Ahok ingatkan timses agar tidak terlalu pede
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama meminta tim suksesnya tidak terlalu percaya diri alias pede hanya karena banyak warga berbondong-bondong datang dan menyatakan dukungan ke Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengungkapkan, terkadang banyak tim sukses dan politisi terlalu percaya diri saat melihat banyak massa berkumpul dan memberi dukungan. Padahal belum tentu mereka benar-benar memberikan suara pada saat pencoblosan.
"Jadi kadang-kadang tim sukses dan politisi itu suka GR (gede rasa) tahu enggak? Banyak lho pak yang dateng, ramai lho pak. Orang Jakarta 10 juta bos, kalau di sini (Rumah Pemenangan Lembang) 150.000 doang mah dikit," katanya di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/11).
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Bagaimana cara masyarakat memilih pemimpin? Pilkada dilakukan secara langsung oleh masyarakat melalui pemungutan suara. Setiap pemilih memberikan suaranya untuk memilih pasangan calon yang dianggap paling mampu dan sesuai dengan aspirasi mereka dalam memimpin daerah tersebut.
-
Bagaimana masyarakat memilih pemimpin? Dalam Pilkada, masyarakat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang dianggap paling cocok untuk memimpin dan mengelola daerah mereka. Pemimpin yang dipilih melalui Pilkada diharapkan dapat menjadi perwakilan dari keinginan dan aspirasi masyarakat, serta mampu memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.
-
Bagaimana Golkar dapat mengonsolidasikan suara? “Rata-rata kami mempunyai 5 juta kader, jadi kalau dikalikan 10 saja, bisa menghitung, paling tidak ada 50 juta suara yang bisa kami konsolidasikan dari Hasta Karya ini,“ Diketahui, Partai Golkar memiliki sepuluh ormas.
-
Dimana pemilih memberikan suara? Pemilihan ini akan dilaksanakan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di masing-masing wilayah.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Dia menceritakan pengalamannya dulu saat melakukan kampanye di Bangka Belitung Timur. Suatu kali bapak tiga anak ini melakukan kampanye di perkampungan. Ada 2.000 orang yang hadir dalam kampanye Ahok.
"Yang datang 1.000 lebih 2.000 lebih, penuh. Saya bilang, ini kampung isinya berapa orang? Oh 10.000. Oh berarti ada 8.000 orang kagak dateng. Yang dateng 2.000 dikasih sate lontong ya dateng. Besok calon yang lain kampanye, dateng juga yang 2.000 itu. jadi ke-GR-an kitanya," tuturnya sambil tertawa kecil.
Untuk itu, mantan Bupati Belitung Timur ini berharap warga ibu kota tetap datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 15 Februari 2017 dan memberikan suaranya untuk Ahok-Djarot.
"Tanggal 15 Februari jangan liburannya walaupun nanti TPS nya jauh. Jangan lupa pilih nomor 2 lho. Supaya saya bisa melanjutkan semua ini. Kalau di sini (Rumah Pemenangan Lembang) semuanya harus pilih karena datang bayar. Iya kan, dateng bayar. kalau survei di sini 99 persen menang. Orang dateng enggak diongkosin, nyumbang lagi," tutup Ahok.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan meminta masyarakat, terutama pendukung pasangan Anies-Muhaimin, untuk bersabar menunggu penghitungan KPU.
Baca SelengkapnyaGerakan Anak Abah Tusuk 3 paslon tersebut dianggap sebagai bentuk kekecewaan pendukung lantaran Anies Baswedan tak diusung.
Baca Selengkapnya"Partainya cuma tiga, kemudian sudah diarahkan, Pemilu itu seperti teater saja," kata Anies
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAnies menjawab, bahwa saat ini partai politik tengah memutuskan diantara dua pilihan.
Baca SelengkapnyaAnies menilai, hal ini menunjukkan adanya penurunan kepercayaan masyarakat terhadap penyelengara negara.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaAnies meminta kepada seluruh relawan untuk menjaga dan mengawal proses penghitungan suara dan memastikan tidak ada intervensi ataupun ketidakjujuran.
Baca Selengkapnya