Tegur anak main petasan, Ulama muda dikeroyok 4 orang di Cianjur
Merdeka.com - Seorang Kiai muda bernama Hasyim Asari bin KH Opan Sopyan mendapat perlakuan tak pantas. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muin, Cibangban, Warungkondang, Cianjur itu dikeroyok empat orang pada Senin (28/5) atau tiga hari puasa Ramadhan.
Menurut kuasa hukum korban, Elis Rahayu, berdasarkan laporan korban, pelaku berjumlah empat orang. Mereka melakukan pengeroyokan dengan cara memukuli secara bersama-sama menggunakan kepalan tangan ke bagian muka dan kepala korban. Seorang pelaku memukul menggunakan sebuah batu ke kepala bagian belakang korban.
Atas kejadian tersebut, korban mengalami luka sobek di bagian alis sebelah kanan, luka sobek di kepala bagian belakang, luka sobek di bagian bibir dan luka memar di pipi sebelah kanan.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Dimana pemukulan itu terjadi? Ajang Porprov Jawa Timur 2023 yang digelar di Sidoarjo Jawa Timur terciderai insiden kekerasan.
"Korban masih dalam perawatan. Ia masih sakit fisik, psikis dan mental akibat kejadian itu," kata Elis di kantor PCNU Kabupaten Cianjur, Senin (12/6). Seperti dikutip nu online.
Elis menceritakan kronologi pengeroyokan itu bermula ketika hafiz Alquran itu menegur seorang anak yang membakar petasan yang dilemparkan ke rumah Hasyim.
"Anak itu tidak dipukul. Hanya memberi tahu dan menanyakan kenapa anak itu melakukan itu," cerita aktivis Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama Kabupaten Cianjur itu.
Lalu, anak itu menangis sambil berlari. Kemudian anak itu melaporkan bahwa ia dicekik korban kepada orangtuanya. Mendengar laporan itu, orangtua anak tersebut tidak menerima. Dia mendatangi korban hingga terjadi perkelahian.
Si orangtua bersama saudara-saudaranya kembali mendatangi korban. Terjadilah pengeroyokan lima lawan satu. Dari kejadian tersebut, menurut Elis, kasus itu bisa dijerat dengan pengeroyokan berencana di muka umum.
Dan yang paling memilukan, lanjut jebolan Jurusan Ahwalus Syakhsiyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung 2002, setelah korban dikeroyok, dipaksa pelaku untuk meminta maaf.
"Saat ini kasus tersebut telah dialihkan dari Polsek Warungkondang ke Polres Cianjur," pungkas perempuan yang pernah menjadi aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Santri-santri ini mengalami luka bakar dan sobek karena ledakan petasan.
Baca SelengkapnyaM dianiaya oleh temannya sendiri lantaran dituduh sebagai cepu atau informan polisi.
Baca SelengkapnyaWarga mengevakuasi mereka ke rumah sakit terdekat. Namun karena keterbatasan peralatan, keduanya dirujuk ke Palembang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa penganiayaan dan pengeroyokan bermula ketika korban APS dan AP sedang duduk-duduk di area masjid.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan warga Desa Dadaplangu, meninggal setelah kayu berpaku tersebut mengenai bagian belakang kepalanya.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga siswa SMA di Tebet yang dianiaya hingga koma akibat berkelahi dengan kakak kelasnya
Baca SelengkapnyaKorban masih menjalani perawatan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaOrang tua murid yang melukai mata guru dengan ketapel masih dikejar. Keberadaan sudah terendus.
Baca SelengkapnyaHasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan awal Polsek Serpong, didapati enam orang terduga pelaku yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tawuran yang melukai Rifqi itu terjadi di kawasan Pondok Aren, Minggu dinihari (26/11) sekira pukul 04.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKini, dua pelaku sudah diamankan polisi. Pelaku lainnya masih diburu.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku dikenakan UU perlindungan anak dan KUHP.
Baca Selengkapnya