Warga sering mengiba bisa masuk zona merah Sinabung
Merdeka.com - Petugas penjaga portal zona merah sekitar Gunung Sinabung di Karo, Sumut, ternyata tidak sekaku yang dibayangkan. Terkadang mereka terpaksa tetap mengizinkan masyarakat yang mengiba masuk ke kawasan berbahaya itu.
Ada enam portal yang masing-masing dijaga dua personel TNI. Pos mereka ada di tenda yang ditempatkan tak jauh dari portal.
"Kami jaga dari pukul 07.00 WIB sampai 17.30 WIB. Setelah itu gak dijaga. Kalau ada yang masuk malam, ya terserah dan tanggung sendiri akibatnya," kata Sertu N Tarigan, personel Koramil Simpang Empat yang berjaga di portal di Kuta Tengah, Rabu (25/5).
-
Siapa saja yang berkunjung ke camping Gunung Sinabung? Melansir dari kanal Youtube liputan6, para pengunjung yang mendatangi kawasan camping di Gunung Sinabung tak hanya wisatawan lokal atau nasional saja, melainkan hingga turis mancanegara, salah satunya dari Malaysia.
-
Mengapa orang datang ke Gua Kemang? Maka dari itu, sampai saat ini banyak orang yang datang untuk memberikan persembahan di Gua Kemang ini, seperti menyalakan Hio.
-
Apa arti dari nama "Sinabung"? Dalam bahasa Karo, Sinabung tidak ada artinya. Akan tetapi penamaan ini diambil dari kata yang serupa yaitu Sinabun. Arti dari Sinabun sendiri adalah mencuci. Kemudian Deleng Sinabun diartikan sebagai gunung yang mencuci atau tepatnya gunung yang berperan menyucikan.
-
Dimana Gunung Sinabung berada? Gunung Sinabung merupakan gunung api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
-
Bagaimana cara menikmati keindahan Gunung Sinabung? Saking dekatnya, para wisatawan bisa melihat jelas bentuk lekukan gunung dan lanskap pepohanan hijau di sekelilingnya.
-
Dimana warga Jakarta mencari singkong? Seperti terlihat di Pasar Kopro, Kota Jakarta Barat, sejumlah pembeli mengaku memilih alternatif sumber karbohidrat lainnya lantaran harganya lebih murah.
Keberadaan personel TNI di portal ini untuk melarang warga masuk ke zona merah. Namun terkadang mereka juga terpaksa membiarkan warga masuk.
Terkadang ada penduduk yang mengiba untuk bisa kembali sebentar ke rumahnya. Ada yang ingin mengambil beras, kentang dan lainnya yang tertinggal. Juga ada yang ingin mengambil perabotan.
"Tetap ada pertimbangan kemanusianlah, kan kasihan juga, tapi tetap mengedepankan keselamatan. Kita terus memantau perkembangan dari PVMBG," kata Tarigan.
Para petugas TNI ini hanya berjaga di portal. Mereka tidak bisa mengawal jalur tikus menuju zona merah yang banyak tersebar di kebun-kebun warga.
Br Sitepu termasuk orang yang dibenarkan masuk. Mereka membawa truk Colt Diesel menuju Dusun Tiga Serangkai, Desa Berastepu, yang juga termasuk dalam zona merah.
"Kami mau mengambil beras di rumah. Enggak banyak, tapi kan bisa jadi uang. Kami butuh uang. Lagi pula gak jauh ke dalam kok, cuma sebentar, kami pun takut mati," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Biasanya hasil panen dari berladang tersebut diperuntukan untuk warga sekitar ataupun dijual ke warung-warung terdekat.
Baca SelengkapnyaMereka beraksi bak peselancar andal yang ditonton banyak orang.
Baca SelengkapnyaDi sini tidak banyak pilihan untuk dimakan selain daun-daunan dan kacang-kacangan dari hutan.
Baca SelengkapnyaDulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaMemasuki bulan suci Ramadan, situ yang berada di perbatasan Depok dan Jakarta Timur ini semakin ramai dengan kehadiran warga yang memancing ikan.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Totok Imam Santoso mendatangi kampung nelayan. Sosoknya bertemu wanita paruh baya tengah mengupas kerang.
Baca SelengkapnyaHamparan kebun teh mengelilingi kampung itu dan di ujungnya terlihat jelas Gunung Sindoro yang tinggi menjulang.
Baca SelengkapnyaWarga menyaksikan bekas tempat tinggal mereka dari tengah waduk.
Baca Selengkapnya