Zulkifli singgung persahabatan bapak bangsa di sidang tahunan MPR
Merdeka.com - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengharapkan masyarakat kembali mengingat sejarah bangsa ini berdiri. Karena para pendiri bangsa mendirikan Indonesia dengan berbagai pandangan namun tetap memiliki hubungan yang harmonis.
Zulkifli mengatakan, saat ini banyak pihak yang mengklaim diri Pancasilais kemudian menuduh yang lainnya tidak. Untuk itu, dia meminta kepada mereka kembali buku sejarah dan mempelajarinya.
"Para pendiri bangsa ini tak menyimpan kedengkian dan dendam. Indonesia adalah bangsa besar. Bukan hanya besar di atas kertas berupa gagasan dan dokumen, tapi juga besar dalam perilaku sehari-hari, keteladanan, dan budaya serta nilai-nilai," katanya di Sidang Tahunan MPR, Jakarta, Rabu (16/8).
-
Siapa yang harus menerapkan Pancasila? Pancasila bisa diartikan sebagai sebuah rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat dan pejabat di Indonesia.
-
Mengapa Pancasila penting sebagai ideologi negara? Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang bersatu, merdeka, berdaulat, makmur, baik spiritual maupun material.
-
Mengapa Pancasila penting bagi Indonesia? Pancasila tidak hanya menjadi landasan hukum dan politik, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi panduan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
-
Apa pengertian Pancasila? Pengertian Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang memiliki arti prinsip atau dasar. Maka dari itu, Pancasila dapat diterjemahkan sebagai lima prinsip atau lima dasar.
-
Siapa saja yang mengusulkan Pancasila? Soekarno merupakan salah satu tokoh penggagas lahirnya ideologi Bangsa Indonesia, Pancasila. Ia mengusulkan Pancasila bersama dengan Muhammad Yamin dan Soepomo.
Politisi PAN ini mengingatkan bagaimana kisah persahabatan Bung Karno dan Bung Hatta yang tetap hangat dan akrab. Walaupun mereka berbeda pandangan yang tak ada titik temunya tentang demokrasi.
"Kita juga ingat kisah persahabatan Pak Simatupang dengan Pak Kasman dan Pak Prawoto ketika sama-sama bergerilya akibat agresi Belanda. Kita juga ingat kisah Buya Hamka bergegas untuk mengimami solat jenazah Bung Karno kendati telah dipenjarakan tanpa proses peradilan," jelasnya.
Zulkifli mengatakan, saat ini Indoensia sedang dihadapkan pada kondisi memprihatinkan akibat abai pada keteladanan para bapak bangsa. Selain itu, masyarakat kurang empati pada sesama anak-anak bangsa.
Dia mengungkapkan, banyak yang menganggap diri paling benar, padahal bapak bangsa sudah mencontohkan, perbedaan pendapat dalam bernegara tak membuat hubungan pribadi merenggang dan menjauh.
"Saat di balik panggung politik mereka adalah pribadi-pribadi yang agung, rendah hati, dan bersahabat. Karena itu, jika ada pihak-pihak yang melakukan klaim-klaim sebagai yang Pancasilais dan menuduh yang lain tidak Pancasilais, maka yang bersangkutan harus belajar lagi tentang sejarah Pancasila. Mari kita berlaku bijak, dewasa, dan satria," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia enggan menjawab lagi terkait pertemuan Paloh dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaZulhas menganggap hal ini sebagai pendidikan politik
Baca SelengkapnyaLunturnya pendidikan Pancasila sejak era reformasi, menjadi tanggung jawab bersama
Baca SelengkapnyaZulhas mengatakan, Jokowi dan Prabowo menunjukkan semangat tinggi untuk membangun Indonesia lebih baik.
Baca SelengkapnyaSelama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPada perayaan Harlah ke-25 PKB di Solo itu juga terlihat hadir sejumlah menteri Kabinet Indonesia maju.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan Ungkap Maksud Prabowo Sindir Partai Tak Mau Diajak Kerja Sama Jangan Mengganggu
Baca SelengkapnyaDia pun meminta kepada pihak-pihak yang ingin memurukkan nama Bung Karno agar kembali mempelajari sejarah.
Baca SelengkapnyaZulhas ingin memperkuat persatuan dengan merangkul semua golongan, termasuk Nadhlatul Ulama (NU).
Baca SelengkapnyaSaid menyebut gagasan besar tidak akan lahir bila sehari-hari dihadapkan dengan pragmatisme.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaJelang transisi politik kepemimpinan nasional, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan gelar pertemuan.
Baca Selengkapnya