Yusuf tewas diterkam buaya di Sungai Tengkorak
Merdeka.com - Muhammad Yusuf (45), warga Desa Sungai Mariam, Anggana, Kutai Kartanegara, tewas diterkam buaya muara, saat sedang mencari udang di sungai tengkorak, di desa Kutao Lama, perairan sungai Mahakam.
Peristiwa itu terjadi Minggu (29/7) malam, sekira pukul 21.00 WITA. Sore hari sebelumnya, Yusuf bersama 2 orang warga desa Sungai Mariam, pergi mencari udang di sungai tengkorak, sekira pukul 15.00 WITA menggunakan perahu.
Saat berada di perairan sungai tengkorak, perahu yang mereka gunakan kandas disebabkan sungai sedang dangkal ditumbuhi rerumputan. Yusuf lalu turun dari perahunya.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa yang diculik dan dibunuh di Lubang Buaya? Gerakan 30 September menculik dan membunuh para jenderal Angkatan Darat.
-
Apa yang ditemukan pemancing di Sungai Musi? Situs kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu yang dikenal sebagai Pulau Emas telah ditemukan para pemancing lokal yang melakukan penyelaman malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
-
Bagaimana warga Desa Muara Enggelam beraktivitas? Di sini, kendaraan roda dua apalagi empat menjadi hal yang langka. Sehari-hari, warga melakukan mobilitas untuk sekolah, bekerja dan beribadah menggunakan perahu kayu bermesin kecil.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
Disebabkan sungai banyak rerumputan, korban lalu merintis atau membersihkan rerumputan di sungai dangkal itu. Namun, korban lama tidak kembali. Kemudian 2 orang lainnya di atas perahu pun khawatir.
"Korban dicari oleh 2 orang lainnya yang ada di perahu sampai dengan jam 9 malam. Kemudian, memberitahukannya kepada keluarga korban," kata Kapolsek Anggana Iptu Baharuddin, Senin (30/7) malam.
Warga desa pun beramai-ramai mencari Yusuf, hingga akhirnya korban ditemukan sekira pukul 23.00 WITA, dalam posisi tergeletak di pinggir sungai tengkorak.
"Di samping korban, ada seekor buaya. Kondisi korban sendiri, mengalami luka di wajah dan paha sebelah kanan. Diperkirakan luka akibat terkaman buaya," ujar Baharuddin.
Jasad Yusuf, akhirnya berhasil dievakuasi warga, dan membawanya ke rumahnya di desa Sungai Mariam. "Korban dimakamkan pagi tadi, sekitar jam 10," terang Baharuddin.
Dari olah TKP di lokasi kejadian, diperkirakan korban saat membersihkan rerumputan di sungai tengkorak yang sedang dangkal, melintas di sarang dan telur buaya. Mengingat, lokasi kejadian tempat ditemukannya korban, hanya dialiri sungai kecil dan dangkal.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaDi dalam mulut buaya, terdapat sesosok mayat laki-laki yang tidak menggunakan pakaian.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca Selengkapnya