Usai bunuh Edward, para pelaku buang alat bukti ke kolam pemancingan
Merdeka.com - Tak hanya membuang mayat korban Edward Limba alias Ewa (35) dan menyembunyikan mobil rampokan, para pelaku juga membuang alat bukti yang digunakan untuk membunuh driver online itu. Barang bukti kembali ditemukan setelah tiga pelaku diringkus.
Kapolda Sumsel Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan, barang bukti yang sempat dibuang adalah pedang, pisau, alas kaki, tas, dan beberapa yang lain. Semuanya dibuang ke kolam pemancingan sedalam delapan meter di kawasan Talang Betutu, Sukarami, Palembang.
"Mereka ingin menghilangkan jejak, makanya barang bukti dibuang ke kolam," ungkap Agung, Selasa (29/8).
-
Kenapa sopir truk jadi tersangka? 'Sudah (tersangka). Sudah diamankan,' kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/3).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang ditemukan di TKP yang dapat menghubungkan pelaku dengan tempat atau individu terkait? Dalam studi yang dimuat di jurnal Forensic Science International: Genetics ini, Patterson dan timnya menemukan bahwa sehelai bulu kucing yang ditemukan di lokasi kejadian dapat menghubungkan pelaku kejahatan dengan tempat atau individu terkait.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Dikatakannya, ide tersebut muncul dari tersangka Ucok karena mengetahui seluk-beluk lokasi. Setelah Ucok tertangkap dan menunjukkan lokasi pembuangan, petugas akhirnya melakukan penyelaman dan menemukan barang bukti.
"Ucok diminta menunjukkan lokasi pembuangan. Petugas kita menyelami kolam, kedalamannya delapan meter," ujarnya.
Agung menambahkan, kasus ini tidak ada hubungannya dengan aksi demonstrasi dan sweeping sopir taksi konvensional yang menolak keberadaan trasnportasi berbasis online di Palembang. Menurut dia, motif pembunuhan murni perampokan dan telah direncanakan sejak lama.
"Tidak ada kaitannya, ini murni perampokan," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua tersangka pelaku pembunuhan dan mutilasi di Sleman telah menjalani tes kejiwaan. Hasilnya telah dikantongi penyidik.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pembunuhan, keduanya terlibat cekcok mulut dan korban mengeluarkan kata-kata kasar yang membuat tersangka sakit hati.
Baca SelengkapnyaPria asal Kecamatan Samarang, Garut, MES alias Ujang (24) membunuh teman lelakinya yang berinisial MR (30). Pembunuhan itu berawal dari hubungan sesama jenis.
Baca Selengkapnya