UMI Bentuk Tim Pencari Fakta Ungkap Kasus Penyerangan Mahasiswa
Merdeka.com - Polisi mengusut peristiwa penyerangan mahasiswa Andi Fredi Akirmas (21) di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, yang terjadi Selasa (12/11). Dalam kejadian tersebut, satu mahasiswa tewas ditebas pelaku. Rektorat UMI membentuk tim pencari fakta untuk menelusuri kasus itu.
"Kami telah membentuk tim pencari fakta dengan ex officio bidang kemahasiswaan. Telah saya layangkan surat kepada para pimpinan kampus guna berkumpul besok jam 10 pagi untuk mendengarkan hasil kerja tim ini," kata Rektor UMI Prof Dr H Basri Modding kepada wartawan di gedung rektorat UMI Makassar, Rabu (13/11).
Informasi awal, pihak kampus mendapat informasi bahwa pelaku penyerangan menggunakan penutup wajah. Korban merupakan mahasiswa Fakultas Hukum asal Kabupaten Bone.
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Bagaimana kasus pembunuhan siswi terungkap? Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Jadi pihak kepolisian menelusuri pidananya, kita telusuri internalnya. Kita akan telusuri sampai tuntas apa yang melatarbelakangi penyerangan itu, apakah ada kasus sebelumnya yang mendahului dan menelusuri siapa pelakunya. Kalau pelakunya di internal kita, mereka mahasiswa maka akan dijatuhkan sanksi tegas. Jika terbukti sebagai penikamnya maka akan dipecat," tandas Basri.
UMI juga bekerja sama dengan Kepolisian untuk menambah pengamanan di lingkungan kampus usai kejadian tersebut.
"Soal pengamanan tambahnya, telah berkoordinasi dengan pihak Polrestabes Makassar untuk mengamankan kampus bersama pengamanan internal kami, hingga situasi kembali kondusif atau maksimalnya selama sebulan," ujarnya.
Aksi Para Pelaku Terekam CCTV
Polsek Panakkukang dan Polrestabes Makassar mendalami kasus penyerangan di UMI Makassar. Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan, penanganannya di Polsek Panakkukang, Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel mem-backup.
"Saat ini berlangsung pemeriksaan di Polsek dan juga di sini, jadi totalnya ada sekitar 15 orang diperiksa tapi masih kapasitas saksi," kata Indratmoko.
Namun begitu, lanjutnya, ada sekitar 20-an orang yang dicurigai pelaku penyerangan. Itu tampak dari bukti CCTV dan video amatir.
Kepala RS Bhayangkara Kombes Polisi Dr Farid Amansyah mengatakan, autopsi berlangsung kurang lebih tiga jam.
"Ada banyak luka, paling parah di bagian punggung karena tertebas," ujarnya seraya menambahkan, autopsi selesai sekitar pukul 03.00 WITA. Korban kemudian dibawa keluarga ke rumah duka di Kabupaten Bone.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Fakultas Sastra Rusia Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Begini Reaksi UI
Baca SelengkapnyaBerkaitan dengan update kasus Aulia ada 46 saksi telah diperiksa termasuk dari pihak Universitas Diponegoro (Undip).
Baca SelengkapnyaBantuan ditawarkan untuk membongkar kasus pembunuhan mahasiswa UI tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus di UMI tersebut diawali adanya laporan polisi yang diterima di SPKT Polda Sulsel pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal akibat menerima kekerasan dari senior di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pagi.
Baca SelengkapnyaMenurut Artanto, hasil pemeriksaan para saksi akan dianalisa dan disinkronkan satu dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaMahasiswa tingkat pertama yang meninggal diduga dianiaya senior itu bakal diberangkatkan ke kampung halamannya pada Minggu (5/5) besok.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) warga Jepara ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kelud Raya Semarang, Selasa (17/9) pukul 03.00 wib.
Baca SelengkapnyaAulia diduga mendapat bully dari senior saat menjadi mahasiswa Program Pendidikan Doktor Spesialis (PPDS) Undip Semarang.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kasus ini ditangani dengan sangat hati-hati karena ada di ranah pendidikan. Termasuk untuk menetapkan tersangka baru.
Baca SelengkapnyaAsistensi itu akan dilakukan Bareskrim Polri selaku atasan fungsi reserse dan Divisi Propam Polri selaku pengawasan internal anggota Polri.
Baca Selengkapnya