4 Alasan Ustaz Abdul Somad tolak Prabowo
Merdeka.com - Nama Ustaz Abdul Somad sempat masuk dalam kandidat cawapres Prabowo Subianto. Berbagai pendekatan dilakukan Prabowo agar Ustaz Somad mau bersanding menjadi cawapresnya. Salah satunya mengirim utusan langsung ke Ustaz Somad. Tapi hasilnya tetap ditolak.
Apa alasan Ustaz Somad sampai menolak ajakan Prabowo sebagai cawapres. Berikut ini rangkuman pernyataan Ustaz Somad:
Ustaz Somad mengaku bukan sosok yang tegas
-
Apa yang ditolak Prabowo? Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Apa jabatan Prabowo Subianto saat ini? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Ustaz Somad mengucapkan terima kasih namanya bisa masuk dalam kandidat cawapres Prabowo. Dia mengatakan ada seseorang yang lebih layak menjadi cawapres Prabowo. Karena jika ingin terjun di dunia politik maka sikap tegas sangat diperlukan. Dia sendiri, merasa tidak mempunyai sikap tersebut. Ini dapat dilihat jika ada yang mengundang untuk berdakwah dia selalu menyanggupi untuk hadir.
"Yang paling mengetahui diri kita, kita sendiri. kami senang sekali dengan ustaz tegas berapi-api saat ceramah tapi setelah turun dari mimbar dia amat sangat lembut dan lunak, susah untuk mengatakan tidak. Dalam politik kita tidak bisa bilang tidak. Saya pribadi kepada jemaah itu susah mengatakan tidak maka masjid mana iya, iya, iya. Kalau itu dibawa ke dunia politik wah bisa kacau. Saya bisa iyakan semuanya, iya iya itu bahaya sekali itu salah satu contoh kecil," kata Ustaz Somad yang dikutip dari acara Talkshow TvOne.
"Saya orangnya terlalu mudah, tak sampai hati melihatnya kalau dalam dunia pendidikan baik, tapi kalau dunia politik tidak bisa harus ada ketegasan," sambungnya.
Popularitas di media sosial tidak bisa jadi ukuran
Banyak yang menginginkan Ustaz Somad maju sebagai cawapres karena memiliki popularitas, khususnya di kalangan umat Islam. Ini bisa dilihat di media sosial saja ceramah Ustaz Somad bisa ditonton jutaan orang. Tapi menurutnya, populer di media sosial tidak bisa jadi ukuran dirinya dengan mudah menjadi cawapres.
"Siapa yang paling banyak dicari di internet. itu tidak bisa dijadikan standar. Saya sendiri sudah cek, yang paling banyak Ustaz Abdul Somad, tapi masih dikalahkan Nisa Syabian. Itu enggak bisa dijadikan standar," jelasnya.
Ustaz Somad netral, tidak mendukung calon manapun
Walau tidak masuk dunia politik, Ustaz Somad berpesan kepada capres dan cawapres harus memperjuangkan Islam. Kemudian menjadi pemimpin yang adil dan amanah.
"Saya selalu bersama kelompok yang memperjuangkan Islam yang pro pada ulama ada masanya saya tidak berpihak. Lalu masalah dukung mendukung support ke depan sampai hari ini saat ceramah tidak pernah menyebut nama tidak pernah menyebut partai, tidak pernah menyebut nomor, menyebut warna kita hanya berceritakan tentang umum, pilih lah pemimpin yang sayang ulama, pilih pemimpin yang amanah, pilih pemimpin yang adil," ujarnya.
Fokus sebagai pendidik dan pendakwah
Alasan utama kenapa Ustaz Somad menolak jadi cawapres Prabowo karena dirinya ingin fokus sebagai pendidik dan pendakwah. Tidak ada keinginan terjun ke dunia politik.
"Saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada pada Jenderal Prabowo SubiantO, kepada itjima ulama yang telah memberikan kepercayaan. Bahwa ini politik dan saya konsen di bidang dakwah dan pendidikan dari dulu saya bilang fokus di bidang dakwah dan pendidikan kita bagi-bagi tugas. Saya merasa saya bukan siyasah, saya bukan Umar bin Khattab, saya bukan politisi, saya lebih pada pendidik, pengajar, penceramah," tegasnya. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nada bicara Prabowo mendadak tinggi sampai bicara soal tak punya jabatan.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, Prabowo bertemu denganya hanya untuk meminta doa dan bukan meminta dukungan.
Baca SelengkapnyaSurya juga menyindir Prabowo dinilai tidak mampu berkompetisi dengan baik tanpa dukungan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menolak saran dari TKN untuk menyerang balik Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di debat Capres.
Baca SelengkapnyaNama Khofifah masuk dalam daftar Cawapres Anies Baswedan dari kalangan Nahdlatul Ulama bersama Yenny Wachid.
Baca SelengkapnyaSisi negatifnya, Prabowo banyak dikritik karena mudah terpancing
Baca SelengkapnyaAda momen unik saat Zulhas, Prabowo, Erick dan Bahlil tiba di Tugu Pahlawan, yang mana Zulhas menggoda Prabowo dengan Erick.
Baca SelengkapnyaPrabowo membandingkan Indonesia dengan negara yang memiliki wapres lebih dari satu.
Baca SelengkapnyaKetua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun menyatakan tidak bisa Bobby yang kader PDIP main dua kali
Baca SelengkapnyaCapres Prabowo Subianto bercerita mengenai undangan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) acara di Madiun, hari ini.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan, pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaPrabowo meminta agar pertanyaan tersebut ditanyakan ke Cak Imin.
Baca Selengkapnya