UNS bakal luncurkan produk pewarna alami hasil riset
Merdeka.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo terus mendorong peneliti untuk mengembangkan hasil riset menjadi produk yang siap dipasarkan. Salah satu hasil riset UNS yang siap diluncurkan dalam waktu dekat adalah industri pewarna alam. Di antaranya yang sudah mulai diproduksi adalah pewarna batik, pelitur dan pewarna tekstil.
Kepala Badan Pengelola Usaha (BPU) UNS, Eddy Trihartyanto mengatakan, pewarna alami hasil riset yang diproduksi UNS ini menggunakan lima jenis tanaman. Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium, hasilnya sama dengan pewarna sintetis.
"Selain pewarna alami, peneliti Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS juga tengah mengembangkan cat menggunakan bahan dari tanaman. Hilirisasi hasil riset di Perguruan Tinggi (PT) ini nanti juga akan melibatkan masyarakat," ujar Eddy, Jumat (15/9).
-
Siapa yang rintis batik khas Kuningan? 'Batik Kuningan ini kami rintis di 2004, dan di 2008 kami menjualnya. Setelah kami ada produsen lainnya seperti Batik Dakor dan Batik Bojong Asri.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Dimana penelitian dilakukan? Studi tersebut melibatkan 1.650 partisipan dari berbagai budaya, termasuk 373 orang dari Tiongkok, 474 dari Jerman, 401 dari Meksiko, dan 402 dari Amerika Serikat.
-
Apa yang ditemukan dalam penyelidikan? Media Fars yang berafiliasi dengan Pasukan Garda Revolusi melaporkan, sebuah penyelidikan menyiratkan Haniyeh dihantam rudal dan menyimpulkan Israel terlibat dalam aksi pembunuhan ini.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Di mana penelitian dilakukan? Pada 2005, penggalian di Varnhem, Swedia, menemukan reruntuhan gereja Kristen.
Pelibatan masyarakat, lanjut Eddy, diperlukan karena untuk menghasilkan produk tersebut dibutuhkan sekitar 2 ribu hektare lahan.
Sekretaris LPPM UNS, Ary Setiawan, mengakui riset yang berorientasi kepada hilirisasi lebih sulit dilakukan. Namun hal tersebut bisa dihasilkan jika peneliti fokus pada satu bidang yang terencana dan terukur. Sehingga riset yang dihasilkan tidak hanya untuk pengabdian saja, akan tetapi juga bisa dikembangkan menjadi industri.
"Sehingga hasil riset yang sudah siap hilirisasi bisa mendapatkan standarisasi dari Badan Standarisasi Nasional (BSN)," jelas Ary.
Terpisah, Kepala Bidang Akreditasi Produk, Pelatihan dan Personal BSN Donny Purnomo mengemukakan, keterlibatan perguruan tinggi dalam standarisasi produk termasuk produk UMKM cukup penting. Ia mengaku sudah menggandeng 30 perguruan tinggi untuk standarisasi produk UMKM.
"Ada 30 perguruan tinggi yang sudah kami gandeng. Mereka memiliki laboratorium untuk proses tersebut," pungkas dia. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengembangan alat itu diharapkan bisa membantu industri kecil dan menengah dalam menghasilkan produk berkualitas
Baca SelengkapnyaPenting untuk mulai beralih menggunakan pewarna alami yang tidak hanya aman tetapi juga menyehatkan bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaDi balik motif dan warnanya yang indah, terselip misi penyelamatan lingkungan dari sehelai batik tulis khas Bayat, Klaten.
Baca SelengkapnyaMakanan yang berwarna-warni tidak hanya menggugah selera, tetapi juga memberikan sensasi yang lebih menarik bagi lidah.
Baca SelengkapnyaPewarna alam itu tidak menghasilkan limbah. Bahkan sisa penggunaannya bisa digunakan lagi untuk keperluan lain
Baca SelengkapnyaBatik Dahon memiliki berbagai jenis produk pakaian sampai sepatu. Yang menarik adalah penggunaan warna alam yang menaikkan nilai jual
Baca SelengkapnyaSaat ini usahanya berkembang dengan memiliki 8 perajin batik dan telah memasarkan batiknya sampai ke tingkat nasional.
Baca SelengkapnyaDengan adanyan bantuan permodalan dari BRI, industri kain tradisional khas Klaten bisa terus lestari.
Baca SelengkapnyaWarna Biru Celana Blue Jeans Ternyata Berasal dari Masa 6000 Tahun Lalu di Lokasi Ini
Baca SelengkapnyaBerawal dari materi Go Green Pertamina UMK Academy, Prasetyo merintis program pemanfaatan limbah kain dari Jamajama Project.
Baca SelengkapnyaMemperingati Hari Batik Nasional, ini empat motif batik yang populer di Pulau Sumatra.
Baca SelengkapnyaPembuatan lurik tradisional ini bisa disaksikan langsung di halaman rumah warga di Kedungampel
Baca Selengkapnya