Warga Padati Lokasi Rekonstruksi Mayat dalam Karung di Bekasi
Merdeka.com - Warga di Kampung Caman Raya Baru, Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi memadati lokasi rekonstruksi penemuan mayat dalam karung. Dalam kasus ini, sepasang kekasih diduga pasangan kumpul kebo menjadi tersangkanya yaitu Daeng dan Wati.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, dua tersangka tiba di lokasi kejadian yang dipakai eksekusi di sebuah gudang arang pukul 10.30. Keduanya mengenakan pakaian tahanan segera dibawa masuk ke dalam bedeng yang gunakan kedua tersangka sebagai tempat tinggal.
Praktis, lokasi tersebut diserbu warga setempat yang penasaran dengan kasus tersebut. Tak sedikit warga menerobos garis polisi yang dipasang oleh petugas Polsek Bekasi Kota. Agar situasi kondusif, petugas kemudian mengusir warga agar melihat dari luar garis polisi.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Dimana kejadian polisi mengancam warga? Peristiwa itu terjadi di Palembang, Senin (18/12) pukul 11.30 WIB.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa polisi tersebut mengancam warga? 'Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye,' kata pelaku mengancam korban.
"Penasaran dengan kasusnya, tapi tidak bisa melihat karena eksekusinya di dalam bedeng," ujar warga di sana, Komariyah, Selasa (12/3).
Komariah yang tinggal sekitar 100 meter dari lokasi kejadian mengaku tidak mengenal tersangka maupun korban. Sebab, pasangan Daeng dan Wati baru sepekan menempati bedeng yang menyatu dengan gudang arang di sana.
"Informasinya sudah lama di kampung sini, cuma enggak tahu tinggal dimana sebelumnya," ujar Komariyah.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda Metro Jaya Karyoto sudah berkomitmen mengusut tuntas kasus temuan tujuh mayat remaja tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaWarga menyebutkan bahwa penggerebekan terduga teroris sudah berlangsung sejak Sabtu dini hari.
Baca SelengkapnyaMayat terbungkus kasus itu pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang melintas di tempat kejadian perkara (TKP).
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaWarga Wisma Asri Bekasi curiga benda berkabel itu bom rakitan
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono menjelaskan bahwa penggunaan gas air mata hanya dilakukan untuk membubarkan massa yang memblokade jalan.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku dan korban diketahui sempat cekcok di jalan gang dekat rumah, tepat di depan rumah tetangganya.
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut diamankan serta dibawa oleh Tim Gegana Polda Metro Jaya
Baca SelengkapnyaKasus dugaan perusakan makam itu diselidiki kepolisian setempat.
Baca Selengkapnya