Tolak digusur, penghuni asrama Polri di Pesing tutup Jl Daan Mogot
Merdeka.com - Penghuni Asrama Polri, Pesing, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menggelar demonstrasi menolak penggusuran terhadap tempat tinggal mereka. Demo dilakukan lantaran penggusuran tidak disertai pemberian uang kerahiman.
Penggusuran rencananya dilakukan oleh Polda Metro Jaya pada Kamis (5/3) nanti. Sebanyak 150 kepala keluarga terancam kehilangan tempat tinggal. Juru bicara warga, Hermawan mengatakan, Polri tidak berhak menggusur tempat tinggal penghuni Asrama Polri Pesing yang sudah menempati lahan tersebut sejak 1960.
"Lahan ini milik Yayasan Khong Guan bukan Polri. Jadi mereka tidak berhak menggusur kami. Tidak ada penggantian yang jelas. Kami ini diperlakukan seperti sampah, dibuang begitu saja," ujar Hermawan, Senin (2/3).
-
Kapan Polda Metro Jaya akan gelar perkara? 'Setelah itu dijadikan satu dilakukan gelar perkara,' ucap dia.
-
Kapan penggalian dimulai? Penggalian yang telah berlangsung sejak Oktober 2022 masih berlangsung hingga saat ini.
-
Kapan penggalian kota dimulai? Rilis tersebut menyatakan, arkeolog awalnya menemukan kota kuno itu pada 2005 dan mulai melakukan penggalian secara sistematis pada 2019.
-
Kapan proyek ini akan berlangsung? Proyek tersebut bertujuan untuk menyempurnakan dan memperkuat sistem dan kebijakan K3 di Indonesia dalam bentuk technical assistance atau bantuan teknis dari pihak KOSHA, dan akan berlangsung selama 3 tahun, yakni dari tahun 2024 sampai tahun 2026.
-
Kapan Dishub Jakarta akan melakukan rekayasa lalu lintas? 'Dishub DKI Jakarta melakukan sistem buka-tutup jalan di sejumlah jalan pada pukul 04.45-08.00 WIB pada saat kegiatan berlangsung,' demikian informasi dari laman @dishubdkijakarta, dikutip Sabtu (29/6).
-
Apa yang akan dilakukan Dishub Jakarta? Dishub DKI Jakarta bakal melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) saat penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon yang digelar Minggu besok, 30 Juni 2024.
Hermawan mengaku mendapatkan surat perintah pengosongan pada 20 Februari 2015 lalu. Dalam surat tersebut, warga diminta mengosongkan rumah paling lambat tanggal 3 Maret 2015.
"Jika kami tidak segera meninggalkan, maka tanggal 4 Maret akan ada peringatan dan tanggal 5 akan dikosongkan secara paksa," ujarnya.
Menurut pengakuan Hermawan, lahan yang sekarang ditinggalinya tersebut akan dijadikan lahan pembangunan Rumah Susun Polda Metro Jaya. Jika ada tanggapan dari Polda Metro Jaya, warga mengatakan akan mengadu ke Plt Kapolri Komjen Badrodin Haiti.
"Jika tidak ditanggapi, kami akan mengadu ke Kapolri," ucapnya.
Sementara itu seorang ibu rumah tangga menangis meminta kepada Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Fadil Imran, agar tidak menggusur rumahnya tersebut.
"Pak Kapolres saya ini janda, nanti kalau digusur saya dan anak-anak saya mau tinggal di mana. Uang pensiunan suami saya hanya untuk membayar rumah dan sisanya hanya Rp 200 ribu," ujar wanita berjilbab itu sambil menangis.
Warga menggelar aksi unjuk rasa dengan membawa beberapa spanduk bertuliskan 'Polda Metro Jaya Tidak Berwenangan Melakukan Eksekusi Tanpa Ada Perintah Dari Pengadilan', dan 'Pak Polisi Tolong Tangkap Oknum Polisi Yang Menyerobot Tanah Orang'.
Aksi warga akhirnya dilakukan dengan menutupi setengah badan Jalan Daan Mogot arah Grogol menuju Cengkareng sekitar pukul 13.00 WIB. Kendaraan pun hanya bisa melaju di jalur bus Transjakarta. Puluhan petugas kepolisian dari Polres Jakarta Barat melakukan penjagaan di lokasi demo dan mengamankan arus lalu lintas. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengendara diminta cari jalan alternatif lain guna menghindari potensi kemacetan saat putusan sengketa Pilpres 2024 di MK.
Baca SelengkapnyaSemua jalan baik arteri maupun tol depan Gedung DPR/MPR sudah ditutup sejak pukul 12.23 WIB.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaRekayasa lalu lintas dalam rangka mengantisipasi kepadatan kendaraan selama aksi unjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaDemonstran kini sudah sampai menutup Tol Dalam Kota tepat di depan gedung DPR, Kamis (22/8) sore.
Baca SelengkapnyaKendaraan yang melintas dari arah Bundaran HI dialihkan ke arah Jalan Sumenep atau Jalan H Agus Salim
Baca SelengkapnyaPolisi meminta pengendara agar menghindari kemacetan.
Baca SelengkapnyaPersonel keamanan nantinya akan ditempatkan di sekitar Gedung DPR untuk mencegah massa masuk ke dalam gedung.
Baca SelengkapnyaSituasi unjuk rasa menolak pengesahan revisi UU Pilkada di Gedung DPR, Jakarta, mulai memanas.
Baca SelengkapnyaPengalihan arus mungkin diberlakukan apabila massa semakin membludak.
Baca SelengkapnyaSalah satu kawasan yang menerapkan rekayasa lalu lintas adalah Medan Merdeka.
Baca Selengkapnyaanggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca Selengkapnya