Tren Kasus Corona di Denpasar Meningkat, Hari Ini 36 Orang Positif Covid-19
Merdeka.com - Kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar hari ini mengalami peningkatan signifikan. Per hari Kamis (18/6), tercatat penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 36 orang yang merupakan transmisi lokal, dan sebagian besar merupakan hasil tracing dan testing cluster Pasar Kumbasari.
"Hari ini sebanyak 36 orang dinyatakan positif Covid-19 di Kota Denpasar akibat transmisi lokal, di mana sebanyak 23 orang yang sebelumnya menjadi OTG dinyatakan positif, 12 orang kasus positif baru dan 1 orang PDP dinyatakan positif Covid-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai, Kamis (18/6).
Dewa Rai menerangkan, bahwa peningkatan kasus Covid-19 di Kota Denpasar saat ini didominasi oleh transmisi lokal. Sehingga kewaspadaan bersama harus terus ditingkatkan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
"Trend kasus saat ini terus meningkat karena fokus GTPP untuk menemukan kasus. Namun sembari itu berjalan, masyarakat diharapkan lebih waspada karena siapa saja bisa jadi carier termasuk dalam lingkungan keluarga, untuk sementara jangan berkumpul dan lebih disiplin ikuti protokol kesehatan," imbuh Dewa Rai.
Langkah ini, menurut Dewa Rai merupakan salah satu upaya mempercepat pemutusan penularan Covid-19. Sehingga, nantinya masyarakat bisa lebih cepat produktif dan aman di masa pandemi Covid-19. Pihaknya kembali mengingatkan masyarakat untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan. Peningkatan kasus akibat transmisi lokal belakangan ini menunjukkan tren semakin meningkat. Hal ini memerlukan upaya disiplin dan sungguh-sungguh masyarakat.
"Kami berusaha untuk menelusuri kasus yang terjadi. Sebab kalau tidak terdeteksi, ini bisa jadi ancaman akan penyebaran yang lebih luas dan nantinya bisa lebih membahayakan. Namun, partisipasi masyarakat untuk ikut mencegah sangat kami harapkan, minimal dengan menerapkan protokol kesehatan yang lebih disiplin," jelas Dewa Rai.
Secara kumulatif kasus Covid-19 di Kota Denpasar sebanyak 277 kasus positif. Rinciannya adalah 104 sembuh, 2 orang meninggal dunia, dan 171 orang masih dalam perawatan.
Sementara, untuk hasil tracking tim gugus tugas di Kota Denpasar secara kumulatif terdapat status OTG 1.312 kasus. Dinyatakan sehat setelah isolasi mandiri 438, sehingga tersisa 874 OTG. Kemudian untuk ODP secara akumulatif tercatat 312 kasus, sudah menjalani isolasi mandiri dan dinyatakan sehat sebanyak 276, sehingga masih tersisa 36 ODP.
"Dan PDP secara akumulatif sebanyak 106 kasus. Namun 36 orang sudah dinyatakan negatif setelah menjalani swab test, sehingga tersisa 70 yang berstatus PDP," ujar Dewa Rai.
Peningkatan Kasus karena Tes Digelar Masif
Peningkatan angka kasus positif Covid-19 yang terjadi di Denpasar memang sedikit banyak menimbulkan pertanyaan di masyarakat.
Dewa Rai menerangkan, sejatinya peningkatan angka kasus ini tidak bisa secara langsung ditarik kesimpulan. Melainkan, diperlukan perbandingan antara penambahan kasus dengan jumlah tes spesimen yang masif dilaksanakan. Selain itu, pihaknya meminta masyarakat jangan langsung panik melihat peningkatan kasus positif Covid-19.
"Waspada itu kan kewajiban bersama, panik jangan. Dan jangan baru lihat angka kita langsung kaget, tapi lihat juga jumlah spesimen yang dilaksanakan tes, sehingga prosentasenya jelas," kata Dewa Rai.
Ia juga menyampaikan, masyarakat diminta jangan cepat menyimpulkan peningkatan pasien positif corona. Meski angkanya terus naik, bukan berarti kondisinya semakin parah. Pasalnya, kenaikan kasus positif Covid-19 sebanding dengan peningkatan jumlah tes swab yang dilakukan secara masif dan massal.
"Kasus positif bertambah tinggi karena memang jumlah pemeriksaan pun bertambah tinggi, hasil tracing dilakukan secara agresif dan itu yang menjadi fokus GTPP Covid-19 Kota Denpasar saat ini, yaitu menemukan kasus, sehingga penanganan dan upaya pencegahan dapat dimaksimalkan," imbuhnya.
Dewa Rai juga mengatakan, bahwa jika persentase kenaikan sama dengan bulan lalu, maka sebetulnya tidak ada kenaikan. Sebab kapasitas tes korona juga bertambah.
"Jadi perandaiannya begini, jika tes dilaksanakan kepada 10 spesimen, dan hasilnya 5 specimen positif Covid-19. Maka, persentase hasilnya akan sama dengan 50 spesimen yang dites dan hasilnya 25 spesimen positif, begitu," terangnya.
Menurut dia, kenaikan jumlah kasus disebabkan kontak tracing dan pemeriksaan yang dilakukan Dinas Kesehatan semakin masif. Bahkan melakukan pemeriksaan terhadap orang tanpa gejala.
"Saat ini kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar sebanyak 274 orang, dan jumlah tes yang dilaksanakan sudah mencapai 3.965 orang. Inilah yang menyebabkan peningkatan kasus, namun dari persentasenya sejatinya masih stagnan dari bulan sebelumnya," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaKegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus DBD tertinggi yakni Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya