Warga Bekasi belum maksimal manfaatkan Transjabodetabek Premium

Merdeka.com - Pembatasan kendaraan pribadi melalui sistem ganjil genap diberlakukan di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek mengarah ke Jakarta masuk lewat gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Sebagai kendaraan alternatif, pemerintah menyiapkan bus Transjabodetabek Premium.

Sayangnya, angkutan eksekutif itu belum banyak peminatnya. Sejauh ini, penumpang bus tersebut rata-rata 15 orang sekali jalan, dari kapasitas penumpang sebanyak 34 tempat duduk.

"Sekarang lebih mendingan dibandingkan sebelum tarifnya diturunkan," kata petugas pencatat jumlah penumpang bus Transjabodetabek, Alfian di Mega City Bekasi, Selasa (27/3).

Pekan pertama tarif yang dikenakan kepada penumpang Rp 20 ribu. Hasil evaluasi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menurunkan tarif bus tersebut menjadi Rp 10 ribu, sedangkan tarif parkir mobil pribadi dari Rp 10 ribu menjadi Rp 5 ribu.

"Sekarang rata-rata penumpang dalam sehari sebanyak 200 orang, dengan jumlah perjalanan sebanyak 13 tujuan Plaza Senayan dan Grogol," kata Alfian.

Berdasarkan catatannya hari ini, jumlah penumpang paling banyak terjadi pada pukul 07.00 tujuan Plaza Senayan mencapai 33 penumpang dari kapasitas bus 34 tempat duduk. Adapun paling sedikit pemberangkatan 06.50 tujuan Grogol dengan empat penumpang.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Premium, Bambang Prihartono mengatakan, pembatasan kendaraan melalui ganjil genap, pengaturan truk berat, efektif mengurangi kepadatan di jalan tol.

"Kami belum bisa happy, karena harus meningkatkan lagi penggunaan bus sebagai sarana transportasi," kata dia.

Untuk meningkatkan lagi jumlah penumpang, kata dia, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan diskon harga tiket dari Rp 20 ribu menjadi Rp 10 ribu, begitu juga biaya parkir dari Rp 10 ribu menjadi Rp 5 ribu.

"Ini adalah strategi marketing, sarana dan prasarana bus kami anggap sudah cukup memadai, dan nyaman, serta tidak macet di jalan tol," ujar Bambang.

Kementerian Perhubungan memberlakukan tiga paket kebijakan untuk mengatasi kemacetan di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek mulai Senin (12/3). Kebijakan itu antara lain pembatasan kendaraan melalui sistem ganjil genap di GT Bekasi Barat dan Bekasi Timur.

Sebagai gantinya, pemerintah menyiapkan bus premium dengan tarif Rp 20 ribu dengan titik pemberangkatan di Grand Dhika City (Bekasi Timur) dan Mega City Bekasi (Bekasi Barat). Adapun di dalam tol, terdapat jalur khusus angkutan umum. Karena sepi penumpang, tarif diturunkan menjadi Rp 10 ribu.

Jasa Marga mencatat ada penurunan jumlah kendaraan masuk ke tol menuju Jakarta lewat Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Lalu lintas normal mencapai 8.000 kendaraan dari pukul 06.00-09.00 WIB, kini turun hingga 30 persen. Pengguna jalan tol cenderung merubah jadwal masuk tol lebih pagi dan pindah gerbang tol di Cikunir dan Tambun.

Terakhir, pemerintah mengatur truk berat dengan sumbu tiga ke atas agar tidak beroperasi di dua jalur ruas tol Jakarta-Cikampek dari Cawang sampai Karawang Barat mulai pukul 06.00-09.00 WIB. Sejauh ini, paket kebijakan itu berjalan efektif untuk mengurangi kepadatan di tol.