Yakin Robin Tak Main Sendiri, Novel Baswedan Sebut Banyak yang Ditutupi KPK
Merdeka.com - Mantan Kasatgas Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan meyakini eks penyidik KPK asal Polri Stepanus Robin Pattuju tak sendirian bermain dalam kasus suap penanganan perkara korupsi di lembaga antirasuah.
"Dan saya yakin Robin tidak bekerja sendiri," ujar Novel dalam keterangannya, Selasa (12/10).
Novel sempat mengungkap ada pihak internal KPK lainnya yang turut bermain dalam penanganan perkara yang ditangani lembaga antirasuah. Hal itu juga sempat terungkap dalam persidangan dengan terdakwa Stepanus Robin Pattuju.
-
Bagaimana KPK mengungkap kasus suap di Basarnas? Pengungkapan kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan pada Selasa 25 Juli 2023 sekitar jam 14.00 WIB di jalan raya Mabes Hankam Cilangkap, Jakarta Timur dan di Jatiraden, Jatisampurna, Kota Bekasi. Dalam OTT, KPK amankan 11 orang dan menyita goodie bag berisi uang Rp999,7 Juta.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Kenapa Dewas KPK sidang etik mantan Kamtib dan Karutan? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar sidang etik buntut dari kasus pungli di rumah tahanan (Rutan) KPK.
Namun KPK meminta masyarakat untuk memberikan bukti soal adanya pihak internal KPK lainnya yang turut bermain. Novel merasa aneh dengan pernyataan KPK itu.
"Begini, dari dulu KPK itu kalau adanya fakta atau indikasi kuat tidak terus minta bukti valid. Kalau minta bukti valid terus ngapain ada kewenangan diberikan. Ini yang harus dipahami terkait dengan hal itu," kata Novel.
Novel mengaku dia merupakan Kasatgas yang mengungkap adanya praktik suap di internal lembaga antirasuah. Menurut Novel, ada banyak hal yang sengaja ditutupi oleh KPK dan enggan mengungkap kasus ini dengan tuntas.
"Saya ingin memberitahukan bahwa saya adalah salah seorang Kasatgas Penyidikan yang pertama kali mengungkap kasus itu. Saya tahu betul ada banyak yang ditutup-tutupi, saya tahu betul ada bukti-bukti yang tidak diungkap, justru malah dihilangkan," kata Novel.
"Setidak-tidaknya kalau seandainya KPK serius, KPK dan dewas (dewan pengawas) bisa mengusut dari orang-orang yang menghilangkan alat bukti," Novel menambahkan.
Novel merasa aneh Robin yang merupakan pegawai baru di KPK bisa bermain suap penanganan perkara. Tak tanggung-tanggung, dalam dakwaan disebutkan jika Robin menerima suap dari enam pihak terkait enam perkara di KPK.
"Apakah bisa pegawai baru kemudian main enam perkara lebih, terima uang lebih dari Rp 11 miliar, enggak logis ya," kata dia.
Novel mengatakan hal tersebut lantaran dirinya merupakan pihak yang terbiasa mengusut tuntas suatu perkara. Apalagi, perkara suap terhadap Robin ini merupakan kasus yang dia ungkap.
"Saya kira seperti itu, dan saya bicara begini bukan sebagai orang awam, tapi sebagai orang yang ikut mengusut perkara itu dan telah melaporkan kepada Dewan Pengawas dan saya ceritakan kepada mereka dan mereka tidak merespons," kata Novel.
Reporter: Fachrur Rozie/Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Novel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.
Baca SelengkapnyaPidato yang dimaksud yakni komitmen Ketua Umum Partai Gerindra terhadap pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaAzis Syamsuddin merupakan mantan terpidana kasus korupsi.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Rudianto tidak menjelaskan lebih jauh perihal perkara yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan membongkar pelemahan di KPK saat ini dilakukan lewat pegawainya yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca Selengkapnya"Saya cuma khawatir bila ternyata itu tidak ada uangnya, tetapi KPK mau buat framing saja," kata Novel.
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca SelengkapnyaBuntut pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang menyebut penyelidik khilaf dalam OTT yang melibatkan Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Baca SelengkapnyaReinkarnasi dinasti itu berefek langsung atau tidak langsung terhadap penegakan hukum di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNovel merupakan tersangka tunggal dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menilai metode OTT yang kerap digunakan penyidik cukup sukses.
Baca SelengkapnyaMantan Ketua KPK Abraham Samad mendesak agar sejumlah kasus yang berhubungan dengan keluarga mantan Jokowi agar dapat segera diusut.
Baca Selengkapnya