Zakir Naik: Kekeliruan terbesar jika jihad diartikan perang
Merdeka.com - Ustaz Zakir Abdul Karim Naik atau yang lebih dikenal dengan nama Zakir Naik melakukan kunjungan ke Indonesia dalam rangka safari dakwah. Saat menyambangi Gedung DPR, Zakir Naik bicara kekeliruan tafsir soal jihad.
"Salah satu kekeliruan terbesar adalah kata jihad," kata Zakir, Jumat (31/3).
Pendiri dan presiden Islamic Research Foundation (IRF) itu menuturkan, pemahaman keliru tentang jihad tidak hanya terjadi di kalangan umat non-muslim, melainkan juga umat muslim. Menurut Zakir, sebagian besar umat muslim percaya bahwa jihad berarti perang.
-
Siapa yang menerangkan makna Islam? Dari Umar radhiyallahu ta'ala 'anhu berkata, 'Ketika kami sedang duduk-duduk bersama dengan Rasulullah SAW, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, pada dirinya tidak terlihat tanda-tanda seorang musafir, namun tidak ada satu pun di antara kami yang mengenalnya. Hingga ia duduk di dekat Nabi SAW. Dia menempelkan lututnya ke lutut Nabi SAW dan meletakkan telapak tangannya di atas paha Nabi. Dia berkata: Wahai Muhammad, jelaskan padaku tentang Islam? Rasulullah SAW menjawab: Islam adalah engkau bersyahadat bahwasannya tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan melaksanakan haji ke Baitullah jika engkau mampu melaksanakannya.' (HR. Muslim).
-
Apa makna utama dari Islam? Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total kepada ajaran-ajaran Islam yang diberikan oleh Allah SWT.
-
Apa yang dimaksud dengan jihad di jalan Kampung Melayu? Santri: 'Maaf ustaz saya mau nanya. Boleh?.'Ustaz: 'Ya silakan.'Santri: 'Apakah teroris yang mati di jalan Kampung Melayu termasuk jihad?'Ustaz: 'Ya tidak lah itu tidak termasuk jihad.'Santri: 'Kenapa ustaz? Apa alasannya?'Ustaz: 'Yang namanya jihad itu di jalan Allah, sedangkan mereka di jalan Kampung Melayu'
-
Bagaimana cara mengetahui makna Islam? Dengan mengetahui dan memahami makna agama Islam, kita juga bisa semakin mengerti bagaimana seharusnya menjadi seorang muslim yang benar.
-
Bagaimana Islam memandang kerja keras? Dalam Islam, kerja keras dipandang sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menjalankan tugas-tugas dunia secara baik dan benar.
-
Apa ajaran utama Tarekat Naqsabandiyah? Terdapat enam pokok ajaran Tarekat Naqsabandiyah yang terdiri dari Tobat, Uzlah (Pengasingan Diri), Zuhud (Ketidakmaterialisan), Takwa, Qana'ah (Menerima Kehendak Allah), dan terakhir Taslim (Berserah Diri).
Baik untuk kekayaan, kepentingan pribadi atau untuk perebutan lahan. Namun, dia menegaskan bahwa makna jihad tidak seperti itu. Jihad dalam konteks Islam berarti berjuang.
"Dalam konteks Islam artinya berjuang terhadap diri sendiri. Jihad juga untuk membuat masyarakat lebih baik. Jihad untuk bela diri. Jihad juga berjuang terhadap penindasan," tegasnya.
Zakir mengatakan, Alquran mengajarkan jihad dalam arti kebaikan. Tapi justru yang terjadi kata jihad diterjemahkan sebagai perang.
"Islam jelas-jelas di dalam Alquran, apabila orang yang membunuh manusia lainnya, apakah korupsi atau apapun, artinya telah membunuh seluruh umat lain. Apabila orang lihat, menyelamatkan seseorang, artinya menyelamatkan seluruh," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Islamophobia juga bisa disebabkan oleh propaganda media yang bertujuan membuat kerusakan.
Baca SelengkapnyaDengan melakukan muhasabah atau introspeksi diri, Anda dapat menyadari kesalahan dalam banyak hal mulai dari yang kecil hingga besar.
Baca SelengkapnyaKumpulan kutipan kata mutiara dari filsuf Islam terkenal yang penuh makna.
Baca SelengkapnyaPenggunaan istilah hijrah saat ini menjadi cukup tenar, khususnya di kalangan generasi muda atau dikenal dengan istilah hijrah milenial.
Baca SelengkapnyaNajih berpesan semua pihak terus berupaya membela Palestina melalui kerangka yang legal.
Baca SelengkapnyaPerang Badar merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan tahun 2 H (13 Maret 624 M) di kota Badar.
Baca Selengkapnya