Warga Tolak Bantuan, Wali Kota Bandung Singgung Pemprov Jabar
Merdeka.com - Pendistribusian bantuan bahan makanan pokok dan uang kepada masyarakat di masa pandemi virus corona (Covid-19) belum berjalan maksimal. Teknis dan pola pengiriman tidak berjalan secara sinergi.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menanggapi penolakan warga terhadap bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi karena permasalahan data yang belum rampung. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang harus diselesaikan.
"Ya saya kira itu dinamika dari masyarakat, nanti kita klarifikasi lah. Yang jelas sekarang memang urusan bansos ini kan pintunya banyak dan sampai hari ini, punten (maaf), pintunya banyak, terus kemudian kebijakannya pun untuk menentukan saja sasarannya juga kan belum selesai dari (Pemerintah) Provinsi (Jawa Barat). Di provinsi itu sekarang masih melakukan pendataan ulang sampai tanggal 25 yang akan datang," kata dia di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Kamis (23/4).
-
Bagaimana bantuan disalurkan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Bagaimana Jokowi memastikan bantuan pangan sampai? 'Saya hendak memastikan penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) sampai kepada para penerima manfaat,' tulis Jokowi dalam akun Instagramnya.
-
Bagaimana Pandawakarta membagikan sembako? Aksi sosial ini sendiro dilakukan oleh Pandawakarta berkolaborasi dengan Baznas DKI Jakarta.
-
Bagaimana Pertamina membagikan sembako? Paket sembako yang dijual dengan harga Rp75.000 tersebut terdiri dari beras 5 Kg, minyak 1 liter dan gula 1 Kg.
-
Kenapa bantuan beras Jateng disalurkan? 'Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,' kata Nana.
-
Kapan bantuan beras Jateng disalurkan? Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024. Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
Di sisi lain, ia mengklaim bahwa bantuan yang berasal dari Pemerintah Kota Bandung sudah didistribusikan kepada masyarakat. Disinggung mengenai sinergi distribusi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Oded tidak menjawab secara rinci.
"Kalau oleh Pemkot Bandung sudah dibagikan, kemarin sudah mulai karena di Kota Bandung ini bentuknya uang. (yang belum selesai) Itu bansosnya Provinsi. Koordinasi antar-Dinas, Dinsos Kota Bandung, provinsi, dan Sekda sudah berkoordinasi terus. Mudah-mudahan lah Insya Allah ini semua (persoalan salah data bansos) bisa selesai," pungkasnya.
Dari informasi yang dihimpun, bantuan dari Pemerintah Kota yang disebut oleh Oded M. Danial sudah didistribusikan kepada 63.000 kepala keluarga yang tercantum dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebesar Rp300.000. Jumlah tersebut menambahi nominal yang diberikan oleh pemerintah pusat.
"Jumlahnya Rp300.000 untuk melengkapi mereka yang mendapatkan sembako dari pusat Rp200.000. Jadi jumlahnya Rp500.000," jelas Oded.
Dengan ditambahkannya bantuan tersebut, total uang tunai yang diterima oleh keluarga miskin yang tercantum dalam DTKS Kota Bandung adalah Rp500.000 atau sama dengan penerima bantuan non-DTKS.
Sementara itu, bantuan untuk warga non-DTKS, atau warga rawan miskin yang juga terdampak Covid-19 masih dalam proses. Pihaknya masih menunggu koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar pembagiannya tertib dan tepat sasaran serta tidak tumpang tindih.
Adapun bantuan sosial kepada masyarakat ini ada beberapa pintu. Bansos dari Pemerintah Provinsi senilai Rp500 ribu, sebagian diberikan dalam bentuk sembako. Kemudian ada pintu dari Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, bantuan sosial (bansos) dari presiden untuk perantau di Jabodetabek, Dana Desa (bagi kabupaten), Kartu Pra Kerja, bantuan tunai dari Kemensos, bansos provinsi, serta bansos dari kabupaten/kota.
Setiap Kepala Keluarga yang berhak hanya bisa mendapatkan dari salah satu pintu bansos yang ada. Meski begitu, bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah berbeda nilai, jenis, waktu penyebaran dan mekanismenya.
"Ada hampir 7 juta keluarga yang harus didata, di sisi lain warga tidak bisa menunggu sehingga proses mencicil bantuan ini mungkin menimbulkan persepsi yang tidak sama, bahwa bantuan itu ada sembilan (pintu), yang baru datang bantuan dari provinsi, yang pintu nomor tujuh," ucap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Belakangan, distribusi bansos ini menuai polemik. Salah satu penolakan bantuan tersebut dilakukan sejumlah warga di RW 8 Kecamatan Bojongloa Kaler, Kelurahan Kopo, Kota Bandung. Mereka meminta petugas pengantar bantuan untuk pergi.
Peristiwa yang terekam video berdurasi 1 menit 13 detik itu tersebar di media sosial. Dari percakapan itu terdengar bahwa penolakan bantuan karena khawatir terjadi kecemburuan sosial di antara mereka.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyiapkan bantuan pangan beras hingga Juni 2024, masing-masing 10 Kg per keluarga, per bulan.
Baca SelengkapnyaPengiriman bantuan kepada masyarakat di Papua Tengah dilakukan secara bertahap.
Baca SelengkapnyaBeras saat ini langka dan harganya sangat melejit.
Baca SelengkapnyaHanya pesawat kecil yang bisa masuk ke distrik tersebut. Namun bantuan logistik perlu diantar ke kampung-kampung yang terjal.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD buka suara soal kelaparan dan kekeringan yang terjadi di Papua pada Kamis (3/8).
Baca SelengkapnyaProgram BLT itu tidak boleh dikonversikan dalam bentuk barang, termasuk sembako.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengkritik cara pembagian bantuan sosial atau bansos yang dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPembagian BLT yang masih tidak tepat sasaran harus segara dirapikan.
Baca SelengkapnyaJK juga minta tidak dilakukan jelang masa pencoblosan yakni 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPenyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri ini mengatakan monitoring dan evaluasi bantuan pangan juga dilakukan.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca Selengkapnya