Wakil Wali Kota Medan Menangis Saat Tahu Dzulmi Eldin Ditangkap KPK
Merdeka.com - Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasutian, mengaku terkejut dan sedih mendapat informasi mengenai operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin. Dia bahkan menangis.
"Iya (menangis). Beliau (Dzulmi Eldin) abang saya. Saya hormat sama dia. Kami semuanya hormat kepada Pak Wali," kata Akhyar, Rabu (16/10). Ketika itu dia ditanya wartawan mengenai apakah matanya merah karena baru menangis.
Ahyar mengaku berkomunikasi terakhir kali dengan Dzulmi Eldin kemarin. Ketika itu, dia dan staf lainnya melaporkan pekerjaan.
-
Siapa yang merasa tertekan dan terkejut dengan kasus Cut Intan Nabila? Paman Intan, Hanafi Hasan, sangat merasa tertekan dan terkejut ketika mengetahui bahwa keponakannya menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.
-
Kenapa KPK OTT Bupati Labuhanbatu? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Apa yang terjadi pada AKP Dadang? Kini, AKP Dadang harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di mata hukum. Dia telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Sumbar.
-
Siapa yang minta KPK usut kebocoran OTT? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku kesulitan dalam mengungkap terduga pelaku yang membocorkan informasi mengenai dugaan kasus korupsi. Hal itu disampaikan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata.
-
Kenapa Wawan ditangkap? Wawan ditangkap karena menerima paket sabu dari Pekanbaru dengan modus ekspedisi helm.
Terkait kasus OTT itu, Akhyar mengaku belum mengetahui informasi detilnya. Mereka baru sebatas mendapatkan informasi dari media massa.
Namun Akhyar mengakui sejumlah ruangan di Kantor Wali Kota Medan disegel KPK. Begitu juga dengan ruangan di Kantor Dinas PU Kota Medan.
"Mengenai apa dan siapa itu kami belum dapat konfirmasi dari KPK. Kami hanya dapat informasi dari media," ucapnya.
Politikus PDIP ini pun belum mendapatkan informasi mengenai proyek apa yang berujung pada OTT. Pihaknya sama sekali belum mendapat konfirmasi dari KPK.
Saat ini, kata Akhyar, mereka terus berkoordinasi terkait kejadian ini. Dia bersama Sekda Wiriya Alrahman dan sejumlah pejabat teras Pemkot Medan lainnya telah melakukan rapat. "Kami akan konsolidasi dulu, yang penting pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan baik," ucapnya.
Mengenai bantuan hukum, Akhyar mengatakan, Pemkot Medan masih memantau situasi. Mereka pun siap membantu dan memberi keterangan yang dibutuhkan KPK.
"Saya belum bisa membuat langkah-langkah lebih lanjut, karena belum tahu informasinya," jelas Akhyar.
Terkait kejadian ini, Akhyar mengimbau para PNS untuk bekerja seperti biasa dan menghindari perbuatan melanggar hukum. "Kepada masyarakat juga tolong kami pejabat pemerintahan ini jangan dibebani dengan permohonan bantuan dana. Permohonan proposal kurangi kepada semua pejabat," imbaunya.
Seperti diberitakan, KPK melakukan OTT terhadap Wali Kota Medan Dzulmi Eldin sejak tadi malam hingga dinihari tadi. Selain dia, enam orang turut diamankan lembaga antirasuah itu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maka dari itu perlu, tindakan tegas agar tidak mencoreng Bawaslu terlebih institusi penyelanggara pemilu
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan mengaku menerima informasi adanya kepala daerah yang menjadi korban dugaan pemerasan oknum di KPK.
Baca SelengkapnyaWakapolri Komjen Agus membagikan lebih kurang 10.000 paket sembako kepada masyarakat Kota Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaAnwar Usman menjawab laporan Tim Pembela Demokrasi Indonesia terkait dugaan nepotisme.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang anggota TNI berpangkat letnan kolonel yang menangis tersedu-sedu karena diberi hadiah umroh gratis.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Kepala Basarnas menuai polemik.
Baca SelengkapnyaPutusan ini berdasarkan pemeriksaan dugaan pelanggaran etik usai memutuskan gugatan syarat usia capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaKPK akan memfasilitasi Polda Metro Jaya jika ingin memeriksa Syahrul Yasin Limpo yang kini ditahan di rutan KPK.
Baca Selengkapnya"Perasaan itu saya dari dulu juga kalau di sini enggak enak," kata Alexander Marwata
Baca SelengkapnyaKPK meminta maaf karena pihaknya tidak koordinasi terlebih dahulu dengan pihak TNI sebelum mengumumkan keterlibatan Henri Alfandi.
Baca SelengkapnyaDua petinggi Kejari Bondowoso dikabarkan terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) dilakukan KPK.
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca Selengkapnya