Agus Hermanto: Partai Demokrat 100 persen tidak terkait kasus e-KTP
Merdeka.com - Kasus korupsi pengadaan e-KTP menyeret nama-nama sejumlah anggota DPR, hingga politisi partai politik. Petinggi dan kader Partai Demokrat disebut ikut kecipratan fee proyek e-KTP. Mereka adalah Khatibul Umam Wiranu, M Jafar Hapsah, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Taufik Effendi dan M Nazaruddin.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto memastikan, kader-kader partainya tidak terlibat dalam korupsi mega proyek yang memakan anggaran negara hingga Rp 5,9 triliun. Partai Demokrat juga diklaim sama sekali tidak menerima fee proyek e-KTP.
"Partai Demokrat kami yakini bahwa Partai Demokrat 100 persen tidak ada yang terkait dengan masalah ini," kata Agus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/3).
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Kenapa Dewas KPK sidang etik mantan Kamtib dan Karutan? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar sidang etik buntut dari kasus pungli di rumah tahanan (Rutan) KPK.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Siapa yang dituduh meminta KPK menghentikan kasus e-KTP Setya Novanto? Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal Jokowi telah meminta dirinya untuk menstop kasus e-KTP dengan terpidana Setya Novanto (Setnov).
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa saja yang terlibat di PKR? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
Agus menyebut sejumlah kader yang namanya disebut Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah diminta klarifikasinya. Semisal, Jafar Hapsah dan Khatibul Umam juga membantah ikut menikmati dana korupsi e-KTP.
"Untuk anggota memang sudah beberapa yang kita klarifikasi, kita tanya-tanya Pak Jafar Hapsah mengatakan bahwa ia tidak pernah sama sekali menerima. Pak Khotibul juga demikian tidak menerima kalau Pak Taufik Effendi kan sekarang sudah pindah Gerindra, sehingga akan sulit kalau saya memverifikasinya," terang dia.
Selain meminta klarifikasi, DPP Partai Demokrat juga telah memeriksa laporan keuangan dari kader-kader yang namanya diduga terseret kasus e-KTP. Agus menegaskan, jika ada kader yang terbukti menerima fee proyek e-KTP maka tidak ada kaitannya dengan partai.
"Tentunya sudah, dan saya juga tetermasuk dalam DPP. Saya yakini bahwa Partai Demokrat tidak sama sekali terkait dengan penyelewengan e-KTP ini. Kemudian apa yang ada tentunya kita semua fokus ke arah yang sana," tegasnya.
Wakil Ketua DPR ini menuturkan, berdasarkan pakta integritas, kader partai yang tersangkut korupsi diwajibkan untuk mengundurkan diri. Pakta integritas akan tetap berlaku selama masih menjadi kader Partai Demokrat.
"Seluruhnya masih berlaku. Termasuk integritas bagi siapa saja, termasuk saya sendiri yang menandatangi partai integritas. Bahwa apabila kita memng tersangkut masalah korupsi kemudian emang sudah diangkat dan sudah dibuktikan tentunya harus mengundurkan diri," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP menyarankan pembuktian kesaksian mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal dugaan intervensi Presiden Jokowi di kasus E-KTP.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono, menyatakan partainya tidak mendukung wacana hak angket terkait dugaan kecurangan pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPatra menegaskan, kehadiran Hasto sebagai bukti kliennya adalah orang yang taat hukum.
Baca SelengkapnyaAHY mengaku tidak tertarik dengan hak angket karena Pemilu sudah berjalan baik.
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo yang mengaku sempat diminta Presiden untuk menghentikan kasus korupsi KTP elektronik
Baca SelengkapnyaHasto melanjutkan, dalam pemeriksaan dirinya membantah kenal baik dengan tersangka kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan lebih dari 4 jam tersebut, Hasto mengaku mendapatkan 21 pertanyaan dari penyidik KPK.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto buka suara soal pemanggilannya sebagai saksi di dugaan kasus korupsi DJKA
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan, Partai Demokrat akan mengambil peran di eksekutif hingga legislatif.
Baca SelengkapnyaDemokrat saat ini masih berkomitmen bersama Koalisi Perubahan. Tetapi, diakui dinamika politik terkait poros baru itu sedang berkembang.
Baca SelengkapnyaKetua DPW NasDem Sumut, Iskandar membenarkan kadernya itu terjaring dalam OTT yang dilakukan KPK.
Baca SelengkapnyaAirlangga menegaskan, jika Partai Golkar menjadi korban atas kasus e-KTP.
Baca Selengkapnya