Wapres Kasus Covid Turun: Kita Patut Bersyukur Namun Tetap Waspada
Merdeka.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan kondisi perkembangan penanganan pandemi Covid-19 dengan angka kasus penularan harian makin menurun patut bersyukur.
"Kita patut bersyukur namun juga harus tetap menjaga kewaspadaan," kata Wapres dalam pidato melalui rekaman video di acara Islamic Finance Summit 2021, Kamis (30/9).
Secara global, kata Wapres, kasus penularan Covid-19 telah menurun dan Indonesia juga telah melewati masa puncak gelombang kedua dengan angka kasus harian saat ini di bawah 2.000 kasus.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan jumlah kasus HIV di Jawa Tengah menurun? Dia menyebut temuan pada 2023 ini menurun dibanding 2022 kemarin. Sebab pada tahun sebelumnya tercatat ada 3.120 kasus.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
"Berbagai upaya luar biasa telah dilakukan oleh Pemerintah, baik pusat maupun daerah, yang tidak terlepas dari dukungan masyarakat serta akselerasi vaksinasi serentak di seluruh wilayah Indonesia," katanya.
Bersamaan dengan tren penurunan kasus Covid-19 tersebut, Wapres menyebutkan indikator pertumbuhan ekonomi di Indonesia menunjukkan tren positif, salah satunya dengan kenaikan tingkat konsumsi masyarakat.
"Seiring dengan pelonggaran PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) di sejumlah daerah, konsumsi masyarakat mulai menunjukkan tren positif. Kinerja produksi tetap resilient didorong oleh ekspor yang naik signifikan pada bulan Agustus 2021," katanya.
Sementara itu, dari sektor ekonomi dan keuangan syariah, Wapres mengapresiasi seluruh pihak terkait karena industri produk halal di Indonesia dapat memberikan nilai tambah bagi ekonomi secara nasional.
Pertumbuhan rantai nilai halal di sektor pertanian dan makanan halal berada di atas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), sementara nilai ekspor bahan makanan halal meningkat dari 30 miliar dolar ASN pada tahun 2019 menjadi 34 miliar dolar AS pada tahun 2020.
"Kita patut bersyukur bahwa sektor industri produk halal turut memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional selama pandemi Covid-19," ujar Wapres.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca Selengkapnya