Waspada, ini ciri-ciri anak yang alami pelecehan seks di sekolah
Merdeka.com - Kejahatan seksual terhadap anak-anak kembali terjadi. Kali ini, Marhandi (50) seorang Guru SD telah mencabuli 20 siswinya di SDN Pelita Jaya, Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas (Mura), Sumatera Selatan.
Dari pengungkapan tersangka, ia mengaku tak hanya melakukan aksi bejatnya itu kepada TR (11) murid kelas VI A sekolah itu. Tetapi juga ada 19 siswi lainnya yang menjadi korban. Ironisnya, perbuatan itu sudah berlangsung sejak dua tahun terakhir, atau pada tahun 2013 lalu.
Kapolres Mura AKBP Herwansyah mengungkapkan, sejak tertangkapnya tersangka, banyak wali murid yang melapor ke polisi yang mengaku anaknya menjadi korban cabul tersangka. Mayoritas korban duduk di bangku kelas IV dan VI SD tersebut.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Kapan pelecehan seksual terjadi? 'Korban penyandang disabilitas sudah dewasa, keluarga mengecek korban ke rumah sakit dan ternyata betul hamil,' kata Tri di Cimahi, Selasa (3/9).
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Bagaimana anak menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang cenderung melakukan bullying sering kali merasa senang atau puas ketika berhasil membuat orang lain merasa tidak nyaman atau takut.
"Awalnya hanya satu laporan atas nama korban TR, namun kini bertambah 19 korban lain. Semuanya murid tersangka," ungkap Herwansyah saat dihubungi merdeka.com, Senin (28/9) kemarin.
Maraknya kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur, tentu akan menimbulkan dampak psikologis yang buruk bagi perkembangan diri anak. Menurut Psikolog, Arif Nurcahyo, ada beberapa ciri seorang anak yang mengalami pelecehan seksual.
Arif mengatakan, seorang anak korban pelecehan kerap menunjukkan perilaku yang tidak biasa dari sebelumnya. Menurutnya, mereka menjadi pendiam, cenderung menarik diri dari lingkungan dan lebih sensitif.
"Mereka biasanya menarik diri, menjadi pendiam, dan terlihat selalu depresif kemudian menjadi lebih sensitif dalam rentang waktu yang lama," kata Arif saat dihubungi merdeka.com, Senin (28/9) malam.
Arif juga menambahkan, dampak psikologis yang dialami seorang anak korban pelecehan seksual menjadi semakin buruk dikarenakan mereka tidak berani lapor kepada orangtua atau keluarga mereka. Hal tersebut, menurut Arif, karena pada umumnya mereka membutuhkan pertimbangan yang lama untuk berani mengungkapkan apa yang dialami.
"Biasanya yang ditemui, mereka lebih sensitif dan butuh waktu yang lama untuk ketahuan. Untuk waktu yang lama baru berani lapor, butuh pertimbangan banyak karena mereka takut," tambahnya.
Oleh karena itu, Arif mengungkapkan, pentingnya peran orangtua dalam upaya preventif ataupun langkah reaktif bagi seorang anak yang mengalami pelecehan seksual semacam ini. Upaya preventif yang dapat dilakukan adalah komunikasi empati, pendampingan dan dibudayakan rasa malu untuk melakukan hal-hal buruk.
"Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pendampingan, ditanya, diajak untuk melihat fakta-fakta yang sudah ada, dibudayakan untuk malu melakukan hal yang tidak baik," sambung Arif.
"Kemudian diajak diskusi, kunci yang utama adalah komunikasi empati, karena dilarang sudah tidak bisa bagi remaja saat ini." tutupnya kepada merdeka.com.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut tanda anak menjadi korban bullying dan ketahui ciri-ciri anak rentan terkena bullying.
Baca SelengkapnyaPraktisi kesehatan masyarakat dr. Reisa Broto Asmoro memaparkan sejumlah tanda-tanda perundungan atau bullying pada anak yang perlu diketahui oleh orang tua.
Baca SelengkapnyaMiris, Bocah TK di Pekanbaru Dicabuli Teman Sekolah Sesama Jenis
Baca SelengkapnyaBullying dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk fisik, verbal, atau perilaku sosial yang merugikan korban.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaKetika anak menyaksikan orangtua melakukan KDRT terutama berulang, hal ini bisa timbulkan dampak psikologis pada mereka.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, Brigpol AK juga telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan remaja laki-laki yang masih berusia 12 tahun.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengetahui ciri ketika seorang anak menjadi korban perundungan dan cara bagi orangtua untuk melindunginya.
Baca SelengkapnyaDampak bullying di sekolah bisa dialami pada korban sekaligus pelaku.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum korban, Elna Febiastuti mengatakan pihaknya melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual ini ke Polresta Yogyakarta pada Senin (8/1).
Baca SelengkapnyaKasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca Selengkapnya