Ade Komarudin: Penyelenggara Munas adalah DPP
Merdeka.com - Golkar kubu Agung Laksono menyambut baik wacana menyelenggarakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang keputusannya akan dibahas dalam rapat pimpinan nasional kubu Aburizal Bakrie. Dengan syarat, Munaslub menyertakan tim transisi sebagai penyelenggara.
Ade Komarudin, politikus Golkar kubu Aburizal Bakrie mengatakan, yang berhak menyelenggarakan Munaslub adalah DPP hasil Munas Bali. Hal ini, kata dia tertuang dalam AD/ART Partai Golkar.
"Kita serahkan ke DPP sesuai AD/ART. Penyelenggara Munas adalah DPP," kata Ade Komarudin di JCC, Jakarta, Senin (25/1).
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Golkar dapat mengonsolidasikan suara? “Rata-rata kami mempunyai 5 juta kader, jadi kalau dikalikan 10 saja, bisa menghitung, paling tidak ada 50 juta suara yang bisa kami konsolidasikan dari Hasta Karya ini,“ Diketahui, Partai Golkar memiliki sepuluh ormas.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Menurut politikus yang baru saja menjabat sebagai Ketua DPR ini, permintaan Agung Laksono untuk mengakomodir tim transisi harus dibicarakan. Sebab partai bukanlah milik perorangan.
"Untuk hal itu sebaiknya kita duduk bersama. Partai bukan milik orang per orang tapi milik bersama. Jadi kita serahkan ke mekanisme yang ada yaitu sesuai AD/ART dan peraturan yang ada," jelas pria yang akrab disapa Akom ini.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono bersikeras agar Munaslub harus menyertakan tim transisi yang telah dibentuk Mahkamah Partai Golkar (MPG).
"Kami tidak percaya Munaslub. Lebih baik melalui tim transisi yang obyektif. Kalau tidak, ada niat macam-macam yang ikut. Sehingga kita hasilkan keputusan yang betul-betul berdasarkan AD/ART," ketika dihubungi awak media di Jakarta, Senin (25/1).
"Pokoknya kami di sini mendorong munas secepatnya dilakukan sesuai putusan MPG yaitu melalui tim transisi," imbuh dia.
Rapat perdana tim transisi diketahui sudah dilakukan dua hari lalu dan dijadwalkan ada rapat berikutnya. Menurut dia, jika kubu Ical bersikukuh tidak menyertakan tim transisi maka Munaslub tidak diakui oleh pihaknya.
"Kalau tetap dilaksanakan Munaslub ya kami tidak mengakui," tukas dia.
Pendapat yang sama diutarakan Ketua DPP Bidang Komunikasi dia Penggalangan Opini kubu Agung, Leo Nababan. Menurutnya, Munaslub harus dilaksanakan dengan jujur sesuai keputusan MPG.
"Jangan menafikan seolah tidak ada orang lain. Harus koordinasi dengan tim transisi agar tidak sepihak saja," tandas Leo ketika dihubungi merdeka.com.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luluk menilai jika hal yang disampaikan Anies merupakan pengetahuan umum sebaiknya diabaikan saja.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Plt Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, bahwa Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi calon ketua umum tunggal.
Baca SelengkapnyaMegawati dua dekade menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Baca Selengkapnya