Waspada marak peretasan akun Blackberry ID melalui link video
Merdeka.com - Belakangan ini sedang marak peretasan akun Blackberry ID oleh seseorang yang belum diketahui identitasnya. Tujuan dari peretasan itu adalah untuk modus penipuan dengan menawarkan handphone dengan harga murah dan miring.
Tentu saja usai diretas Anda tidak bisa lagi mengakses layanan Blackberry Messenger (BBM). Hal itu karena Blackberry ID Anda telah diubah.
Dalam meretas, pelaku menyebar pesan broadcast melalui akun seorang teman di kontak kita. Pesan broadcast tersebut berupa link video dengan judul yang membuat Anda tertarik untuk melihatnya. Ingat, Anda jangan klik link tersebut atau bisa kena retas.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Bagaimana penipu menawarkan pinjaman BRI? 'Dibuka hari ini pinjaman nasabah BRI, bisa kak, biaya admin dipotong saat pencairan Rp20rb per 1 jutanya. Gimana minat? Hubungi nomor saya WA 088184xx039,' narasi yang diunggah akun Facebook Elsa Safira.
-
Gimana cara penipu WhatsApp? Umumnya, oknum penipu akan mengirimkan beberapa bentuk file yang harus Anda waspadai.
-
WhatsApp apa yang sering digunakan penipu? WhatsApp menjadi salah satu aplikasi yang sering digunakan oknum untuk melakukan permainan licik ini.
-
Apa modus penipuan akun WhatsApp ? Dalam tangkapan layar yang beredar, akun tersebut mencatut nama serta foto profil Ridwan Kamil, dengan nomor +62 889-7553-8003.
Jika sudah kena retas, Akun Anda kemudian menyebarkan broadcast dengan menyebar harga-harga handphone terbaru cukup murah dengan nama toko Mobile Phone Shop. Dalam pesan itu, ditulis juga bagi yang berminat bisa meng-invite kontak PIN BBM yaitu 2B3870F7 yang merupakan milik si penipu.
Selanjutnya status BBM anda membuat testimoni kalau membeli handphone di Mobile Phone Shop terpercaya. Dengan status tersebut seakan Anda benar-benar meyakinkan teman di kontak BBM untuk percaya dengan Mobile Phone Shop.
Si penipu mengaku dari Batam dan dengan akal bulus bisa memancing calon korban agar tergiur dengan harga yang murah. Hal itu tentu harus diwaspadai. Jika tidak jeli Anda bisa termakan rayuan si penipu.
Banyak korban yang sudah terkena peretasan itu. Diduga, dilakukan oleh pelaku yang sama karena kontak dan modus yang digunakan sama.
Hingga kini belum ada tindakan dari polisi atas maraknya peretasan untuk modus penipuan. Bagi Anda, harus tetap jeli dan teliti dalam membeli barang meski itu dari kontak BBM atau sosmed teman atau teman dekat. Pastikan nomor rekening yang diberikan sesuai. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merebak adanya penipuan adanya unggahan dengan modus penipuan yang mengatasnamakan BRImo FSTVL
Baca SelengkapnyaSalah satu nasabah tabungan di Kota Malang, Jawa Timur harus kehilangan saldo di rekeningnya hingga Rp1,4 miliar.
Baca SelengkapnyaBRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media sebagai media komunikasi.
Baca SelengkapnyaJangan sampai jadi korban berikutnya, saatnya lebih waspada dengan modus kejahatan soceng.
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaApabila terlanjur mengklik file bodong, segera matikan semua koneksi, bisa dengan mengaktifkan mode pesawat atau mengklik pada ikon data.
Baca SelengkapnyaJangan asal klik jika terima pesan WhatsApp berupa file dari orang yang tidak dikenal
Baca SelengkapnyaKorban akan dimintai data pribadi perbankan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaNasabah perlu memperhatikan informasi yang muncul saat scan barcode, mulai dari jumlah pembayaran hingga detail transaksi telah sesuai dengan yang sebenarnya.
Baca SelengkapnyaNasabah Bank BRI di Malang menjadi korban penipuan bermodus file APK yang dikirim melalui Whatsapp. Akibatnya, dia kehilangan Rp559,9 juta dari rekeningnya.
Baca SelengkapnyaKombes Jeki mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaPastikan Anda tidak mengirimkan data pribadi dengan sembarangan, karena ini bisa dipergunakan untuk membobol rekening Anda.
Baca Selengkapnya