TNI gregetan ingin maju serang Abu Sayyaf tapi ditahan Filipina
Merdeka.com - Hari ini, Jumat (8/4), batas waktu permintaan uang tebusan dari kelompok Abu Sayyaf berakhir atau juga dikenal sebagai Al Harakat Al Islamiyya. Kelompok separatis yang terdiri dari milisi Islam ini yang berbasis di sekitar kepulauan selatan Filipina.
Abu Sayyaf adalah salah satu kelompok separatis paling berbahaya. Diketahui beberapa anggotanya pernah belajar atau bekerja di Arab Saudi dan mengembangkan hubungan dengan mujahidin ketika bertempur dan berlatih di Afganistan dan Pakistan, yang kini disebut kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Saat ini kelompok tersebut tengah menyandera Warga Negara Indonesia (WNI) yang berjumlah tujuh orang, dari awal berjumlah 10 orang.
-
Kenapa Indonesia menginvasi Timor Timur? Dengan keadaan yang tidak menentu dan persaingan antara faksi-faksi politik lokal, Indonesia melihat kesempatan untuk mengintervensi dan memastikan bahwa Timor Timur tidak jatuh ke tangan pemerintahan komunis.
-
Mengapa Jepang menyerang Indonesia? Jepang menilai bahwa keberadaan negara sekutu akan menghambat ekspansinya di kawasan Asia.
-
Kapan operasi TNI AL di Papua dimulai? Operasi Siaga Tempur Laut dan penyekatan perbatasan di wilayah kerja Koarmada III itu berlangsung sejak Senin (22/4).
-
Apa yang di serahkan ke TNI? Kementerian Pertahanan sendiri sebelumnya memang telah memesan lima unit C-130J Super Hercules.
-
Kenapa para pelaut Indonesia membajak kapal De Zeven Provincien? Mereka yang membajak kapal ini sudah diperingatkan untuk bersandar, tetapi mereka tidak menggubris karena alasan hanya berunjuk rasa atas pemotongan gaji dan penangkapan teman-temannya.
-
Apa yang sedang dievakuasi ke Indonesia? Sebuah video beredar di media sosial Snack Video menampilkan narasi bahwa Indonesia sedang mengevakuasi 1.000 warga Palestina menggunakan kapal.
Kesepuluh sandera itu adalah Peter B Tonson (kapten), Julian Philip, Mahmud, Suriansyah, Surianto, Wawan Saputra, Bayu Oktavianto, Reynaldi, Alvian Elvis Peti, serta Wendi Raknadian. Mereka sudah disandera setidaknya dua hari sebelum 26 Maret. Kelompok itu meminta tebusan 50 juta peso atau setara Rp 15 miliar.
Dalam upaya pembebasan WNI, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Mrasudi melakukan upaya perbincangan dengan negoisasi dengan negara Filipina. Bahkan dalam opsi ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyarankan agar terjalin dialog, agar seluruh WNI pulang dengan selamat.
"Opsi dialog tetap dilakukan, untuk menyelamatkan yang disandera," kata Jokowi usai menonton babak pertama final Bhayangkara di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (3/4).
Di tengah menjalin dialog dengan kelompok Abu Sayyaf, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan, bahwa lokasi penyanderaan telah dikepung oleh pasukan militer Filipina. Namun Ryamizard mengatakan bahwa saat ini Indonesia dilarang untuk masuk ke lokasi tersebut.
"Operasi militer di tangan Filipina, kami tidak boleh masuk. Iya lokasinya sudah dikepung oleh militer Filipina," singkat Ryamizard usai rapat di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (4/4).
Apa bila nantinya dialog berjalan buntu dan bangsa Indonesia tetap diminta uang tebusan, Ryamizard menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengeluarkan uang sama sekali. Namun, dirinya tetap mendepankan dialog dapat terjadi dengan baik.
"Kelompok Abu Sayyaf itu bukan satu, dia bertebaran. Kelompok, kelompok dan kelompok. Kemudian kelompok yang di sana, kelompok yang kering, yang kurang makan, itu masalah perut lah kira-kira begitu," pokoknya yang jelas bukan uang negara, negara ini tidak mengeluarkan uang. Tidak mau" ujar Ryamizard di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Kamis (7/4).
Ryamizard beralasan tidak ingin mengeluarkan uang tebusan karena Indonesia tidak mau dianggap sebagai bangsa yang lemah lantaran diperas kelompok Abu Sayyaf. Tetapi saat ini pemerintah lebih memilih membebaskan 10 WNI yang disandera tersebut melalui jalur militer.
Kata Ryamizard, pemerintah Filipina sudah menyiapkan pasukannya tiga batalyon untuk membantu membebaskan WNI yang tersisa. Bahkan Indonesia pun telah siap apa bila Filipina meminta bantuan.
"Bukan siap lagi, lebih dari siap. Tapi kan, ada aturan kalau mau masuk wilayah itu (Filipina)," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaDalam pelaksanaan operasi pemulihan keamanan di Aceh oleh pemerintah berhasil meredam gerakan pemberontakan oleh prajurit Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Baca SelengkapnyaTengah Air Base jadi markas pesawat jet tempur Inggris. Dijaga kuat dengan rudal antipesawat udara.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca Selengkapnya"Puspom TNI pasti bekerja secara profesional dengan integritas tinggi,"
Baca SelengkapnyaKorban TPPO diserahkan ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).
Baca Selengkapnya"Komandan wilayah Polda Papua Barat dan TNI telah bertemu untuk komunikasi dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik,"
Baca SelengkapnyaPerintah pengamanan Kejaksaan Agung (Kejagung) ternyata diusulkan oleh seorang jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini para pelaku yang terlibat pemukulan sudah diamankan.
Baca Selengkapnya