Usai wawancara responden, petugas sensus di Palu dibegal
Merdeka.com - Salah seorang petugas Sensus Ekonomi (SE2016) di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Sahriani Attang, menjadi korban pembegalan pada Sabtu (7/5), sekitar pukul 19.30 WITA. Tas miliknya berisi dokumen, uang, dan lainnya diambil pelaku.
Koordinator Sensus Kecamatan (Koseka) Palu Barat, Anwar Ibnu Abbas mengatakan, Sahriani pada malam itu sedang ada janji wawancara, dengan seorang responden di Kelurahan Siranindi.
"Setelah wawancara, dalam perjalanan pulang di Jalan WR Supratman, Palu, sekitar pukul 19.30 WITA itulah korban dibegal oleh orang tak dikenal," ungkap Anwar, dikutip dari Antara, Senin (9/5).
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Kenapa pelaku mencuri tas pesepeda? Dengan cepat, korban lantas kehilangan kendali dan tas dibahunya raib tasnya dan pelaku berhasil kabur.
-
Bagaimana pelaku mencuri tas pesepeda? Pelaku melakukan aksinya dengan cara mencopot klep tas selempang yang digunakan oleh korban. Saat memepet korban, tangan pelaku dengan cepat mencopot klep tas dan langsung menariknya.
-
Dimana tas tersebut dicuri? Saat itu, korban menumpang taksi bersama ibunya dari Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, sekitar pukul 17.00 WITA, menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai.
-
Siapa yang mencuri tas pesepeda? Viral di media sosial seorang pesepeda yang tiba-tiba dijambret oleh pemotor hingga terjatuh.
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
Berdasarkan keterangan korban, kata Anwar, saat Sahriani melintas di sekitar asrama haji Palu, tiba-tiba dari arah belakang ada dua laki-laki pengendara sepeda motor menarik tas korban. Seluruh isi tas berisi dokumen sensus, ponsel, dompet berisi uang Rp 2,7 juta, ATM, SIM dan STNK, ikut dibawa para pembegal.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palu, I Nyoman Dwinda dihubungi terpisah membenarkan hal itu. Dia mengatakan, Petugas Pencacah Lapangan (PCL) Kecamatan Palu Barat itu kini dirawat di Rumah Sakit Anutapura, Palu.
"Korban saat ini sedang menjalani perawatan intensif, dengan tujuh jahitan di bibir," kata Nyoman.
Nyoman menyayangkan aksi kejahatan ini terjadi, pada seseorang yang sedang menjalankan tugas negara. Dia berharap pada petugas kepolisian bisa segera mengungkap para pelakunya.
"Untuk korbannya nanti akan menerima asuransi, karena semua petugas sensus telah diasuransikan. Tapi kita fokus dulu perawatannya," imbuh Nyoman.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca SelengkapnyaDua begal di Garut babak belur diamuk massa setelah merampas tas berisi Rp125 juta. Mereka tertangkap setelah ditabrak pemotor yang sedang melintas.
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan, penyidik menanyakan keberadaan alat komunikasi milik Hasto.
Baca Selengkapnya