Versi BKKBN, Usia 20-21 Tahun Ideal untuk Menikah dari Sisi Biologis
Merdeka.com - Revisi UU No 1/1974 tentang perkawinan sudah disahkan Dewan Perwakilan Rakyat dalam Rapat Paripurna, Senin (16/9) kemarin. Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR, Totok Daryanto menyampaikan, salah satu poin yang di revisi dalam UU Perkawinan adalah usia minimum nikah bagi laki-laki dan perempuan menjadi 19 tahun.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menilai usia menikah yang ditetapkan dalam Revisi UU Perkawinan bukanlah usia yang ideal jika dilihat dari sisi biologis.
"Batas usia nikah DPR menyepakati usia 19 tahun, saya ngerti. Hanya kalau kami kampanye 21 tahun atau lebih dari 20, tidak salah tidak melanggar undang-undang toh," kata Hasto di Surabaya. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (17/9).
-
Siapa yang berisiko terkena kanker ovarium di usia muda? Beberapa penyebab kanker ovarium di usia muda yaitu:Faktor Genetik:Mutasi genetik tertentu dapat meningkatkan risiko kanker ovarium pada usia muda.
-
Kenapa usia lanjut meningkatkan risiko kanker ovarium? Risiko kanker ovarium meningkat seiring bertambahnya usia. Kanker ini paling sering didiagnosis pada orang dewasa yang lebih tua.
-
Apa penyebab kebotakan di usia muda? Kerontokan rambut yang dialami oleh kaum mudah biasanya dapat disebabkan oleh kekurangan nutrisi penting, seperti protein, vitamin A, vitamin C, vitamin D, vitamin E, zinc, zat besi, dan biotin.
-
Kapan seseorang berisiko terkena HPV? Memulai aktivitas seksual pada usia muda dapat meningkatkan risiko terkena HPV, terutama jika sering berganti pasangan.
-
Siapa yang berisiko tinggi terkena kanker ovarium? Jika Anda memiliki saudara sedarah yang telah didiagnosis menderita kanker ovarium, Anda mungkin memiliki risiko tinggi mendapatkan penyakit tersebut.
-
Siapa yang memiliki peluang hamil tinggi di usia 20-an? Dr. Alan Copperman, direktur Reproductive Medicine Associates of New York, menyatakan bahwa ketika seseorang berusia 21 tahun, 90 persen dari telurnya berada dalam kondisi normal secara kromosom, yang meningkatkan peluang untuk mengandung bayi yang sehat.
Hasto yang memiliki latar belakang sebagai dokter spesialis kebidanan dan kandungan menjelaskan, bagi seorang wanita, usia 19 tahun belum menjadi waktu yang ideal untuk melakukan perkawinan. Sebab wanita di bawah usia 19 tahun memiliki risiko tinggi terkena kanker serviks atau kanker mulut rahim.
Hal itu dikarenakan, mulut rahim perempuan di bawah usia 20 tahun bersifat ekstropion atau terbuka. Sehingga sangat berisiko bila melakukan hubungan seksual di bawah usia ideal.
Dia berharap, ke depannya regulasi akan menaikKan usia perkawinan di atas 19 tahun hingga mencapai usia biologis perkawinan.
"Mudah-mudahan undang-undangnya makin lama makin menyentuh usia biologis, usia 20 tahun ke atas itu usia biologis yang ideal. Jadi kami mungkin tidak berdebat karena kami berbasis biologis," kata Hasto.
Selain faktor kesehatan, kata Hasto, dalam sebuah perkawinan memiliki dua anak dinilai lebih sehat dilihat dari sisi biologisnya. Hasto menyebut perempuan yang melahirkan anak lebih dari dua memiliki risiko pendarahan yang lebih tinggi.
"Sebetulnya secara biologis dua anak lebih sehat, ideal itu boleh diterjemahkan dua anak lebih sehat," kata Hasto menanggapi jargon dua anak cukup yang lekat dengan BKKBN diganti dengan dua anak ideal.
Hasto yang pernah menjabat Bupati Kulon Progo menyebutkan BKKBN dalam waktu dekat akan mengubah berbagai jargon, logo, dan sebagainya untuk mendapatkan perhatian lebih dari para kaum muda.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BKKBN menegaskan prinsip pemberian kontrasepsi untuk mencegah kehamilan pasangan usia subur di bawah 20 tahun
Baca SelengkapnyaBKKBN memuji usia perkawinan di provinsi Maluku Tenggara
Baca SelengkapnyaBKKBN gencar melakukan upaya pencegahan anak stunting
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan Indonesia diprediksi akan mengalami banjir penduduk lanjut usia.
Baca SelengkapnyaKemenpora dan BKKBN Edukasi Program Keluarga Muda Berdaya
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN Hasto Wardoyo, menyatakan generasi muda tidak perlu takut untuk menikah
Baca SelengkapnyaPernikahan usia belia bisa menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang perlu dikenali dan dihindari.
Baca Selengkapnya"Semakin kaya, pendidikan tinggi dan bermukim di perkotaan, berkolerasi erat dengan median usia menikah yang semakin mundur," kata Hasto," kata Kepala BKKBN
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai risiko jika melakukan pernikahan dini.
Baca SelengkapnyaTujuan untuk mengurangi risiko terjadinya perceraian di kemudian hari
Baca SelengkapnyaKemenag menegaskan KUA tidak melayani pernikahan dini atau pernikahan di bawah umur yang tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Baca SelengkapnyaDitegaskan Menkes Budi, penyediaan alat kontrasepsi ini bukan untuk pelajar, namun untuk orang menikah di usia sekolah
Baca Selengkapnya