Wapres Minta IPNU Jaga Pemahaman Islam Moderat
Merdeka.com - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menghadiri acara Maulid dan Tasyakur Hari Lahir Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ke-66 di GOR Soemantri Brojonegoro, Rasuna Said, Jakarta Selatan. Wapres Ingin IPNU semangat mengawal keagamaan dan kebangsaan.
Wapres menjelaskan, bahwa ajaran yang dibawa NU adalah Islam yang moderat. Oleh karena itu, IPNU sebagai bagian dari NU harus turut menjaga pemahaman tentang Islam moderat ini.
"Moderat itu artinya tidak tekstual, tidak liberal, (dan) tidak radikal," kata Wapres, Minggu (24/2).
-
Kenapa NU dan Muhammadiyah punya pandangan berbeda? Perbedaan orientasi keagamaan NU dan Muhammadiyah bisa dilacak berdasarkan proses polarisasi pemikiran dan pengalaman pendidikan dua tokoh utama pendiri organisasi tersebut, yaitu KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy‟ari. Keduanya merupakan representasi ulama nusantara yang hidup pada abad ke 19 dan ke 20.
-
Siapa pendiri NU? KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh penting dibalik organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memprakarsai berdirinya NU pada 1926, mendapat julukan Hadratus Syekh (maha guru), sekaligus menjadi Rais Akbar NU pertama.
-
Bagaimana cara NU dan Muhammadiyah menjalankan dakwah? Pola hubungan tersebut mempunyai kesinambungan dengan pola dakwah Nahdlatul Ulama’ yang mengambil wilayah dakwah kultural. Ini menyebabkan arah dan perjuangan dakwah Nahdlatul ulama’ tidak bisa dilepaskan dari proses dan perkembangan budaya dan tradisi yang ada di masyarakat.
-
Apa perbedaan utama NU dan Muhammadiyah? NU merupakan organisasi yang menganut paham Islam Sunni yang mengikuti tradisi keagamaan yang telah ada sejak masa kolonial. Mereka menghargai dan menghormati tradisi-tradisi keagamaan seperti tahlil, doa arwah, dan ziarah kubur. Di sisi lain, Muhammadiyah memiliki pandangan yang lebih puritan dan lebih menekankan pada ibadah yang benar dan tegas dalam kerangka yang sederhana, dengan menekankan pentingnya pemahaman ajaran agama yang murni.
-
Bagaimana NU dan Muhammadiyah berdampak pada perkembangan Islam di Indonesia? NU dan Muhammadiyah berperan penting dalam sejarah perjalanan negara ini dan berpengaruh besar terhadap perkembangan Islam di Indonesia.
Namun, menurut Wapres, Islam moderat yang diajarkan NU tidak statis, artinya terus bergerak atau dinamis menyesuaikan perkembangan zaman.
"Karena itu NU terus melakukan aktualisasi. Walaupun dinamis tetapi tidak liberal. Karena NU ber-manhaj, ada metodologi yang digunakan dalam cara berpikirnya," terang Wapres.
Wapres menyebutkan, sebagai organisasi yang lahir di zaman penjajahan, NU juga memiliki semangat dan tanggung jawab kebangsaan.
"Semangat yang dibangun oleh NU adalah semangat hubbul wathon minal iman, cinta tanah air sebagian daripada iman," ungkapnya.
Lanjutkan Semangat NU
Oleh sebab itu, lanjut Wapres, sejak awal NU selalu berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian, tugas IPNU saat ini adalah melanjutkan semangat NU dengan merawat kemerdekaan.
"Tugas kalian sekarang adalah menjaga negara ini dari pemahaman-pemahaman yang tidak sesuai dengan NU," imbuhnya.
Wapres berpesan agar IPNU selalu berperan dalam mengisi kemerdekaan. Ia menambahkan, bahwa salah satu program prioritas Pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul. Dengan demikian, di sinilah IPNU harus mengambil peran.
"Saat ini pemerintah berusaha ingin membangun Indonesia maju, Indonesia yang sejahtera," terang Wapres.
"Khususnya dalam penyediaan SDM unggul, maka IPNU harus siap, untuk mengisi kemerdekaan ini dengan menyiapkan diri untuk menjadi SDM yang unggul, sehat, cerdas, produktif, memiliki daya saing, dan memiliki ahlaqul karimah," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nahdlatul Ulama tidak ingin terlibat dalam politik praktis.
Baca SelengkapnyaKetua PBNU Abdullah Latopada menegaskan wacana MLB NU diisukan hanya dari segelintir orang
Baca Selengkapnyawarisan pertama para kiai NU adalah paham keagamaan Ahlussunnah Waljama'ah (Aswaja)
Baca SelengkapnyaMa'ruf meminta semua pemangku kepentingan untuk konsisten mengembangkan moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaNorma NU sebagai organisasi dan lembaga pun tegas tidak mengizinkan sikap memberikan dukungan
Baca SelengkapnyaPBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB, padahal ormas.
Baca SelengkapnyaMengingat adanya perbedaan pandangan politik selama proses Pemilu lalu berpotensi menimbulkan polarisasi
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca SelengkapnyaWapres meminta PKB dan PBNU seharusnya tidak berkonflik karena telah memiliki tugas yang berbeda.
Baca SelengkapnyaModerasi beragama menjadi solusi untuk bagi anak muda agar tidak terjerumus radikal-terorisme
Baca SelengkapnyaMahfud MD menilai tidak ada pertentangan antara mengusung perubahan dengan melanjutkan.
Baca SelengkapnyaHarlah Muslimat NU membawa suasana Pemilu 2024 tidak selalu menegangkan.
Baca Selengkapnya