Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Sinabung nekat masuk zona merah karena bantuan kurang memadai

Warga Sinabung nekat masuk zona merah karena bantuan kurang memadai batas zona merah sinabung. ©2016 merdeka.com/yan muhardiansyah

Merdeka.com - Meski sejumlah desa di kaki Gunung Sinabung dinyatakan masuk dalam zona merah, sejumlah warga tetap nekat beraktivitas di kawasan sangat berbahaya ini. Himpitan ekonomi menjadi alasan utamanya.

"Sekarang sedang 'panas' karena banyak jadi pemberitaan, sepertinya belum ada yang masuk. Kalau pun ada, ya orang jahat yang mau mencuri," kata D Sembiring (45), warga Berastepu, saat ditemui di depan portal menuju Desa Gamber di Desa Kuta Tengah, Rabu (25/5).

Namun, Sembiring yakin setelah situasi 'dingin', sebagian warga akan kembali ke kebunnya yang ada di zona merah. Sebelum awan panas menewaskan 7 orang dan membuat kritis 2 korban lainnya, dia juga kerap kembali ke kebunnya yang masuk dalam kawasan zona merah.

"Aku tanam kopi di sana, walau pun sempat rusak, ternyata kopiku tumbuh bertunas lagi," katanya.

Sembiring menyatakan, dia kerap masuk ke desanya melalui jalur tikus. "Banyak yang masuk, kan banyak jalur tikus, banyak kali pun, mana bisa diawasi itu," ungkap D Sembiring.

Ditanya alasan kenekatannya, D Sembiring mengatakan, semuanya karena faktor ekonomi. Bantuan pemerintah dinilai sangat kurang.

Sembiring mengaku hanya diberi bantuan Rp 5,6 juta untuk sewa rumah dan lahan. "Katanya untuk rumah Rp 1,8 juta setahun, rumah punya orang mana bisa kita yang menentukan harga. Berapa lagi sewa lahan, belum lagi modalnya. Makanya banyak yang nekat masuk, karena lahannya sudah ada," kata D Sembiring yang mengaku mengontrak di Desa Budaya Lingga dengan harga Rp 2,5 juta per tahun.

Sarita br Ginting (30), warga Desa Sigarang-garang, Kecamatan Naman Teran, mengatakan mereka bahkan masih nekat tinggal di sekitar desanya yang juga sudah dinyatakan akan direlokasi.

"Anak kami tetap di posko penampungan di GBKP Simpang Enam, kami tinggal di simpang dekat desa kami. Sekarang kami tidak takut gunung, kami lebih takut tidak punya uang," ucapnya.

Hal senada disampaikan Br Sitepu (45), warga Dusun Tiga Serangkai, Desa Berastepu. Menurutnya bantuan pemerintah hanya cukup untuk makan. Sementara mereka memerlukan uang untuk menutupi kebutuhan lainnya.

"Kita punya anak sekolah, mana cukup bantuan itu," katanya.

Br Sitepu bahkan meminta diizinkan untuk bisa memasuki portal di Desa Kuta Tengah menuju tempat tinggalnya.

"Aku mau mengambil beras di sana. Walaupun nggak banyak, itu kan bisa jadi uang juga," jelasnya.

Setelah menunggu cukup lama, Br Sitepu dan kendaraannya dibenarkan melewati portal. Mereka melaju dengan kencang ke dalam zona bahaya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Bawean Terdampak Gempa Membutuhkan Bantuan untuk Bertahan Hidup
Warga Bawean Terdampak Gempa Membutuhkan Bantuan untuk Bertahan Hidup

Gempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean

Baca Selengkapnya
Pengungsi Gempa Bawean Mulai Terserang Penyakit
Pengungsi Gempa Bawean Mulai Terserang Penyakit

Berbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya
Terdampak El Nino, Sejumlah Daerah di Banten Alami Kekeringan
Terdampak El Nino, Sejumlah Daerah di Banten Alami Kekeringan

El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tragis! Bencana Longsor di Papua Nugini Tewaskan 670 Orang, Ribuan Penduduk Kehilangan Rumah
FOTO: Tragis! Bencana Longsor di Papua Nugini Tewaskan 670 Orang, Ribuan Penduduk Kehilangan Rumah

Longsor yang menewaskan hampir 700 orang itu juga mengakibatkan lebih dari 1.200 orang kehilangan tempat tinggal.

Baca Selengkapnya
Penduduk Miskin di Pesisir Jakarta Terbebani Perubahan Iklim, Ini Penyebabnya
Penduduk Miskin di Pesisir Jakarta Terbebani Perubahan Iklim, Ini Penyebabnya

Pembangunan saluran pembuangan banjir belum cukup menyelamatkan penduduk pesisir dari dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Warga Papua Alami Kekeringan dan Kelaparan, Ini Sejumlah Kendala Kirim Bantuan
Warga Papua Alami Kekeringan dan Kelaparan, Ini Sejumlah Kendala Kirim Bantuan

Hanya pesawat kecil yang bisa masuk ke distrik tersebut. Namun bantuan logistik perlu diantar ke kampung-kampung yang terjal.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Korban Banjir Bandang Sumatera Barat Berbuka Puasa Ramadan di Dekat Reruntuhan Rumahnya
FOTO: Potret Korban Banjir Bandang Sumatera Barat Berbuka Puasa Ramadan di Dekat Reruntuhan Rumahnya

Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob

Dulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.

Baca Selengkapnya
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan

Warga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.

Baca Selengkapnya
Krisis Air Makin Parah, Begini Perjuangan Warga di Grobogan Berburu Air hingga ke Tengah Hutan
Krisis Air Makin Parah, Begini Perjuangan Warga di Grobogan Berburu Air hingga ke Tengah Hutan

Sumber air di tengah hutan itu kondisinya keruh, namun warga tak punya pilihan lain.

Baca Selengkapnya
Miris, Akibat Jalan Tak Bisa Dilewati Mobil, Jenazah Ini Ditandu Warga Lewati Tanjakan Curam
Miris, Akibat Jalan Tak Bisa Dilewati Mobil, Jenazah Ini Ditandu Warga Lewati Tanjakan Curam

Sebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga
Cerita Warga yang Tinggal di Kampung Mati Lebak, Hanya Tersisa 4 Keluarga

Ditumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.

Baca Selengkapnya