Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, diwakilkan kepada kepada Laksamana Muda (Laksda) Siwi Sukma Adji, Asisten Perencanaan Umum Panglima TNI. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengaku kerap ditanya oleh negara-negara lain terkait produksi peluru di Indonesia
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto menyopiri kendaraan taktis Maung bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ibu Negara Iriana Jokowi, dan Erick Thohir.
Baca SelengkapnyaJokowi minta jajarannya untuk mencari mitra kerja dan menjalin kerja sama dengan pihak lain.
Baca SelengkapnyaPabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPT Pupuk Kalimantan Timur akan melakukan pembangunan pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat yang akan ditargetkan beroperasi pada 2027 mendatang.
Baca SelengkapnyaUntuk Badan Bank Tanah dimohonkan Rp1 triliun ini akan digunakan untuk pemenuhan modal bank tanah sesuai dengan amanat pasal 43 ayat 1 PP 64 tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPemindahan ini dilakukan karena kawasan industri di Subang memiliki lahan yang cukup besar untuk pengembangan PT Pindad.
Baca SelengkapnyaPT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) merupakan salah satu industri pendukung industri migas tanah air dan satu-satunya yang memproduksi pipa seamless.
Baca SelengkapnyaSmelter Nikel Matte PT MMP dibangun di atas lahan seluas 22,75 ha di lokasi Site Kariangau, Balikpapan Barat.
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaProyek ini memiliki kapasitas yang mumpuni untuk mendukung produktivitas pertanian Indonesia, ketika nanti beroperasi penuh.
Baca Selengkapnya