Usut Anggota Terlibat Pembakaran Polsek Ciracas, POM TNI Periksa Video Amatir
Merdeka.com - Kodam Jaya tengah melakukan investigasi terkait kasus pengrusakan Polsek Ciracas beberapa hari lalu. Untuk mengetahui apakah ada Anggota TNI yang terlibat dalam peristiwa itu, Kodam Jaya menyebar video yang menayangkan penyerangan dan pembakaran tersebut ke semua satuan TNI.
"Sekarang ini sedang pemeriksaan internal, termasuk dari gambar-gambar, video, juga kita berikan kepada komandan satuan yang ada di jajaran di Jakarta untuk mengecek ada enggak dari gambar-gambar tadi itu anggotanya. Dari situ akan ketahuan oh betul ini anggota TNI kesatuan apa. Nah jadi kan sekarang ini kita tidak bisa buru-buru (menyimpulkan), oh (pakai) pet, kotak-kotak, oh gimana, itu tentara, itu belum tentu juga, itu komando belum tentu juga," jelas Kepala Penerangan Kodam Jaya (Kapendam), Kolonel (Inf) Kristomei Sianturi di Mapolda Metro Jaya, Jumat (14/12).
Dia menambahkan, saat itu suasana gelap karena terjadi malam hari. Gambar atau video yang ada juga tidak begitu jelas. Karena itulah pihaknya perlu melakukan investigasi lebih dalam untuk mengungkap siapa yang ada di balik penyerangan tersebut. Jangan sampai pihaknya salah tangkap.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Kenapa TKN Prabowo-Gibran meminta relawan untuk tidak menyerang pribadi Capres Cawapres lainnya? Menurut dia, kandidat yang maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang merupakan putra putra terbaik bangsa yang dipilih partai politik, dan ditawarkan kepada rakyat agar dipilih sebagai pemimpin bangsa Indonesia lima tahun mendatang. Oleh karenanya, cara-cara berpolitik dengan menyerang pribadi calon dinilai Sangap tidak sesuai adab ketimuran.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Siapa yang menerobos iring-iringan TNI? Tampak emak-emak ini menerobos iring-ringan TNI yang hendak mengantar Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar yang akan purna tugas dari Makodam ke Mapolda Aceh.
"Dalam situasi gelap, malam, gambarnya pun tidak jelas, saat ini kita jangan sampai salah tuduh orang, salah tangkap, tapi yakin dan percayalah kita pasti bergerak cepat dan secepatnya kita ungkap," imbuhnya.
Kristomei menyampaikan investigasi juga dilakukan untuk mendalami apakah peristiwa itu ada kaitannya dengan pemukulan Anggota TNI AL, Kapten Komaruddin di pertokoan Arundina.
"Artinya ini kan dua permasalahan yang berbeda sebenarnya, kita tak bisa menduga-duga ini terkait. Jadi saat ini kita fokus dulu mencari pelakunya kemudian kita dalami apakah memang termotivasi atas ketidakpuasan dalam pengeroyokan anggota TNI tadi. Kita cari dulu benang merahnya," jelasnya
"Makanya sekarang tim investigasi itu bekerja sama baik Kodam Jaya, POM AU, POM AL karena kan kesatuan TNI di Jakarta ini banyak. Jadi saat ini kita meneliti, mengecek itu dulu. Ada tidak anggota kita yang terlibat dalam pengeroyokan itu," sambungnya.
Dia menyebutkan, jumlah pihak yang telah diminta keterangan dalam proses investigasi ini cukup banyak. Termasuk juga saksi dari warga setempat.
"Termasuk masyarakat kita minta keterangan semua. Benar enggak itu tentara atau bukan, kan gitu. Ataukah ada massa lain yang ikut di situ. Yang ikut meramaikan, kita kan tidak tahu siapa yang berada di belakang ini semua. Jadi enggak mesti ini pasti Anggota TNI. Belum bisa kita pastikan itu," paparnya.
Kristomei juga membantah ada pengerahan massa dari TNI untuk mencari pelaku pengeroyokan Kapten Komaruddin ke Polsek Ciracas. Dia mengatakan tak pernah ada dari pihaknya yang menggerakkan massa.
"Kalau pengerahan massa enggak ada. Kalau pengerahan itu berarti kan ada yang menggerakkan. Itu tidak ada," bantahnya.
"Dan saat ini kita sedang mencari siapa sih orang-orang yang ada di gambar tadi. Benar enggak itu anggota TNI. Kalau emang itu Anggota TNI, kesatuan mana dia, siapa, kenapa saat itu ada di luar. Itu sedang kita dalami sekarang," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI AD buka suara soal dugaan keterlibatan prajurit TNI dalam kebakaran rumah jurnalis Rico Sampurna Pasaribu di Karo
Baca SelengkapnyaDalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaRamadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaTNI turun tangan usut kasus kematian Vina Cirebon? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaPolisi membantah kejadian dalam video tersebut berada di kompleks perumahan TNI.
Baca SelengkapnyaMeski sempat ada indikasi gangguan, tetapi Candra memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Baca SelengkapnyaKPK menyatakan dalam operasi tangkap tangan prajurit TNI telah melibatkan Puspom. Puspom disebut telah terlibat saat proses OTT dilaksanakan.
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaDewan pers berharap peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi dan wartawan bisa menjalankan tugas jurnalistiknya dengan baik
Baca SelengkapnyaMenurut Maruli, apa yang dilakukan prajurit TNI itu tergolong jahat.
Baca Selengkapnya