Wamenkes: Tahap Awal Vaksin Johnson & Johnson Didistribusikan ke Daerah Aglomerasi
Merdeka.com - Indonesia kedatangan perdana 500.000 dosis vaksin Covid-19 produksi Johnson & Johnson yang merupakan hasil bantuan dari pemerintah Belanda, Sabtu (11/9). Untuk tahap awal, vaksin Johnson & Johnson akan didistribusikan ke daerah-daerah aglomerasi.
"Bulan ini, untuk pertama kalinya kita menerima vaksin Johnson & Johnson dalam bentuk vaksin jadi berjumlah 500.000 dosis," ujar Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden.
"Di tahap awal ini, vaksin Johnson akan didistribusikan ke daerah aglomerasi," sambungnya.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Mengapa vaksinasi penting untuk JE? Terkait dengan program pemerintah, Mei sepakat dengan pentingnya pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
Dia memastikan bahwa vaksin Johnson & Johnson telah mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dengan begitu, vaksin Johnson & Johnson aman untuk disuntikan ke masyarakat.
"Vaksin johnson telah mendapatkan EUA dari BPOM pada 7 September lalu. Akan dipakai untuk masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas dengan dosis tunggal sebanyak 0,5 mililiter intramuscular," jelasnya.
Dante mengingatkan masyarakat untuk segera mengikuti program vaksinasi nasional untuk mengurangi risiko apabila terpapar Covid-19. Kendati begitu, dia meminta masyarakat untuk tidak memilih-milih merek vaksin virus corona.
"Tidak usah pilih-pilih vaksin.Vaksin terbaik adalah yang tersedia saat ini. Kalau kita menunda vaksinasi kita akan terpapar virus dan dampaknya akan lebih parah," tutur Dante.
Sebelumnya, vakksin Johnson & Johnson ini nampaknya bisa memberikan perlindungan yang memadai terhadap virus corona varian Delta yang mengkhawatirkan. Perusahaan Johnson & Johnson menyatakan suntikan booster atau pemberian dosis ke-2 vaksin Johnson & Johnson dapat meningkatkan kadar antibodi secara tajam.
Dikutip dari Al Jazeera, berdasarkan data sementara dari dua uji coba tahap awal, diperoleh bukti bahwa dosis ke-2 vaksin Johnson & Johnson menghasilkan tingkat antibodi yang mengikat sembilan kali lebih tinggi dari tingkat 28 hari setelah seseorang menerima dosis pertama.
Vaksin Johnson & Johnson merupakan vaksin Covid-19 yang berasal dari Amerika Serikat. Seperti diketahui vaksin ini hanya diberikan dalam satu dosis.
Reporter: Lizsa EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Introduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca Selengkapnya