Waktu tebusan sandera WNI mau habis, Menlu monitor otoritas Filipina
Merdeka.com - Jelang berakhirnya batas waktu permintaan tebusan dari kelompok Abu Sayyaf, keadaan 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera dipastikan dalam kondisi sehat. Hal ini dikatakan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi setelah menerima informasi dari berbagai pihak otoritas Filipina.
"Kemarin kami koordinasi dengan otoritas Filipina dan diperoleh informasi bahwa semua pergerakan is well monitored dan 10 itu masih dalam keadaan baik dan sehat," kata Retno di Kantor Kementrian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (7/4).
Retno menegaskan, pemerintah tidak pernah berhenti dan patah semangat untuk membebaskan 10 WNI tersebut. Berbagai upaya akan terus dilakukan agar 10 WNI itu bebas.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Apa yang dicapai Menlu Retno? Indonesia diumumkan terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.
-
Siapa yang mendukung keselamatan pelayaran Indonesia? PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sebagai induk holding BUMN Jasa Survei atau IDSurvey, mendukung keselamatan pelayaran Tanah Air, khususnya bagi kapal-kapal niaga berbendera Indonesia.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
WNI apa yang sudah dipulangkan? Berdasarkan data Kemlu, terdapat 10 WNI di Gaza. Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
"Saya katakan kita mencoba melakukan yang terbaik dan berupaya keras dan berdoa untuk saudara-saudara kita tersebut. Kerja kita, upaya kita lakukan terus menerus dari detik ke detik dari waktu ke waktu," tambahnya.
Seperti yang disampaikan Menteri Pertahan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, pemerintah tengah melakukan proses negosiasi dengan pihak Filipina terkait penyanderaan 10 orang Warga Negara Indonesia (WNI).
"Sekarang kami sedang berada pada tahap diplomasi dan negosiasi. Mudah-mudahan ini yang terbaik ya," kata Ryamizard.
Dijelaskannya, pemerintah mempertimbangkan menempuh jalur militer untuk membebaskan 10 WNI tersebut. Sejauh ini, proses diplomasi merupakan langkah bijak yang dilakukan Indonesia. Selain itu, pemerintah juga sudah menyiapkan duit tebusan sesuai dengan permintaan kelompok Abu Sayyaf mengingat batas waktunya jatuh pada Jumat (8/4) besok.
"Karena kalau dengan kegiatan militer kan, ada dampaknya yang mati nanti. Kalau yang mati terorisnya enggak ada masalah. Nah, kalau yang mati rakyat kita kan, disayangkan. Kita tunggu saja," terangnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Yudo Margono memastikan negosiasi untuk membebaskan Philips terus dilakukan.
Baca SelengkapnyaDiketahui, sudah satu tahun lebih Philip disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara terkait pembebasan Pilot Pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Merthens disandara hampir 1,5 tahun oleh KKB.
Baca SelengkapnyaProses pembebasan Pilot Susi Air dipercaya hanya tinggal menghitung waktu.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menyebut, pilot berusia 37 tahun itu dalam kondisi sehat.
Baca SelengkapnyaTNI akan menggunakan pendekatan soft power dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah.
Baca Selengkapnya