Uang tabungan mendadak hilang misterius, belasan nasabah datangi BRI Kediri
Merdeka.com - Pada Senin, 12 Maret 2018 kemarin, sejumlah nasabah mendatangi kantor BRI Unite Ngadiluwih, Cabang kabupaten Kediri lantara tak terima uang di dalam tabungan mereka tiba-tiba raib, padahal mereka merasa tidak melakukan transaksi apapun.
Dari belasan nasabah tersebut, salah satunya adalah Fendik yang mengaku kehilangan uang dari rekeningnya Rp 4 juta. Sehingga dengan cepat, Fendik meminta pihak BRI memblokir rekeningnya tersebut.
"Kemarin pukul 15.00 WIB, saya mendapatkan pesan SMS dari BRI. Isinya melakukan transaksi sebanyak tiga kali dengan jumlah Rp 4 juta. Padahal, saya tidak melakukan transaksi apa pun," ucapnya.
-
Mengapa saldo nasabah BRI bisa raib? Kejahatan perbankan pun dapat terjadi karena data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui SMS.
-
Bagaimana BRI menanggapi isu uang hilang di media sosial? Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjabarkan fakta-fakta yang dialami oleh BRI terkait beredarnya video-video uang hilang yang beredar di Masyarakat pada beberapa waktu terakhir:
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Apa modus penipuan yang terjadi di BRI? Adapun salah satu modusnya adalah melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong yang membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses aplikasi SMS.
-
Siapa korban penipuan di BRI? Yang mengakibatkan salah satu nasabah tabungan di Kota Malang, Jawa Timur harus kehilangan saldo di rekeningnya hingga Rp1,4 miliar.
Kepala Cabang BRI Kediri, Dadi Kusnadi, mengaku telah mendapat laporan perihal kejadian ini. Ia telah meneruskan laporan tersebut ke kantor BRI pusat untuk menyelidiki penyebab berkurangnya saldo para nasabah.
"Kami tidak tahu tiba-tiba uang nasabah hilang begitu saja. Jadi, kami lapor ke pusat. Dugaan sementara, ini adalah skimming, yaitu penyadapan data nasabah, sehingga saat transaksi PIN nasabah bocor," katanya.
Ia menyebut, aduan terkait dengan uang nasabah yang hilang secara misterius itu terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Hampir setiap hari ada aduan dari nasabah terkait dengan uang nasabah yang hilang. Nominalnya juga beragam, antara Rp 2-Rp 3 juta.
Kapolsek Ngadiluwih AKP Sokhib Dimyati mengimbau nasabah untuk tetap tenang dan tidak panik, karena ada niat baik dari pihak bank untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Sampai detik ini belum ada yang melapor ke kami. Kalau pun memang nantinya ada yang melapor, maka akan kita serahkan ke Polres," katanya.
Ia datang langsung ke BRI unit cabang di Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, lokasi para nasabah yang mengadu karena saldo tabungan mereka berkurang misterius. Dari pemeriksaan awal, ada 16 nasabah yang mengadu hal tersebut.
"Yang mengadu kurang lebih 16 orang. Semoga tidak ada tambahan. Rata-rata ada yang Rp 5 juta, ada yang Rp 2 juta," tutur dia dia.
Slamet Wibowo selaku Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri menjelaskan, pihaknya saat ini telah meminta keterangan terkait kejadian tersebut kepada pihak bank yang bersangkutan.
"Saya masih meminta penjelasan kasus sebenarnya seperti apa, sehingga nanti kalau ada informasi dari teman-teman BRI, dan kami akan mencarikan solusi atau jalan keluarnya agar supaya nasabah tidak dirugikan," tutur Slamet Wibowo.
Ia berpesan kepada para nasabah untuk tetap tenang, karena industri keuangan akan tetap menjaga hubungan baik dengan mereka, apabila masalah masih bisa diselesaikan secara baik dan dibahas kekeluargaan. "Dan sampai saat ini, kami masih menunggu hasil investigasi internal dari bank BRI," ujarnya.
Dia menyebut, informasi hilangnya uang nasabah juga pernah terjadi dalam perkara yang diterima oleh OJK. Biasanya, modusnya lewat mesin ATM, misalnya adanya orang yang mengganjal mesin itu, merekam PIN, duplikasi PIN, sehingga orang tersebut bisa mengetahui PIN nasabah bersangkutan.
Pihaknya juga akan lebih intensif lagi mengedukasi pada nasabah agar lebih berhati-hati dalam penggunaan nomor PIN ATM. Nomor tersebut dianjurkan agar disimpan dengan baik, dengan tetap menjaga kerahasiaannya.
"Ini terkait pengamanan mengenai penggunaan PIN agar disimpan dengan baik, hati-hati kerahasiaan PIN jangan sampai ada orang yang tahu. Jika ada masalah, silakan dibahas dengan perbankan, apalagi ini masalah kepercayaan," kata dia.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menggugat salah satu bank BUMN ke Pengadilan Negeri (PN) Singaraja setelah uang tabungan di rekeningnya lenyap sebesar Rp248 juta.
Baca SelengkapnyaFriderica menyebut, pihak BTN wajib bertanggung jawab jika terbukti terdapat kesalahan di pihak bank.
Baca SelengkapnyaPembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaModus digunakan memeriksa mutasi rekening di mobile banking milik korban.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku, yakni ES dan MS, telah ditangkap jajaran Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaNasabah di Jawa Timur kehilangan saldo rekening hingga Rp1,4 miliar, setelah membuka sebuah undangan pernikahan berformat APK di whatsapp
Baca SelengkapnyaHingga saat ini yang bersangkutan sulit dihubungi. Hal tersebut juga yang mendorong para orang tua melakukan aksi yang isinya menuntut agar uang mereka kembali.
Baca SelengkapnyaKabar itu diunggah akun Rama News (instagram.com/ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video
Baca SelengkapnyaBTN tidak pernah mengeluarkan produk investasi dengan iming-iming bunga tinggi hingga mencapai 10 persen per bulan.
Baca SelengkapnyaDiduga, uang yang ditemukan di selokan tersebut merupakan hasil pencurian.
Baca SelengkapnyaNasabah yang mengaku korban bukan tipe masyarakat yang buta finansial.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca Selengkapnya