Waseso sebut jaringan internasional sabu satu ton ada di-11 negara
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Komjen Budi Waseso mengatakan penggagalan penyuludupan narkotika jenis sabu-sabu seberat satu ton merupakan barang dari China. Ia menyebut jaringan tersebut termasuk licin.
"Barang ini dari Tiongkok dan pelakunya juga ada dari sana, ini sedang pengembangan dari anggota di lapangan sekarang baru kita hitung betul pastinya barang itu jumlahnya, diperkirakan kurang lebih satu ton jenisnya sabu nanti kita lihat saja perkembangannya," ujar di TMII, Jakarta Timur, Kamis (13/7).
Waseso menjelaskan jaringan ini sudah sejak lama masuk ke Indonesia, namun karena keterbatasan yang dimiliki BNN jaringan tersebut baru tertangkap pada pagi tadi. Dan penangkapan ini akibat kerjasama dari berbagai pihak.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Di mana sabu ditemukan? “Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi.“
-
Bagaimana cara sabu diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Dimana sabu itu dikirim? Kemudian, polisi menelusuri alamat pengiriman sabu yang dikirim lewat gudang kargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Ternyata, paket sabu itu tujuannya ke kantor J&T Masamba yang beralamat di Jalan Lapapa Kelurahan Bone Kecamatan Masamba Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam memerangi narkoba? Selain itu, Hari Anti Narkotika Internasional mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga non-pemerintah, hingga individu, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
"Kita sama-sama menelusuri jaringan ini sudah lama hanya keterbatasan kita, hanya teknologi kita masih sangat terbatas. Jaringan ini bekerja berpindah-pindah kita sudah upayakan pencegatan di Riau tapi ternyata mereka tahu karena teknologinya mereka. Lalu di Kepulauan Riau mereka tahu juga kita melakukan upaya itu," jelasnya.
"Pada akhirnya kekuatan kita kita sebar dengan pihak kepolisian, masuklah barang ini melalui wilayah Banten sehingga tadi pagi kita lakukan sergap dengan 4 tersangka satu meninggal dunia," sambungnya.
Dirinya menjelaskan cara kerja dari jaringan tersebut yang memanfaatkan teknologi. Dan Indonesia tidak mampu mengejar ketertinggalan tersebut.
"Memang kasus ini 2 bulan ini lalu harusnya sudah tertangkap, bahkan beberapa bulan lalu kita kebobolan jumlah yang lebih besar dari ini, karena apa? ketidakmampuan kita menelisik karena peralatan mereka dan cara lebih canggih dari kita harus kita akui jaringan internasional yang bekerja di kita ini punya kekuatan yang luar biasa," jelasnya.
Menurutnya jaringan internasional ini melibatkan 11 negara, walau Waseso menolak untuk merinci ke 11 negara tersebut dengan alasan masih dalam tahap pengembangan penyelidikan.
"Ini sedang kita telusuri kita sedang penelusuran dan pendalaman, dan saya yakin ini benar terjadi dan ini melibatkan 11 negara dengan jumlah besar ini ada 11 negara yang terlibat dalam kejahatan narkotika ini, oleh sebabnya kita harus serius tangani ini hari ini kita declare terus menerus dan kepedulian kita untuk menyelamatkan generasi bangsa."
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam operasi kali ini, polisi mengamankan lima orang pelaku.
Baca SelengkapnyaNarkoba ini merupakan hasil penindakan kasus peredaran narkotika jaringan internasional Malaysia-Thailand-Aceh-Indonesia dalam kurun tiga bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus narkoba 100 kg ini menjadi sorotan usai disinggung Wakil Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni.
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaEmpat orang, dua perempuan dan dua laki-laki diamankan, sedangkan satu DPO warga negara asing
Baca SelengkapnyaDari empat lokasi yang digerebek, lima orang ditetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaTerungkapnya kasus ini merupakan hasil kerja sama atau joint investigation yang dilakukan bersama dengan Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca SelengkapnyaKasus peredaran gelap narkotika di dua wilayah dengan total barang bukti sebanyak 157 kilogram sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, Bareskrim Polri berhasil mengungkap 3 jaringan narkoba internasional dan menangkap 136 orang tersangka melalui joint operation.
Baca SelengkapnyaRazia di tempat hiburan malam kian digalakkan karena di situlah peredaran barang-barang terlarang bersarang.
Baca SelengkapnyaTotal sudah empat orang berkaitan jaringan pengedar sabu ini ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaAsep mengungkapkan, selama tiga bulan tersebut pihaknya telah mengungkap 11 kasus tindak pidana narkoba di beberapa daerah.
Baca Selengkapnya