4 Aksi Jokowi di lokasi lumpur Lapindo

Merdeka.com - Bencana semburan lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, sudah genap delapan tahun berlangsung. Hingga kini para korban masih menanti penuntasan ganti rugi rumah dan lahan mereka yang terdampak.

Mereka pun menolak memilih pasangan calon presiden Prabowo Subianto - Hatta Rajasa. Alasannya, Prabowo didukung oleh Aburizal Bakrie (Ical) yang tak lain merupakan salah satu pemilik perusahaan Lapindo Brantas yang diduga menyebabkan bencana tersebut.

Namun mereka menantang capres Jokowi untuk menyelesaikan masalah lumpur tersebut. Mereka meminta Jokowi tak hanya menebar janji tapi harus menuntaskan persoalan lumpur Lapindo.

Mereka meminta Jokowi datang ke lokasi semburan lumpur dan meneken kontrak politik. "Buktikan dengan menyelesaikan masalah Lapindo. Pak Jokowi harus bisa membuktikan itu jika ingin mendapat dukungan dari warga, jangan hanya janji-janji saja," kata Idam di area tanggul lumpur Desa Siring, Porong, Sidoarjo, Rabu (28/5).

Gayung pun bersambut. Kemarin, Jokowi datang ke lokasi semburan lumpur. Berikut empat aksi Jokowi di lokasi lumpur Lapindo seperti dirangkum merdeka.com.

Jokowi Datang sebentar lalu minta maaf

Calon presiden dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) kemarin mendatangi lokasi tragedi Lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Namun, Jokowi datang hanya sebentar karenanya ia memohon maaf kepada warga korban Lumpur Lapindo."Pertama saya harus meminta maaf karena saya tidak bisa lama-lama di sini. Karena saya harus ke Bali," ungkapnya di atas panggung di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (29/5).Jokowi menambahkan, alasannya tidak dapat berada terlalu lama karena di Bali para pendukung dan relawannya sudah menunggu sedari siang hari. Oleh karena itu, dia mohon pamit setelah menandatangani kontrak politik."Sebab mereka sudah menunggu dari jam dua siang. Oleh sebab itu saya mohon pamit, karena sudah nunggu terlalu lama," tutupnya.

Jokowi diberi hadiah lumpur Lapindo oleh warga

Kedatangan Jokowi di lokasi tragedi Lumpur Lapindo, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, kemarin, disambut ribuan warga yang sudah menunggu sedari siang. Jokowi yang mengenakan kemeja kotak-kotak langsung melihat kubangan Lumpur Lapindo yang sudah mengering. Sebelum lumpur menyembur delapan tahun lalu, di bawah lumpur tersebut terdapat tempat tinggal warga yang tenggelam. Dengan didampingi pengawal pribadinya, Jokowi melihat patung yang menggambarkan kondisi korban Lumpur Lapindo. Bahkan ada empat orang laki-laki penuh dengan lumpur menghampiri Jokowi untuk memberikan lumpur.Jokowi yang menanti di pinggir lokasi Lumpur Lapindo menerima lumpur tersebut dengan menggunakan kedua tangannya. Seperti diketahui, mengenai kedatangannya ke Sidoarjo, Jokowi mengungkapkan, ingin mendengarkan keluhan dari para korban Lumpur Lapindo. Sehingga dia merasa perlu untuk mendatangi peringatan delapan tahun tragedi Lumpur Lapindo."Saya mau mendengarkan keluhan dari korban Lumpur Lapindo," ujar Jokowi di Bandara Juanda.

Jokowi teken kontrak politik dengan warga korban lumpur Lapindo

Jokowi yang hadir di lokasi semburan lumpur Lapindo dengan mengenakan kemeja kotak-kotak kemarin melakukan kontrak politik bersama perwakilan warga korban Lumpur Lapindo.Ada lima poin isi kontrak politik yang ditandatangani Jokowi, yaitu yaitu program Indonesia sehat, program Indonesia pintar, permukiman miskin: geser bukan gusur dan penataan, dana talangan untuk korban Lumpur Lapindo, dan keamanan pekerjaan tetap.Setelah proses kontrak politik dilakukan, Jokowi kembali dielu-elukan massa, yang menggadang-gadangnya sebagai presiden.

Jokowi nilai negara tak hadir dalam tragedi lumpur Lapindo

Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah mendengar dan mengetahui apa yang diinginkan warga korban Lumpur Lapindo. Sebab, siang tadi dia sudah mengunjungi lokasi kejadian di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur."Saya sudah melihat sendiri lumpur lapindo. Saya sudah mendengar apa yang dimau rakyat, dan saya sudah dibisiki kiai di sini. Saya sudah ngerti," katanya di atas panggung di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (29/5)Jokowi menilai, dalam kasus ini negara tidak hadir untuk membantu rakyat. Sebab, kehadiran negara di sini sebagai bentuk kedaulatan rakyat, karena negara tidak hadir maka negara dianggap melupakan rakyat."Yang ingin saya sampaikan di sini, ini yang penting, bahwa dalam posisi seperti ini dalam kasus seperti ini negara harusnya hadir. Sebagai representasi sebagai kedaulatan rakyat. Kalau negara absen artinya, negara melupakan rakyat," tegasnya.Oleh karena itu, Jokowi menandatangani lima poin kontrak politik dengan korban Lumpur Lapindo. Adapun kelima poin tersebut adalah, program Indonesia sehat, program Indonesia pintar, pemukiman miskin digeser bukan digusur dan penataan, dana talangan untuk korban Lumpur Lapindo dan keamanan pekerjaan.