Wawan, preman kampung tersangka pembunuh Sisca
Merdeka.com - Polisi sudah mengamankan dua pembunuh Branch Manajer PT Verena Multi Finance, Sisca Yofie (34). Mereka ada Ade dan Wawan, yang merupakan keponakan dan paman.
Setelah melalui proses pemeriksaan, keduanya mengaku tidak punya niat membunuh. Baik Wawan maupun Ade mengaku, awalnya hanya ingin menjambret tas milik Sisca, tapi karena panik keduanya lantas melakukan pembunuhan dengan membacok kepala wanita cantik itu sebanyak tiga kali setelah sebelumnya Sisca ikut terseret saat sepeda motor yang mereka tumpangi melaju kencang.
Menurut keluarga, Ade sebenarnya anak yang baik. Mereka yakin Ade hanya dipengaruhi Wawan yang memang terkenal sebagai preman kampung.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Kenapa Wawan ditangkap? Wawan ditangkap karena menerima paket sabu dari Pekanbaru dengan modus ekspedisi helm.
-
Siapa yang meminta sedekah? 'Nak, minta sedekahnya, Nak,' pinta si pengemis tersebut.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Kenapa warga Sumedang memilih memberi uang saat menjenguk? Mengutip sumedangkab.go.id, warga di wilayah tersebut memang memberikan sumbangannya berupa uang.Mereka tak ingin memberikan sumbangan dalam bentuk lain, seperti buah karena wilayah tersebut merupakan penghasil mangga di Sumedang.
-
Siapa yang minta bantuan dana untuk bencana Sumbar? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
Pelaku pembunuhan sadis ini memang terkenal sering membuat onar di lingkungan tempat tinggalnya di Sukamulya, Kecamatan Sukajadi, Bandung. Alhasil warga sekitar pun menjadi resah.
Berikut ini keseharian Wawan, si jagoan kampung asal Sukamulya, Bandung:
Suka palak warga dengan dalih untuk sumbangan
Sebelum membunuh Sisca, niat Wawan dan Ade hari itu adalah meminta sumbangan untuk 17 Agustus-an. Meski tak punya tujuan akan menyambangi daerah mana, Ade dan Wawan menenteng sebuah proposal.Rupanya kebiasaan Wawan menenteng proposal bukan kali ini saja dia lakukan. Menurut Saiful (54), ketua RT kawasan rumah Wawan, kegiatan demikian memang berulang kali dilakukannya untuk memeras warga."Dia datang bawa proposal untuk minta sumbangan," kata Saiful.Padahal uang itu dilakukannya untuk senang-senang. Ragam modus yang dilakukan, seperti minta sumbangan untuk kegiatan masjid dan lainnya. "Dulu pernah meminta sumbangan dan malah dipakai untuk bengkelnya dan keperluan istrinya," jelasnya.
Suka mabuk-mabukan
Si preman kampung asal Sukamulya Bandung ini juga gemar mabuk-mabukan. Uang yang digunakannya untuk membeli minuman keras itu dari hasil sumbangan warga yang dipalaknya dengan dalih pengajuan proposal pengajuan kegiatan."Sering sekali Wawan itu ditemukan dalam kondisi mabuk," kata Saiful, ketua RT di kawasan rumah Wawan.Saat kejadian tragis Senin (5/8) lalu pun, sebelum berniat menjambret Sisca, Wawan lebih dulu menenggak miras. Kegiatan itu dilakukannya bersama-sama dengan Ade, keponakannya."Mereka sempat bertemu di gudang dan mampir di pos kamling. Si Ade disuruh minum bir sama Wawan," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Sutarno.
Suka buat onar dan ancam warga
Perilaku negatif Wawan sudah diketahui seluruh warga kampung. Tak jarang dia membuat onar yang meresahkan warga.Biasanya, Wawan akan berulah ketika proposal sumbangan yang diajukan tak ditanggapi warga. Dia langsung mengancam akan melukai orang tersebut."Dia mengajukan proposal kegiatan dengan cara memaksa. Jika tidak diberi, Wawan langsung mengancam akan menyakiti warga," cerita Saiful, ketua RT di lingkungan rumah Wawan.
Profesi sebagai bos pemulung
Wawan tak punya pekerjaan tetap. Sehari-hari dia hanya menjadi bos pengepul barang bekas. "Keseharian mereka tukang rongsok dan Air Brush," ucap Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Trunoyudo.Sementara dia harus menghidupkan keluarganya. Belum lagi dia punya kebiasaan buruk, yakni hura-hura.Untuk memenuhi kebutuhannya itu, dia sering memalak warga dengan dalih meminta sumbangan untuk kegiatan atau pembangunan masjid. Jika tidak diberi maka akan diancam.
Baca juga:4 Misteri sebelum Sisca ditemukan tewas dibunuhIni kronologi lengkap pembunuhan Sisca versi polisi5 Fakta hubungan gelap Sisca Yofie dan Kompol ACerita seram Wawan dan Ade dihantui arwah SiscaCerita Sisca dibuntuti 2 orang sejak dari kantor sebelum dibunuh (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak dua orang tega menghajarnya hingga merampas uang milik pengamen bernama Iwan itu.
Baca SelengkapnyaPelaku membersihkan got tanpa adanya permintaan dari pengurus lingkungan setempat.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaSerda Adan turut dibantu oleh seorang warga sipil asal Kota Solok, Sumbar bernama Muhammad Alvin
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaAWR dijerat dengan Pasal 355 ayat 2 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP
Baca SelengkapnyaDari pengakuan, pelaku telah menghilangkan nyawa Iwan pada 24 Desember 2022 sore.
Baca SelengkapnyaBerbekal video yang ada, polisi melakukan penyelidikan dan akhirnya meringkus pelaku.
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar di Bekasi ramai disorot karena dinilai sudah tak wajar.
Baca SelengkapnyaPelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan seorang pria pengangguran yang kerap mabuk-mabukan dan memalak orang.
Baca SelengkapnyaPelaku nekat mencuri karena terjerat utang pinjaman online yang bunganya setiap hari bertambah.
Baca Selengkapnya