Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wali Kota minta pabrik bikin air PDAM Solo berwarna merah ditutup

Wali Kota minta pabrik bikin air PDAM Solo berwarna merah ditutup Air PDAM berwarna merah darah. ©2018 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, meminta pabrik tekstil kimia PT Mahkota Citra Lestari yang telah mencemari air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ditutup. Rudy, sapaan akrab wali kota, mengaku telah menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menindaklanjuti hal tersebut.

Rudy beralasan, pelanggaran yang dilakukan pabrik yang beralamat di Jalan Adi Sumarmo 257 Banyuanyar tersebut, sudah masuk kategori berat. Karena mencemari air bagi pelanggan PDAM, apalagi jika benar ada dugaan unsur kesengajaan.

"Saya minta dinas terkait mencabut izin dan tutup operasional nya. Ini masuk pelanggaran berat dan merugikan masyarakat luas," ujar Rudy, Selasa (23/10).

Menurut dia, Pemkot Solo telah melarang produsen cat itu untuk tidak beroperasi hingga ada keputusan hukum tetap. Mereka juga resmi diberikan sanksi pencabutan izin karena diduga sengaja mencemari lingkungan.

Lebih lanjut Rudy menerangkan, Pemkot saat ini menunggu proses hukum yang masih berjalan. Sembari menunggu keputusan tetap, ia juga melarang seluruh aktivitas di perusahaan tersebut.

"Saya ingin pengembangan penyelidikan atas kemungkinan kasus serupa di wilayah Solo. Kebijakan sama berupa penutupan pabrik dan pencabutan izin akan dikeluarkan Pemkot bagi perusahaan lain yang tidak memiliki pengolahan limbah," katanya.

Menurut Rudy, ada beberapa lokasi yang masih ditemukan pembuangan limbah ke sungai maupun selokan. Hal itu juga bakal ditertibkan lantaran menimbulkan dampak pencemaran lingkungan.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR Dorong Polisi Tertibkan Pabrik yang Langgar Batas Emisi
DPR Dorong Polisi Tertibkan Pabrik yang Langgar Batas Emisi

Kualitas udara di Jakarta belakangan menjadi perhatian karena dinilai tidak sehat akibat tingginya polusi.

Baca Selengkapnya
Pilu Warga Karawang Tak Bisa Mandi hingga Cuci Beras karena Air Bendungan Tercemar Limbah, Warna Berubah Hitam Pekat dan Berbau
Pilu Warga Karawang Tak Bisa Mandi hingga Cuci Beras karena Air Bendungan Tercemar Limbah, Warna Berubah Hitam Pekat dan Berbau

Bendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak

Baca Selengkapnya
Akhir Kejayaan Pabrik Arang Legendaris di DKI, Setop Operasi Buntut Biang Polusi
Akhir Kejayaan Pabrik Arang Legendaris di DKI, Setop Operasi Buntut Biang Polusi

Sejak 1975 silam, ternyata pabrik arang itu sudah beroperasi di sana. Tetapi seiring padatnya penduduk di sana, keberadaan pabrik menjadi masalah.

Baca Selengkapnya
Mengenal Fenomena Bladu, Bikin Ikan Bengawan Solo Mabuk
Mengenal Fenomena Bladu, Bikin Ikan Bengawan Solo Mabuk

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kabupaten lain untuk mengatasi pencemaran di Sungai Bengawan Solo.

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Tercemarnya Sungai Bengawan Solo, Bencana Rutin Tiap Tahun
Fakta di Balik Tercemarnya Sungai Bengawan Solo, Bencana Rutin Tiap Tahun

Fakta di Balik Tercemarnya Sungai Bengawan Solo, Bencana Rutin Tiap Tahun.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Tutup Pabrik Mortar di Kembangan, Ini Alasannya
Pemprov DKI Tutup Pabrik Mortar di Kembangan, Ini Alasannya

Pengelola tempat kegiatan usaha dinilai melanggar Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2005.

Baca Selengkapnya
Murka Pj Gubernur Riau, Jalan Baru Diaspal Digali PDAM
Murka Pj Gubernur Riau, Jalan Baru Diaspal Digali PDAM

Galian tersebut tidak ditutup dan diperbaiki seperti semula. Sehingga kerap kali bekas galian itu cepat rusak dan kondisi itu sangat meresakan warga.

Baca Selengkapnya
Kalau Masih Bandel, Pj Heru Budi Ancam Cabut Izin Perusahaan Pencemar Udara di Jakarta
Kalau Masih Bandel, Pj Heru Budi Ancam Cabut Izin Perusahaan Pencemar Udara di Jakarta

Perusahaan-perusahaan ini sebelumnya sudah diberi peringatan bahkan sudah ditutup sementara.

Baca Selengkapnya
Pabrik Arang Batok Kelapa di Jaktim yang Disegel Bisnis Turun Temurun, Sudah Eksis Lebih dari 40 Tahun
Pabrik Arang Batok Kelapa di Jaktim yang Disegel Bisnis Turun Temurun, Sudah Eksis Lebih dari 40 Tahun

Pabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Pelaku Pencemaran Udara Bisa Dipenjara Hingga Denda Rp3 Miliar
Hati-Hati, Pelaku Pencemaran Udara Bisa Dipenjara Hingga Denda Rp3 Miliar

Tingginya tingkat polusi udara di Indonesia, khususnya Jakarta, masih jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya
Cemari Udara, Pemprov DKI Segel Cerobong Pabrik Baja
Cemari Udara, Pemprov DKI Segel Cerobong Pabrik Baja

"Cerobong di perusahaan itu belum sesuai standar," kata Ketua Sub Kelompok Penegakan Hukum DLH DKI Jakarta Hugo.

Baca Selengkapnya