Tokoh pers Amir Effendi Siregar meninggal dunia
Merdeka.com - Tokoh pers dan penyiaran Indonesia, Amir Effendi Siregar meninggal dunia di usianya yang ke 67 tahun, Kamis (25/1). Amir menghembuskan napas terakhir di RS Bethesda pada pukul 04.20 WIB.
Putra bungsu Amir, Bahana Adiputra Siregar menuturkan ayahnya meninggal dunia karena penyakit tumor otak yang diidapnya. Penyakit tumor otak ini sudah hampir dua tahun belakangan ini diderita oleh Amir.
"Sudah dua tahun sakit tumor otak. Bapak gak operasi tumor otak. Karena letak tumornya terlalu dalam jadi beresiko. Ya diobati secara medis, herbal, pakai obat sama radioterapi," ujar Bahana saat ditemui di rumah duka di Jalan Pacar nomor 4, Baciro, Kota Yogyakarta, Kamis (25/1).
-
Apa itu tumor otak? Tumor merupakan bentuk pertumbuhan dari sel abnormal yang terjadi karena gen pengatur pertumbuhan sel tidak berfungsi secara normal. Sedangkan, tumor otak adalah tumor yang tumbuh dan berkembang di dalam jaringan otak.
-
Siapa artis yang anaknya menderita tumor otak? Putra kedua Marcella Zalianty dan Ananda Mikola, Magali, didiagnosis menderita tumor otak pada tahun 2014. Pada saat itu, usianya baru satu tahun.
-
Apa gejala utama tumor otak? Dilansir dari Medical News Today, menurut American Brain Tumor Association (ABTA), sekitar 50% dari penderita tumor otak mengalami sakit kepala sebagai salah satu gejala utamanya.
-
Siapa yang terkena kanker anak? Leukemia, lymphoma (kanker kelenjar getah bening), dan tumor otak adalah beberapa jenis kanker yang paling umum menyerang anak-anak di Indonesia.
-
Kenapa tumor otak menyebabkan sakit kepala? Tumor otak, baik yang bersifat jinak (non-kanker) maupun ganas (kanker), dapat meningkatkan tekanan di dalam tengkorak, yang dikenal sebagai intracranial pressure.
Bahana menyampaikan Amir sudah menjalani rawat inap di RS Bethesda sejak 13 hari yang lalu. Kondisinya, kata Bahana, terus menurun.
"Bapak sudah sejak setahun belakangan tak lagi beraktivitas seperti mengajar di kampus. Bapak sudah off kegiatannya dan konsentrasi menjalani pengobatan," urai Bahana.
Semasa hidupnya pria kelahiran 29 Mei 1950 ini dikenal sebagai dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII). Suami dari Rosnawati ini juga dikenal aktif menulis artikel di berbagai media. Amir juga menulis sejumlah buku diantaranya berjudul Pers Mahasiswa Indonesia, Patah Tumbuh Hilang Berganti.
Amir dikenal pula aktif dalam berbagai organisasi. Tercatat bapak empat anak ini permah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Serikat Penerbit Surat Kabar (DPP SPSS), Ketua Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia, dan Ketua Pemantau Regulasi dan Regulator Media.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut ini merupakan deretan foto suasana pemakamanan ayah Ammar dan Aditya Zoni yang baru saja meninggal dunia pada Sabtu (20/1).
Baca SelengkapnyaAyah Anji, Hartiyo meninggal dunia pada Selasa (16/1) pagi karena sakit.
Baca SelengkapnyaAyah Deswita Maharani mengidap kanker stadium 4 sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSebelum bunuh diri, korban sempat mengaku rindu pada almarhum ayahnya.
Baca SelengkapnyaAyah mertua Chua Kotak pergi untuk selama-lamanya lantaran mengalami komplikasi berbagai penyakit.
Baca SelengkapnyaKini kebersamaan King Nassar dengan sang ayah tinggal kenangan.
Baca SelengkapnyaKehilangan kedua orang tua tentu menjadi mimpi buruk bagi banyak orang.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut disampaikan langsung oleh Krishna Murti melalui unggahan di akun instagram pribadinya.
Baca SelengkapnyaGubernur Jenderal Van Mook menggambarkan bahwa Amir merupakan orang yang tak mengenal kata takut.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah @helmy.f.r ini pun viral dan membuat warganet prihatin.
Baca SelengkapnyaDi tengah rasa duka yang masih menyelimuti, dia kembali dihadapkan dengan situasi pelik.
Baca SelengkapnyaSBY sedang berduka atas meninggalnya Baginda Zaiful Akbar.
Baca Selengkapnya