Yudi Latief puji Jokowi: Tak semua presiden kehilangan nalarnya
Merdeka.com - Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latief mengatakan Presiden Joko Widodo tidak kehabisan nalar dalam membina Pancasila. Pujian ini dilontarkan Yudi usai melantik tiga orang deputi UKP PIP.
"Sejak awal kita apresiasi Presiden. Jangan dipikir seluruh Presiden itu kehilangan nalarnya. Presiden tidak semua nalarnya habis," kata Yudi di Gedung Sekretariat Kabinet, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/7).
Nalar yang dimaksud Yudi adalah ketelitian Jokowi dalam mengambil keputusan. Salah satunya keputusan untuk meluncurkan UKP PIP. Yudi menceritakan, sebetulnya UKP PIP sudah digulirkan sejak akhir tahun 2016.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang diusulkan Jokowi jadi Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
"Tapi (saat itu) kita punya kesepakatan, di masa-masa kampanye politik Jakarta jangan diluncurkan unit ini. Karena kalau diluncurkan unit ini di masa kampanye politik Jakarta, jelas sekali persepsi publik akan mengatakan ini alat politik," jelas Yudi.
"Dan ternyata Presiden setuju menunda, mendelay. Jadi mendelaynya sampai 6 bulan karena ternyata kampanye politik kelamaan," sambung dia.
Yudi mengatakan keputusan Jokowi membentuk UKP PIP bisa memberi dampak positif jangka panjang. Karena Pancasila menjadi ideologi bangsa secara berkelanjutan.
"Pancasila ini bukan untuk satu periode Kepresidenan. Mungkin personelnya berhenti kalau presiden berhenti. Tapi sebagai produk kelembagaan Presiden lembaga ini harus tetap berjalan. Harus jadi everyday life dan everyday bisnis," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surya Paloh berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena telah memberikan banyak pembelajaran politik.
Baca SelengkapnyaUpacara ini untuk mengenang jasa pahlawan revolusi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan, keberlanjutan harus menjadi agenda bersama dalam mencapai satu tujuan.
Baca Selengkapnya"Muslimat NU yang selalu menjaga NKRI, merawat Pancasila yang selalu merawat persatuan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaKetua Umum PAN Zulkifli Hasan menjawab kabar Jokowi bergabung dengan PAN.
Baca SelengkapnyaSejumlah rektor paparkan berbagai keberhasilan yang telah diraih pemerintahan Jokowi selama 9 tahun.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dan Prabowo Subianto hadir berbarengan
Baca SelengkapnyaPDIP menilai, pernyataan Jokowi jelas urusan pemilu merupakan kewenangan ketua umum.
Baca SelengkapnyaBahlil membahas terkait kepemimpinan hingga strategi hilirisasi menuju Indonesia Emas 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, sikap toleran dan moderat NU dalam beragama adalah inspirasi yang patut dicontoh oleh dunia internasional.
Baca SelengkapnyaTerhitung, sampai lima kali ia meminta tamu undangan yang hadir untuk memberikan tepuk tangan buat Jokowi.
Baca SelengkapnyaMedali tersebut merupakan bentuk apresiasi Polri kepada Jokowi yang dinilai berperan besar dalam pengembangan organisasi Korps Bhayangkara.
Baca Selengkapnya