Utang Rp 4,2 M ke pemasok, RS Simeulue Aceh tak disuplai obat-obatan
Merdeka.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Simeulue terancam tidak memiliki obat-obatan. Karena Perusahaan Besar Farmasi (PBF) selaku pemasok obat-obatan menghentikan memasukkan obat ke Simeulue sementara waktu.
Menghentikan sementara ini akibat RSUD Simeulue masih terlilit utang Rp 4,2 miliar pada perusahaan tersebut. Sehingga pihak perusahaan menunggu terlebih dahulu pelunasan utang tersebut, baru kemudian memasokkan kembali obat-obatan ke RSUD Simeulue.
"Sampai saat ini kita masih ada sisa utang sebanyak Rp 4,2 miliar dari utang sebanyak Rp 11,8 miliar, bila tak segera kita bayar, akan berpotensi kelangkaan obat-obatan di Simeulue," kata Direktur Utama RSUD Simeulue, dr Irwansyah, Selasa (7/3).
-
Kenapa pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Mereka memanfaatkan kondisi pelajar yang masih labil dengan iming-iming bisa tidur nyenyak setelah mengonsumsi obat ini,' jelasnya.
-
Siapa yang jadi target penjualan obat di Tasikmalaya? Kasat Narkoba Polres Tasikmalaya, AKP Beni Firmansyah, menjelaskan bahwa ketiga tersangka menargetkan pelajar sebagai pasar untuk obat terlarang yang mereka jual.
-
Bagaimana pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Awalnya mereka menyebarkan informasi dari mulut ke mulut, menawarkan obat ini dengan janji tidur yang nyenyak,' tambahnya.
-
Dimana apotek tersebut berada? Gambar ilustrasi Menurut dia, setelah terpontang panting ke sana, ke mari, akhirnya pada tahun 2023 ini Apotek Zenturion miliknya berdiri di kawasan Bekasi Junction, wilayah Bekasi Timur.
-
Kenapa susu mengganggu obat? Mengonsumsi susu, yogurt, atau keju bersamaan dengan antibiotik dapat mengurangi efektivitas obat tersebut karena kemampuannya mengurangi penyerapan obat.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
Eksekutif dan legislatif diminta untuk segera turun tangan mengatasi persoalan dihentikan sementara pasokan obat ke RSUD Simeulue. Karena menurut Irwansyah, pihak pemerintah sebelumnya telah melunasi utang secara cicilan dari Rp 11,8 miliar dan tersisa Rp 4,2 miliar.
Katanya, persoalan ini sudah disampaikan pada Wakil Bupati Simeulue, Edyar, kepada Sekretaris Daerah (Sekda), Naskah Kamar dan juga pada Kepala Dinas Kesehatan Simeulue, dr Armidin. Agar mereka bisa musyawarah untuk mengatasi persoalan yang dihadapi rumah sakit.
Sementara itu Sekda Simeulue Naskah Kamar mengaku akan segera bersikap untuk mengatasi persoalan tersebut. Pemerintah akan duduk musyawarah dengan Dirut RSUD Simeulue untuk mendapatkan penjelasan secara rinci.
"Tadi ada diinformasikan oleh Dirut rumah sakit, melalui sms, dan hari ini kita panggil serta kita minta penjelasan serta rinciannya," kata Naskah Kamar.
Lanjutnya, pemanggilan ini untuk mencari solusi dan bisa mengambil kesimpulan untuk mengatasi ancaman terhentinya suplai obat-obatan ke RSUD Simeulue. "Sehingga nantinya bisa kita simpulkan upaya untuk mengatasi persoalan itu," jelasnya.
Menurutnya, persoalan utang belum lunas itu sehingga pihak PBF tidak memasok obat medis ke RSUD Simeulue. Itu tidak hanya menjadi tanggung jawab rumah sakit, juga sepenuhnya tanggung jawab pemerintah dan DPRK setempat
"Ini penting segera diatasi, sehingga operasional dan penanganan medis tidak terganggu," tegasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaRSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaPintu gerbang masuk RSUD dr. M. Haulussy Ambon, Maluku, digembok oleh pihak Yohanes Tisera alias Buke selaku pemilik lahan.
Baca SelengkapnyaGhufron Mukti mengaku heran kerap disalahkan karena kekurangan obat dan dokter. Padahal, masalah tersebut bukan tanggung jawabnya.
Baca SelengkapnyaDampak buruk pelemahan rupiah karena tingkat importasi obat-obat-obatan di Indonesia masih relatif tinggi.
Baca SelengkapnyaDokter di RSUD Soe menolak melayani pasien karena insentifnya selama enam bulan belum dibayar.
Baca SelengkapnyaSituasi kesehatan di Jalur Gaza sangat buruk, sangat berbahaya.
Baca SelengkapnyaKondisi terkini dari RS Indonesia di jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPuluhan dokter kompak mogok layani pasien sampai insentif mereka dibayar.
Baca SelengkapnyaPenghentian kerja sama itu disebutkan sudah melalui kesepakatan kedua belah pihak serta mekanismenya sesuai perundangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaJumlah pasien korban serangan Israel yang ditangani RS Indonesia di Gaza melampaui kapasitas dan terus berdatangan setiap waktu.
Baca Selengkapnya